G7 Bakal Semprot Bank China: Berhenti Bantu Rusia!

Senin, 10 Juni 2024 - 09:44 WIB
loading...
G7 Bakal Semprot Bank China: Berhenti Bantu Rusia!
Kelompok negara maju G7 disebutkan bakal memberikan peringatan keras terhadap bank-bank China yang lebih kecil untuk berhenti membantu Rusia dalam menghindari sanksi Barat. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Para pejabat Amerika Serikat (AS) memperkirakan, kelompok negara maju G7 bakal memberikan peringatan keras terhadap bank- bank China yang lebih kecil untuk berhenti membantu Rusia dalam menghindari sanksi Barat . Hal ini disampaikan oleh beberapa sumber yang mengetahui masalah tersebut seperti dilansir Reuters.



Para pemimpin yang dijadwalkan berkumpul pada KTT di Italia, 13-15 Juni, mendatang diperkirakan fokus mengenai ancaman yang ditimbulkan oleh berkembangnya perdagangan China-Rusia yang berhubungan dengan perang di Ukraina, dan G7 bakal bersiap serta apa yang harus dilakukan tentang hal itu.

Kata seorang pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya, menerangkan bahwa hal itu bakal melibatkan bank-bank China. Amerika Serikat dan mitra G7 seperti - Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia dan Jepang - diperkirakan tidak akan mengambil tindakan hukuman secara langsung terhadap bank mana pun selama KTT, seperti membatasi akses mereka ke sistem pesan SWIFT atau memotong akses ke dolar.



Namun yang menjadi fokus mereka disebutkan, bakal tertuju pada institusi yang lebih kecil, bukan bank-bank terbesar China. Negosiasi masih berlangsung tentang format dan isi peringatan yang tepat, serta bahasan keterlibatan diplomatik yang sedang berlangsung.

Gedung Putih belum menanggapi permintaan komentar terkait masalah tersebut, seperti dilansir Reuters. Departemen Keuangan AS tidak segera berkomentar, tetapi pejabat Departemen Keuangan telah berulang kali memperingatkan lembaga keuangan di Eropa dan China ataupun di tempat lain bahwa mereka bakal menghadapi sanksi karena membantu Rusia menghindari sanksi Barat.

Wakil penasihat keamanan nasional untuk ekonomi internasional, Daleep Singh mengatakan kepada Center for a New American Security minggu ini bahwa, ia mengharapkan para pemimpin G7 untuk menargetkan dukungan China terhadap ekonomi Rusia yang sekarang diorientasikan kembali di sekitar perang.

"Kekhawatiran kami adalah bahwa China semakin menjadi pabrik mesin perang Rusia. Anda dapat menyebutnya gudang otokrasi ketika Anda mempertimbangkan ambisi militer Rusia jelas mengancam keberadaan Ukraina, dan semakin banyak keamanan Eropa, NATO dan keamanan transatlantik," katanya.

Singh dan pejabat tinggi pemerintahan Biden lainnya mengutarakan, Washington dan mitranya siap menggunakan sanksi dan kontrol ekspor yang lebih ketat untuk mengurangi kemampuan Rusia dalam menghindari sanksi Barat, termasuk dengan sanksi sekunder yang dapat digunakan terhadap bank dan lembaga keuangan lainnya.

Washington siap untuk mengumumkan sanksi baru yang signifikan minggu depan yang diyakini bakal ditargetkan kepada sektor keuangan dan nonkeuangan, kata sumber yang akrab dengan rencana tersebut.

KTT G7 tahun ini juga diperkirakan akan fokus pada peningkatan keuntungan yang dihasilkan oleh aset Rusia yang dibekukan di Barat untuk keuntungan Ukraina.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1857 seconds (0.1#10.140)