The Fed Beri Sinyal Pangkas Suku Bunga Acuan AS Satu Kali Tahun Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Federal Reserve AS alias the Fed mengisyaratkan, bakal memangkas suku bunga utamanya hanya sekali tahun ini, meski inflasi mulai mereda. Sebelumnya pada bulan Maret, bank sentral Amerika diproyeksikan bakal memotong suku bunga sebanyak tiga kali hingga akhir 2024.
Namun pada hari Rabu (13/6) kemarin waktu setempat, perkiraan baru dari pejabat Fed yang membuat keputusan tentang suku bunga hanya akan melakukan pengurangan sekali tahun ini. Prospek baru muncul setelah The Fed memilih mempertahankan suku bunga acuan AS pada level tertinggi 23 tahun, bahkan ketika inflasi berdetak lebih rendah.
Inflasi, yang mengukur laju kenaikan harga, terpantau melambat menjadi 3,3% pada tahun ini hingga Mei. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan 3,4% dalam 12 bulan hingga April.
Sementara itu antara April dan Mei inflasi tidak berubah dan tetap di atas target 2% Fed. Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell mengatakan, bahwa hanya kemajuan "sederhana" yang telah dibuat untuk mencapai target dan bank sentral perlu melihat "inflasi yang baik" sebelum suku bunga dapat dipotong.
Suku bunga AS saat ini ditahan pada level 5,25%-5,5%. Baca Juga:Utang AS Membengkak hingga Tembus Rp550.693 Triliun, IMF Wanti-wanti Soal Risikonya
Asisten profesor keuangan di Haas Business School di University of California Berkeley, Anastassia Fedyk kepada program Today BBC menerangkan, "Kami mendapatkan kabar baik dalam hal angka inflasi yang lebih baik,".
"Tetapi The Fed masih cukup berhati-hati sehingga mereka mengisyaratkan bahwa di masa depan mereka akan melakukan satu (penurunan suku bunga), kemungkinan besar penurunan suku bunga tidak terlalu besar," sambungnya.
Lihat Juga: PPN Naik Jadi 12% Berlaku di 2025, Ini Daftar Barang dan Jasa Terdampak dan Tak Terdampak
Namun pada hari Rabu (13/6) kemarin waktu setempat, perkiraan baru dari pejabat Fed yang membuat keputusan tentang suku bunga hanya akan melakukan pengurangan sekali tahun ini. Prospek baru muncul setelah The Fed memilih mempertahankan suku bunga acuan AS pada level tertinggi 23 tahun, bahkan ketika inflasi berdetak lebih rendah.
Inflasi, yang mengukur laju kenaikan harga, terpantau melambat menjadi 3,3% pada tahun ini hingga Mei. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan 3,4% dalam 12 bulan hingga April.
Sementara itu antara April dan Mei inflasi tidak berubah dan tetap di atas target 2% Fed. Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell mengatakan, bahwa hanya kemajuan "sederhana" yang telah dibuat untuk mencapai target dan bank sentral perlu melihat "inflasi yang baik" sebelum suku bunga dapat dipotong.
Suku bunga AS saat ini ditahan pada level 5,25%-5,5%. Baca Juga:Utang AS Membengkak hingga Tembus Rp550.693 Triliun, IMF Wanti-wanti Soal Risikonya
Asisten profesor keuangan di Haas Business School di University of California Berkeley, Anastassia Fedyk kepada program Today BBC menerangkan, "Kami mendapatkan kabar baik dalam hal angka inflasi yang lebih baik,".
"Tetapi The Fed masih cukup berhati-hati sehingga mereka mengisyaratkan bahwa di masa depan mereka akan melakukan satu (penurunan suku bunga), kemungkinan besar penurunan suku bunga tidak terlalu besar," sambungnya.
Lihat Juga: PPN Naik Jadi 12% Berlaku di 2025, Ini Daftar Barang dan Jasa Terdampak dan Tak Terdampak
(akr)