Queen Jual Harta Karun Laku Rp19 Triliun, Pecahkan Rekor Sejarah Musik Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Band musik rock legendaris Queen menjual katalog lagu-lagu hits dan album terlaris mencapai lebih USD1 miliar sebuah angka yang fantastis memecahkan rekor sejarah pertama di dunia. Menurut HitsDailyDouble, Sony Music adalah perusahaan yang setuju untuk membayar angka tersebut mencakup hak-hak lain yang terkait dengan para rocker.
Namun, menurut Variety kesepakatan itu tidak termasuk hak yang terkait dengan pertunjukan langsung karena grup ini masih tampil. Selama bertahun-tahun, Queen telah melakukan tur dengan Adam Lambert menggantikan Freddie Mercury. Melansir Forbes, akuisisi ini tampaknya merupakan pembelian terbesar untuk katalog artis tunggal dalam sejarah. Belum pernah ada penjualan senilai lebih dari USD1 miliar, setidaknya tidak ada yang diketahui publik. Sekarang, ambang batas tersebut telah terlampaui, dan mungkin akan berdampak mahal pada masa depan industri musik.
Angka yang dilaporkan bukanlah USD1 miliar. Angka yang sebenarnya adalah ÂŁ1 miliar, yang berarti dalam USD, kesepakatan itu jauh lebih mahal. Harga hak tersebut mencapai lebih dari USD1,2 miliar atau setara Rp19 triliun setelah nilai tukar diperhitungkan. Beberapa perusahaan telah berusaha untuk mendapatkan katalog Queen. Namun tampaknya ada semacam perang penawaran harga untuk mendapatkan hak atas lagu-lagu hits yang diciptakan grup ini selama mereka bersama.
Ada satu perusahaan lain yang masih menjadi bagian dari diskusi baru-baru ini. Perusahaan yang tidak disebutkan namanya itu dilaporkan tidak dapat mengajukan penawaran di atas USD900 juta sehingga persaingan tidak terlalu ketat. Pennjualan katalog musik Queen melampaui nilai yang dibayarkan Sony untuk mengakuisisi katalog Bruce Springsteen pada akhir tahun 2021 sebesar USD500 juta. Awal tahun ini, Sony juga mengakuisisi 50% saham musik Michael Jackson dari warisan mendiang penyanyi tersebut dengan harga USD600 juta.
Harta Karun Musik Dunia
Queen tidak diragukan lagi merupakan salah satu harta karun musik dunia yang paling sukses dan dicintai. Dengan salah satu katalog lagu yang paling abadi sepanjang masa di antaranya "We Will Rock You", "We Are The Champions", "Don't Stop Me Now", "Radio Ga Ga", "Somebody To Love" dan tentu saja "Bohemian Rhapsody".
Khazanah musik mereka tidak ada duanya. Warisan yang diciptakan oleh Freddie Mercury, Brian May, Roger Taylor, dan John Deacon tetap hidup sampai sekarang. Dibentuk pada 1971, Queen menandatangani kontrak rekaman pertama mereka dengan EMI pada akhir tahun 1972.
Pada Juli 1973, Queen merilis single pertama mereka "Keep Yourself Alive", diikuti oleh album debut mereka, "Queen". Tahun 1974, album kedua band ini dirilis, "Queen II", yang berisi single hit pertama mereka "Seven Seas Of Rhye" yang menduduki tangga lagu di Inggris pada posisi 10.
Baca Juga: Putin: Musuh Dijamin Musnah Jika Rusia Lakukan Serangan Balasan Nuklir
Ini diikuti oleh single hit kedua "Killer Queen" yang diambil dari album "Sheer Heart Attack" kemudian pada tahun itu bersamaan dengan tur besar di Inggris. Pada 1975 merupakan tahun perilisan single epik "Bohemian Rhapsody", yang diambil dari "A Night At The Opera".
Dengan durasi lima menit dan 55 detik, lagu ini seharusnya terlalu panjang untuk sebuah lagu yang sukses di radio, namun lagu ini berhasil menduduki posisi No. 1 di tangga lagu Inggris dan bertahan di sana selama sembilan minggu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sejak saat itu, band ini merilis album demi album dan melakukan tur ke seluruh Eropa, Jepang, AS, dan Amerika Selatan. Pada akhir tahun 1981, band ini bekerja sama dengan David Bowie untuk single yang menjadi salah satu hit terbesar mereka di seluruh dunia dan salah satu yang paling banyak di-cover dan diambil sampelnya dari semua lagu Queen, yakni "Under Pressure". Menyitir Blabbermouth, pada 1984, single "Radio Ga Ga" dari album "The Works" menjadi hit di seluruh dunia mencapai peringkat 1 di 19 negara.
Namun, menurut Variety kesepakatan itu tidak termasuk hak yang terkait dengan pertunjukan langsung karena grup ini masih tampil. Selama bertahun-tahun, Queen telah melakukan tur dengan Adam Lambert menggantikan Freddie Mercury. Melansir Forbes, akuisisi ini tampaknya merupakan pembelian terbesar untuk katalog artis tunggal dalam sejarah. Belum pernah ada penjualan senilai lebih dari USD1 miliar, setidaknya tidak ada yang diketahui publik. Sekarang, ambang batas tersebut telah terlampaui, dan mungkin akan berdampak mahal pada masa depan industri musik.
Angka yang dilaporkan bukanlah USD1 miliar. Angka yang sebenarnya adalah ÂŁ1 miliar, yang berarti dalam USD, kesepakatan itu jauh lebih mahal. Harga hak tersebut mencapai lebih dari USD1,2 miliar atau setara Rp19 triliun setelah nilai tukar diperhitungkan. Beberapa perusahaan telah berusaha untuk mendapatkan katalog Queen. Namun tampaknya ada semacam perang penawaran harga untuk mendapatkan hak atas lagu-lagu hits yang diciptakan grup ini selama mereka bersama.
Ada satu perusahaan lain yang masih menjadi bagian dari diskusi baru-baru ini. Perusahaan yang tidak disebutkan namanya itu dilaporkan tidak dapat mengajukan penawaran di atas USD900 juta sehingga persaingan tidak terlalu ketat. Pennjualan katalog musik Queen melampaui nilai yang dibayarkan Sony untuk mengakuisisi katalog Bruce Springsteen pada akhir tahun 2021 sebesar USD500 juta. Awal tahun ini, Sony juga mengakuisisi 50% saham musik Michael Jackson dari warisan mendiang penyanyi tersebut dengan harga USD600 juta.
Harta Karun Musik Dunia
Queen tidak diragukan lagi merupakan salah satu harta karun musik dunia yang paling sukses dan dicintai. Dengan salah satu katalog lagu yang paling abadi sepanjang masa di antaranya "We Will Rock You", "We Are The Champions", "Don't Stop Me Now", "Radio Ga Ga", "Somebody To Love" dan tentu saja "Bohemian Rhapsody".
Khazanah musik mereka tidak ada duanya. Warisan yang diciptakan oleh Freddie Mercury, Brian May, Roger Taylor, dan John Deacon tetap hidup sampai sekarang. Dibentuk pada 1971, Queen menandatangani kontrak rekaman pertama mereka dengan EMI pada akhir tahun 1972.
Pada Juli 1973, Queen merilis single pertama mereka "Keep Yourself Alive", diikuti oleh album debut mereka, "Queen". Tahun 1974, album kedua band ini dirilis, "Queen II", yang berisi single hit pertama mereka "Seven Seas Of Rhye" yang menduduki tangga lagu di Inggris pada posisi 10.
Baca Juga: Putin: Musuh Dijamin Musnah Jika Rusia Lakukan Serangan Balasan Nuklir
Ini diikuti oleh single hit kedua "Killer Queen" yang diambil dari album "Sheer Heart Attack" kemudian pada tahun itu bersamaan dengan tur besar di Inggris. Pada 1975 merupakan tahun perilisan single epik "Bohemian Rhapsody", yang diambil dari "A Night At The Opera".
Dengan durasi lima menit dan 55 detik, lagu ini seharusnya terlalu panjang untuk sebuah lagu yang sukses di radio, namun lagu ini berhasil menduduki posisi No. 1 di tangga lagu Inggris dan bertahan di sana selama sembilan minggu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sejak saat itu, band ini merilis album demi album dan melakukan tur ke seluruh Eropa, Jepang, AS, dan Amerika Selatan. Pada akhir tahun 1981, band ini bekerja sama dengan David Bowie untuk single yang menjadi salah satu hit terbesar mereka di seluruh dunia dan salah satu yang paling banyak di-cover dan diambil sampelnya dari semua lagu Queen, yakni "Under Pressure". Menyitir Blabbermouth, pada 1984, single "Radio Ga Ga" dari album "The Works" menjadi hit di seluruh dunia mencapai peringkat 1 di 19 negara.
(nng)