4 Direktur Bank Dunia dari Indonesia, Ini Profil Lengkapnya
loading...
A
A
A
Sri Mulyani mengakhiri tugasnya di Bank Dunia pada 2016 lalu saat diminta kembali menjabat sebagai menteri keuangan oleh Presiden Joko Widodo.
Sri Mulyani sempat menjadi salah satu dari 100 wanita yang masuk daftar The World's 100 Most Powerful Women 2019 versi majalah Forbes, menduduki posisi 76 dalam daftar. Setahun sebelumnya, ia juga mendapat penghargaan Menteri Terbaik dalam World Government Summit.
Setelah Sri Mulyani, selanjutnya ada Mari Elka Pangestu yang pada 2020 ditunjuk menjadi Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan untuk Bank Dunia. Keahlian Mari Elka di bidang manajemen diakui oleh lembaga keuangan yang berpusat di New York tersebut.
Sebelum menjadi Direktur Bank Dunia, jabatan yang pernah diemban oleh Mari Elka Pangestu adalah menjadi seorang Menteri Perdagangan dan pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia mulai dari tahun 2011 sampai dengan 2014.
Mari Elka sangat "menggilai" dunia ekonomi. Semua jenjang pendidikannya selepas SMA dihabiskan mendalami ilmu ekonomi. Tahun 1980 dia menyelesaikan pendidikannya di Australian National University. Mari Elka mendalami ilmu mikro, makro ekonomi, akuntansi, ekonomi pembangunan, dan juga perdagangan internasional.
Di tahun 1986 Mari melanjutkan studinya ke Universitas California, Davis, Amerika Serikat, dan di sana dia memperoleh gelar Ph.D. dalam bidang perdagangan internasional, keuangan, dan ekonomi moneter. Lepas meraih gelar Ph.D, Mari masih terus memperdalam ilmu ekonominya sehingga menjadi Profesor Ekonomi Internasional di Universitas Indonesia dan Senior Fellow di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS).
Kecintaannya pada dunia ekonomi merupakan 'warisan' dari sang ayah, yakni J. Panglaykim atau Prof. Dr. Jusuf Pang Lay Kim. Jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1956 itu adalah salah seorang ekonom terkenal di Indonesia.
Bagi Mari Elka Pangestu, bekerja untuk lembaga dunia dan di tingkat global bukanlah hal yang asing buat dirinya. Sebelum diangkat menjadi menteri, dia pernah bekerja dengan Jeffrey Sahcs pada Sekjen PBB Millen-nium Development Goals (MDGs) Review pada 2003 hingga 2005.
Dia juga pernah menjadi ketua-33 Grup WTO (2005-2011), dan dinominasikan sebagai kandidat untuk Direktur Jenderal WTO (2013). Dia juga memberikan kepemimpinan dalam kerja sama regional untuk Dewan Kerjasama Asia Pasifik (APEC) dan ASEAN sepanjang 1987 - 2003.
Wempi Saputra menjadi salah satu orang Indonesia yang juga dipercaya Bank Dunia untuk menempati posisi Direktur Eksekutif Bank Dunia untuk Asia Tenggara. Ia terpilih menjadi seorang Direktur Bank Dunia mulai November 2022.
Sebelum menjadi seorang Direktur, Wempi Syaputra adalah Kepala Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan dan menjadi staf ahli dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sejak Oktober 2021.
Sri Mulyani sempat menjadi salah satu dari 100 wanita yang masuk daftar The World's 100 Most Powerful Women 2019 versi majalah Forbes, menduduki posisi 76 dalam daftar. Setahun sebelumnya, ia juga mendapat penghargaan Menteri Terbaik dalam World Government Summit.
2. Mari Elka Pangestu
Setelah Sri Mulyani, selanjutnya ada Mari Elka Pangestu yang pada 2020 ditunjuk menjadi Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan untuk Bank Dunia. Keahlian Mari Elka di bidang manajemen diakui oleh lembaga keuangan yang berpusat di New York tersebut.
Sebelum menjadi Direktur Bank Dunia, jabatan yang pernah diemban oleh Mari Elka Pangestu adalah menjadi seorang Menteri Perdagangan dan pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia mulai dari tahun 2011 sampai dengan 2014.
Mari Elka sangat "menggilai" dunia ekonomi. Semua jenjang pendidikannya selepas SMA dihabiskan mendalami ilmu ekonomi. Tahun 1980 dia menyelesaikan pendidikannya di Australian National University. Mari Elka mendalami ilmu mikro, makro ekonomi, akuntansi, ekonomi pembangunan, dan juga perdagangan internasional.
Di tahun 1986 Mari melanjutkan studinya ke Universitas California, Davis, Amerika Serikat, dan di sana dia memperoleh gelar Ph.D. dalam bidang perdagangan internasional, keuangan, dan ekonomi moneter. Lepas meraih gelar Ph.D, Mari masih terus memperdalam ilmu ekonominya sehingga menjadi Profesor Ekonomi Internasional di Universitas Indonesia dan Senior Fellow di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS).
Kecintaannya pada dunia ekonomi merupakan 'warisan' dari sang ayah, yakni J. Panglaykim atau Prof. Dr. Jusuf Pang Lay Kim. Jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1956 itu adalah salah seorang ekonom terkenal di Indonesia.
Bagi Mari Elka Pangestu, bekerja untuk lembaga dunia dan di tingkat global bukanlah hal yang asing buat dirinya. Sebelum diangkat menjadi menteri, dia pernah bekerja dengan Jeffrey Sahcs pada Sekjen PBB Millen-nium Development Goals (MDGs) Review pada 2003 hingga 2005.
Dia juga pernah menjadi ketua-33 Grup WTO (2005-2011), dan dinominasikan sebagai kandidat untuk Direktur Jenderal WTO (2013). Dia juga memberikan kepemimpinan dalam kerja sama regional untuk Dewan Kerjasama Asia Pasifik (APEC) dan ASEAN sepanjang 1987 - 2003.
3. Wempi Syaputra
Wempi Saputra menjadi salah satu orang Indonesia yang juga dipercaya Bank Dunia untuk menempati posisi Direktur Eksekutif Bank Dunia untuk Asia Tenggara. Ia terpilih menjadi seorang Direktur Bank Dunia mulai November 2022.
Sebelum menjadi seorang Direktur, Wempi Syaputra adalah Kepala Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan dan menjadi staf ahli dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sejak Oktober 2021.