Inaca Sebut Aktivitas Penerbangan Membaik Sejak Juni 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association ( Inaca ) Denon Prawiraatmadja menyebut bahwa pergerakan maupun penumpang pesawat sudah mulai membaik. Adanya pergerakan tersebut dimulai dari Juni, Juli hingga Agustus 2020.
"Sampai terakhir bulan Agustus di Bandara Soekarno Hatta mencapai 500 pergerakan dan ini menunjukkan bahwa dari load factor-nya (faktor muat) hampir kurang lebih sekitar mencapai 40% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ujar Denon dalam acara Market Review IDX Channel, Senin (24/8/2020). (Baca juga: Black Box: 19 Detik setelah Pesawat Ukraina Dirudal Iran, Penumpang Masih Hidup )
Denon menambahkan, pertumbuhan ini tidak terlepas dari upaya pemerintah bersama dengan seluruh ekosistem di industri penerbangan dalam membuat suatu aturan yang bisa mengembalikan kegiatan produktivitas melalui satu aturan yang dikenal protokol kesehatan baru di dalam bandara maupun di dalam pesawat.
Dengan adanya peningkatan ini, dia menyebut hal ini merupakan satu titik atau momentum yang akan membuat satu pemahaman di masyarakat bagaimana tetap bisa melakukan suatu hal produktif di tengah pandemi Covid-19. (Baca juga: Wisatawan Nakal Dapat Sanksi Sosial Tak Gunakan Masker )
"Bagaimana mereka tetap melakukan kegiatan produktif mereka tapi tetap memiliki self awareness terhadap penyebaran Covid ini di dalam ekosistem penerbangan," ucapnya.
Denon menuturkan, kegiatan penerbangan sangat terpukul dengan adanya pandemi Covid-19, dimana pada April hingga Mei 2020 mencapai titik terendah karena diberlakukan pembatasan untuk membantu penghentian penyebaran Covid-19. (Baca juga: Garuda Indonesia Bakal Terbangkan Pesawat Jet Dari Bandung )
"Melalui anjuran pemerintah pada saat itu di bulan April dan Mei sampai di titik terendah dan kegiatan sebelumnya sampai menyentuh dasar di 5% dari kegiatan penerbangan," kata dia.
"Sampai terakhir bulan Agustus di Bandara Soekarno Hatta mencapai 500 pergerakan dan ini menunjukkan bahwa dari load factor-nya (faktor muat) hampir kurang lebih sekitar mencapai 40% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ujar Denon dalam acara Market Review IDX Channel, Senin (24/8/2020). (Baca juga: Black Box: 19 Detik setelah Pesawat Ukraina Dirudal Iran, Penumpang Masih Hidup )
Denon menambahkan, pertumbuhan ini tidak terlepas dari upaya pemerintah bersama dengan seluruh ekosistem di industri penerbangan dalam membuat suatu aturan yang bisa mengembalikan kegiatan produktivitas melalui satu aturan yang dikenal protokol kesehatan baru di dalam bandara maupun di dalam pesawat.
Dengan adanya peningkatan ini, dia menyebut hal ini merupakan satu titik atau momentum yang akan membuat satu pemahaman di masyarakat bagaimana tetap bisa melakukan suatu hal produktif di tengah pandemi Covid-19. (Baca juga: Wisatawan Nakal Dapat Sanksi Sosial Tak Gunakan Masker )
"Bagaimana mereka tetap melakukan kegiatan produktif mereka tapi tetap memiliki self awareness terhadap penyebaran Covid ini di dalam ekosistem penerbangan," ucapnya.
Denon menuturkan, kegiatan penerbangan sangat terpukul dengan adanya pandemi Covid-19, dimana pada April hingga Mei 2020 mencapai titik terendah karena diberlakukan pembatasan untuk membantu penghentian penyebaran Covid-19. (Baca juga: Garuda Indonesia Bakal Terbangkan Pesawat Jet Dari Bandung )
"Melalui anjuran pemerintah pada saat itu di bulan April dan Mei sampai di titik terendah dan kegiatan sebelumnya sampai menyentuh dasar di 5% dari kegiatan penerbangan," kata dia.
(ind)