Gas Rusia ke China Mengalir Deras lewat Pipa Raksasa Berjuluk Power of Siberia

Kamis, 25 Juli 2024 - 08:24 WIB
loading...
Gas Rusia ke China Mengalir...
Ekspor gas Rusia ke China pada tahun ini diproyeksikan bisa mencapai 30 miliar meter kubik melalui pipa gas raksasa berjuluk Power of Siberia. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Ekspor gas Rusia ke China pada tahun ini diproyeksikan bisa mencapai 30 miliar meter kubik melalui pipa gas raksasa berjuluk Power of Siberia. Hal ini disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Aleksandr Novak.



Operator pipa, Gazprom akan memasok gas alam ke tetangga Rusia di Asia di bawah kontrak jangka panjang yang ditandatangani dengan China National Petroleum Corporation (CNPC). The Power of Siberia menjadi bagian dari perjanjian 30 tahun senilai USD400 miliar yang setara Rp6.446 triliun (dengan kurs saat ini Rp16.115/USD) antara Gazprom dan CNPC yang dicapai pada tahun 2014.

"Pasokan gas melalui pipa akan tumbuh ... Tahun depan kita akan mencapai 38 miliar meter kubik. Ini adalah kewajiban kontraktual, volume maksimum yang akan kami capai di bawah kontrak," kata Novak seperti dikutip dari RT.

Pada tahun lalu, Gazprom sudah melampaui kewajiban kontraktualnya yang dilaporkan secara harian. Perusahaan Rusia meningkatkan pasokan gas ke China melalui Power of Siberia sebesar 50% year-on-year pada tahun 2023, menjadi 22,7 bcm melebihi kewajiban kontraktual Gazprom sebesar 700 juta meter kubik.

Perusahaan memproyeksikan bahwa pasokan gas ke mitra dagang terkemuka Rusia itu akan tumbuh lebih lanjut berkat melonjaknya permintaan.

Moskow dan Beijing dapat segera menandatangani kontrak untuk pembangunan mega-pipa Power of Siberia 2, yang diharapkan memungkinkan hingga 50 bcm gas yang akan dikirim setiap tahun dari Wilayah Yamal di Rusia utara ke China melalui Mongolia.

Setelah semua pipa beroperasi penuh, volume pasokan gas Rusia ke China bisa mencapai hampir 100 bcm per tahun. Menurut Novak, diskusi tentang implementasi rute Timur Jauh untuk pasokan gas ke China juga sedang berlangsung.

Rute Timur Jauh akan mengirimkan pasokan gas alam Rusia dari lepas Pulau Sakhalin ke China mulai tahun 2027. Moskow dan Beijing menyegel kesepakatan untuk pengiriman gas pipa tambahan melalui rute baru pada Februari 2023.

China telah meningkatkan impor gas dan minyak Rusia masing-masing sebesar 22,5% dan 4,8%, pada paruh pertama tahun ini secara tahunan, menurut Wakil Perdana Menteri negara itu Ding Xuexiang.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1802 seconds (0.1#10.140)