Indonesia Re Gelar IIC 2024, Transformasi dan Inovasi Menuju Keberlanjutan Industri Asuransi
loading...
A
A
A
Hadir pula dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung. Martin menekankan, pentingnya integrasi badan-badan publik untuk mengakselerasi investasi hijau di Indonesia.
Sambung Martin menegaskan, pentingnya investasi hijau untuk membuka lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. “Bank Dunia memperkirakan tiga juta lapangan kerja akan terbuka lewat investasi hijau. Selain itu, investasi hijau berpotensi menyumbang 30 miliar USD bagi GDP Indonesia per tahun 2030,” kata Martin.
Sejumlah langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah, termasuk memberikan subsidi, insentif pajak, dan penyederhanaan regulasi.
Konferensi hari pertama membahas sejumlah tema strategis seperti “Navigating Data Engineering Challenges in Insurance Industry” yang membahas peran data sebagai asset dalam industri asuransi, “Business Transformation in Insurance: Empowering Growth, Delivering Durable Impacts” tentang Inovasi bisnis yang dapat dibangun di 2024 juga “Renewable Energy Insurance: Addressing Climate Risk”, yang mendiskusikan pentingnya energi terbarukan untuk keberlangsungan jangka panjang.
Kegiatan ini didukung PT AON Indonesia, PT KM Dastur Indonesia Reinsurance Brokers, Munich Re, Gallagher Re, Guy Carpenter, Asia Reinsurance Brokers (ARB), BTN Syariah, UMBRA Strategic Legal Solutions, PT Mitra Integrasi Informatika, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan PT Care Technologies ini.
Indonesia Re membuka panel diskusi bersama dengan pakar dari berbagai industri untuk membahas bagaimana industri asuransi mempengaruhi industri keuangan dan industri lainnya seperti energi terbarukan. Turut hadir dalam acara ini para CEO dari seluruh perusahaan asuransi di Indonesia.
Sambung Martin menegaskan, pentingnya investasi hijau untuk membuka lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. “Bank Dunia memperkirakan tiga juta lapangan kerja akan terbuka lewat investasi hijau. Selain itu, investasi hijau berpotensi menyumbang 30 miliar USD bagi GDP Indonesia per tahun 2030,” kata Martin.
Sejumlah langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah, termasuk memberikan subsidi, insentif pajak, dan penyederhanaan regulasi.
Konferensi hari pertama membahas sejumlah tema strategis seperti “Navigating Data Engineering Challenges in Insurance Industry” yang membahas peran data sebagai asset dalam industri asuransi, “Business Transformation in Insurance: Empowering Growth, Delivering Durable Impacts” tentang Inovasi bisnis yang dapat dibangun di 2024 juga “Renewable Energy Insurance: Addressing Climate Risk”, yang mendiskusikan pentingnya energi terbarukan untuk keberlangsungan jangka panjang.
Kegiatan ini didukung PT AON Indonesia, PT KM Dastur Indonesia Reinsurance Brokers, Munich Re, Gallagher Re, Guy Carpenter, Asia Reinsurance Brokers (ARB), BTN Syariah, UMBRA Strategic Legal Solutions, PT Mitra Integrasi Informatika, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan PT Care Technologies ini.
Indonesia Re membuka panel diskusi bersama dengan pakar dari berbagai industri untuk membahas bagaimana industri asuransi mempengaruhi industri keuangan dan industri lainnya seperti energi terbarukan. Turut hadir dalam acara ini para CEO dari seluruh perusahaan asuransi di Indonesia.
(akr)