Transaksi Keuangan Elektronik Terus Melonjak di Masa Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Transaksi elektronik dengan menggunakan aplikasi dompet digital atau e-wallet semakin meningkat dalam dua tahun terakhir. Selain dianggap praktis, aman, cepat, dan menawarkan banyak keuntungan; transaksi e-wallet juga dianggap lebih aman dan sesuai dengan protokol kesehatan kala pandemi Covid-19 masih belum usai.
Dalam tiga bulan terakhir ini, bahkan e-wallet semakin menjadi pilihan utama konsumen dalam melakukan pembayaran di gerai-gerai belanja online dan offline.
(Baca Juga: Pandemi Bikin Uang Elektronik Berjaya atas Kartu Gesek)
"Sebagai salah satu pemain di tengah sederet penyedia fitur layanan keuangan elektronik , ShopeePay saat ini merupakan e-wallet yang memiliki laju pertumbuhan paling pesat dari awal tahun 2020 ini," ujar Direktur Snapcart Indonesia Astrid Williandry, di Jakarta, Senin (24/8/2020).
Sistem pembayaran elektronik yang juga bertumbuh yakni OVO, GoPay, Dana, dan LinkAja. Hasil survei juga menunjukkan dalam 3 bulan terakhir ini, ShopeePay menjadi brand aplikasi dompet digital dengan user atau pengguna terbesar (68%), disusul oleh OVO dan GoPay yang bersaing ketat di masing-masing 56%, serta Dana (42%), dan LinkAja (19%).
"Lima brand itu paling populer, karena mereka gencar melakukan promosi dan menjalin kerja sama dengan banyak merchant sehingga dikenal oleh konsumen," ujar Astrid.
Selain menjadi e-wallet dengan jumlah pengguna terbesar, ShopeePay juga tercatat memiliki pangsa pasar jumlah transaksi paling tinggi, yakni 32% dari total jumlah transaksi e-wallet di Indonesia, disusul OVO (25% dari total), GoPay (20% dari total), kemudian DANA (16% dari total) dan LinkAja (8% dari total).
(Baca Juga: Makin Ramai, Transaksi Uang Elektronik Didominasi Provider Non-Bank)
Dengan jaringan ratusan ribu merchant di seluruh Indonesia dalam berbagai kategori, dari makanan, minuman, fashion, ritel, logistik, hingga kegiatan sosial seperti donasi, membuat bisnis pembayaran elektronik melaju pesat. "Metode pembayaran menggunakan e-wallet diyakini juga merupakan solusi aman bertransaksi di masa pandemi," paparnya.
Dalam tiga bulan terakhir ini, bahkan e-wallet semakin menjadi pilihan utama konsumen dalam melakukan pembayaran di gerai-gerai belanja online dan offline.
(Baca Juga: Pandemi Bikin Uang Elektronik Berjaya atas Kartu Gesek)
"Sebagai salah satu pemain di tengah sederet penyedia fitur layanan keuangan elektronik , ShopeePay saat ini merupakan e-wallet yang memiliki laju pertumbuhan paling pesat dari awal tahun 2020 ini," ujar Direktur Snapcart Indonesia Astrid Williandry, di Jakarta, Senin (24/8/2020).
Sistem pembayaran elektronik yang juga bertumbuh yakni OVO, GoPay, Dana, dan LinkAja. Hasil survei juga menunjukkan dalam 3 bulan terakhir ini, ShopeePay menjadi brand aplikasi dompet digital dengan user atau pengguna terbesar (68%), disusul oleh OVO dan GoPay yang bersaing ketat di masing-masing 56%, serta Dana (42%), dan LinkAja (19%).
"Lima brand itu paling populer, karena mereka gencar melakukan promosi dan menjalin kerja sama dengan banyak merchant sehingga dikenal oleh konsumen," ujar Astrid.
Selain menjadi e-wallet dengan jumlah pengguna terbesar, ShopeePay juga tercatat memiliki pangsa pasar jumlah transaksi paling tinggi, yakni 32% dari total jumlah transaksi e-wallet di Indonesia, disusul OVO (25% dari total), GoPay (20% dari total), kemudian DANA (16% dari total) dan LinkAja (8% dari total).
(Baca Juga: Makin Ramai, Transaksi Uang Elektronik Didominasi Provider Non-Bank)
Dengan jaringan ratusan ribu merchant di seluruh Indonesia dalam berbagai kategori, dari makanan, minuman, fashion, ritel, logistik, hingga kegiatan sosial seperti donasi, membuat bisnis pembayaran elektronik melaju pesat. "Metode pembayaran menggunakan e-wallet diyakini juga merupakan solusi aman bertransaksi di masa pandemi," paparnya.
(fai)