Wisata Perang di Rusia Diminati Turis China: Kendarai Tank hingga Bermain Senjata
loading...
A
A
A
MOSKOW - Turis China bepergian ke Rusia untuk mengendarai tank dan bermain dengan senjata sambil mengenakan pakaian tradisional dalam liburan bertajuk "war games". Fenomena ini diungkapkan oleh influencer perjalanan bernama Candy yang memposting video wisata musim dinginnya ke kamp militer di Moskow.
Dalam video yang diposting melalui media sosial China Xiaohongshu itu, memperlihatkan turis China berusia 20 tahunan sembari mengenakan pakaian putri dinasti Qing sedang memegang peluncur roket dan senapan AK-47, seperti dilaporkan South China Morning Post.
Candy menjelaskan, bahwa senjata tersebut hanya menembakkan selongsong peluru kosong, akan tetapi masih menghasilkan kilatan dan ledakan untuk efek dramatis. Sementara itu dalam video lain menunjukkan, seorang wanita sedang mengemudikan tank di tengah salju.
Pemakaian kostum tradisional dari periode Qing (1644-1911), dimaksudkan untuk memadukan estetika China dengan militer Rusia, ungkap influencer itu menjelaskan.
Rusia diketahui mempunyai sektor pariwisata militer yang memungkinkan pengunjung untuk naik tank, termasuk replika T-14 Armata modern, dan menggunakan berbagai senjata. Paket wisata perang ditawarkan dengan harga sekitar USD300 hingga USD1.500 untuk satu hari.
Wisatawan didampingi oleh para ahli militer yang memberikan pengarahan tentang cara menggunakan hingga merakit senjata.
Satu tur tank hingga menembak yang ditampilkan di situs web Russia Guide menawarkan peserta kesempatan untuk "melawan musuh Anda dengan senjata Rusia dan Soviet yang paling kuat", sambil mengenakan kamuflase.
"Selfie dengan Kalashnikov AK-47? Ini hanya sepotong kue! Makanan militer tradisional Rusia dengan soba akan terasa lezat setelah pertempuran. Tidak peduli siapa Anda – pria kuat yang tak kenal takut atau gadis anggun, kekuatan mesin ini akan membuat Anda takjub," katanya.
Situs web yang sama mengatakan, para pencari sensasi juga dapat "menghancurkan mobil oleh tank" dari jarak yang aman. Semakin derasnya arus wisatawan China ke lokasi wisata militer Rusia seiring makin mesranya hubungan antara Beijing dan Moskow.
Pasukan angkatan laut China dan Rusia sempat latihan bersama di kota pelabuhan Zhanjiang, hanya beberapa hari setelah sekutu NATO menyebut Beijing sebagai "pendukung yang menentukan" perang di Ukraina.
Dalam video yang diposting melalui media sosial China Xiaohongshu itu, memperlihatkan turis China berusia 20 tahunan sembari mengenakan pakaian putri dinasti Qing sedang memegang peluncur roket dan senapan AK-47, seperti dilaporkan South China Morning Post.
Candy menjelaskan, bahwa senjata tersebut hanya menembakkan selongsong peluru kosong, akan tetapi masih menghasilkan kilatan dan ledakan untuk efek dramatis. Sementara itu dalam video lain menunjukkan, seorang wanita sedang mengemudikan tank di tengah salju.
Pemakaian kostum tradisional dari periode Qing (1644-1911), dimaksudkan untuk memadukan estetika China dengan militer Rusia, ungkap influencer itu menjelaskan.
Rusia diketahui mempunyai sektor pariwisata militer yang memungkinkan pengunjung untuk naik tank, termasuk replika T-14 Armata modern, dan menggunakan berbagai senjata. Paket wisata perang ditawarkan dengan harga sekitar USD300 hingga USD1.500 untuk satu hari.
Wisatawan didampingi oleh para ahli militer yang memberikan pengarahan tentang cara menggunakan hingga merakit senjata.
Satu tur tank hingga menembak yang ditampilkan di situs web Russia Guide menawarkan peserta kesempatan untuk "melawan musuh Anda dengan senjata Rusia dan Soviet yang paling kuat", sambil mengenakan kamuflase.
"Selfie dengan Kalashnikov AK-47? Ini hanya sepotong kue! Makanan militer tradisional Rusia dengan soba akan terasa lezat setelah pertempuran. Tidak peduli siapa Anda – pria kuat yang tak kenal takut atau gadis anggun, kekuatan mesin ini akan membuat Anda takjub," katanya.
Situs web yang sama mengatakan, para pencari sensasi juga dapat "menghancurkan mobil oleh tank" dari jarak yang aman. Semakin derasnya arus wisatawan China ke lokasi wisata militer Rusia seiring makin mesranya hubungan antara Beijing dan Moskow.
Pasukan angkatan laut China dan Rusia sempat latihan bersama di kota pelabuhan Zhanjiang, hanya beberapa hari setelah sekutu NATO menyebut Beijing sebagai "pendukung yang menentukan" perang di Ukraina.
(akr)