G20 Gagal Sepakati Pungutan Pajak 3.000 Miliarder Global, Nilainya Tembus Rp4.000 Triliun

Senin, 29 Juli 2024 - 07:52 WIB
loading...
G20 Gagal Sepakati Pungutan...
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menentang pungutan pajak miliarder global. FOTO/iStock
A A A
JAKARTA - Negara-negara G20 gagal menyepakati pungutan pajak orang terkaya di dunia. Dalam sebuah pertemuan para menteri keuangan di Brasil, Amerika Serikat (AS) memimpin kampanye menentang pungutan minimum terhadap 3.000 orang miliarder.

Namun, mereka berjanji memberlakukan pajak progresif untuk orang-orang superkaya, Menurut laporan Politico dalam sebuah pertemuan di Rio de Janeiro, para menteri mengatakan bahwa mereka akan memulai sebuah dialog mengenai perpajakan yang adil dan progresif, termasuk untuk orang-orang yang sangat kaya menurut teks komunike bersama yang dilansir Politico.



Komunike ini akan diterbitkan segera dan tidak akan menyertakan pernyataan dukungan untuk pungutan 2% terhadap 3.000 miliarder terkaya di dunia, seperti yang diharapkan oleh Brasil, yang saat ini memegang kepresidenan bergilir G20.

Ekonom Prancis Gabriel Zucman, seorang konsultan G20 untuk masalah perpajakan mengungkapkan bahwa pungutan ini akan mengumpulkan sekitar USD250 miliar atau setara Rp4.000 triliun secara global per tahun.

"Sejumlah individu menguasai lebih banyak sumber daya dibandingkan negara-negara di dunia," kata Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dikutip dari Russia Today, Senin (29/7/2024).

"Pajak untuk para miliarder dapat membantu mendanai perang melawan kelaparan dunia," ujar Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad menambahkan, sebelum memperingatkan bahwa rezim pajak seperti itu tidak akan terbentuk dalam semalam, karena ini adalah mekanisme yang sangat rumit.



Selama pembicaraan, terlihat jelas sejumlah negara G20 tidak mendukung langkah tersebut.

"Kami tidak melihat adanya kebutuhan atau merasa tidak perlu untuk mencoba menegosiasikan kesepakatan global mengenai pajak miliarder," ujar Menteri Keuangan AS Janet Yellen dalam sebuah konferensi pers. "Kami pikir semua negara harus memastikan bahwa sistem perpajakan mereka adil dan progresif."

Jerman bergabung dengan AS dalam menentang pungutan ini, sementara Perancis, Spanyol, Afrika Selatan, Kolombia, dan Uni Afrika mendukung proposal Brasil.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?
Jualan Gold Card Rp83...
Jualan Gold Card Rp83 Miliar untuk Jadi Warga AS, Trump Pede Lunasi Utang USD36 Triliun
Daftar 10 Miliarder...
Daftar 10 Miliarder Olahraga Terkaya versi Forbes di Tahun 2025
Rusia Genjot Ekspor...
Rusia Genjot Ekspor Gandum ke Afrika, Awal Tahun Tembus 11,8 Juta Ton
Putin Kena Imbas Perang...
Putin Kena Imbas Perang Dagang, Seret Minyak Rusia ke Jalur Neraka
Rusia Derita Kerugian...
Rusia Derita Kerugian Rp6.745 Triliun, Putin Hadapi Tekanan Berat
Cek SPPT PBB Online...
Cek SPPT PBB Online di Jakarta Makin Mudah, Begini Caranya
Rusia Klaim Punya Cadangan...
Rusia Klaim Punya Cadangan Energi Terbesar di Dunia, Bisa Berproduksi 500 Tahun
Kadin Indonesia dan...
Kadin Indonesia dan Rusia Perkuat Kerja Sama Dagang dan Investasi
Rekomendasi
Apa Itu Rumah Modular?...
Apa Itu Rumah Modular? Smart Cottage LG yang Jadi Tempat Tinggal Masa Depan Berteknologi Canggih
Vietnam Hendak Beli...
Vietnam Hendak Beli 24 Jet Tempur F-16 AS, Hubungan dengan Rusia Bisa Tamat dan China Bakal Marah
Pertokoan di Malang...
Pertokoan di Malang Kebakaran, Sejumlah Kendaraan Hangus
Berita Terkini
Prudential Dukung Keberlanjutan...
Prudential Dukung Keberlanjutan Lingkungan di Kepulauan Seribu
5 jam yang lalu
Deretan Gedung Pendidikan...
Deretan Gedung Pendidikan Garapan Waskita, Lengkap dengan Nilai Proyeknya
6 jam yang lalu
Genjot Transformasi...
Genjot Transformasi Digital, Anak Usaha Raksasa Telekomunikasi Jerman Perluas Pasar di RI
6 jam yang lalu
LG Batal Bangun Pabrik...
LG Batal Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di RI, Menteri Rosan Ungkap Penggantinya
6 jam yang lalu
Deposito Emas Pegadaian...
Deposito Emas Pegadaian Capai 1 Ton, Direktur Utama Dorong Masyarakat untuk Investasi Aktif
7 jam yang lalu
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
7 jam yang lalu
Infografis
4 Miliarder Termuda...
4 Miliarder Termuda Dunia, Usia 20 Tahun Punya Harta Rp82 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved