Menko Darmin: Riset Sawit Jangan Cuma Rutinitas

Kamis, 01 Agustus 2019 - 19:28 WIB
Menko Darmin: Riset Sawit Jangan Cuma Rutinitas
Menko Darmin: Riset Sawit Jangan Cuma Rutinitas
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan pentingnya riset dan pengembangan industri kelapa sawit. Namun, dia juga menekankan agar riset tersebut tak hanya sekadar rutinitas, namun benar-benar memiliki dampak signifikan dan berkesinambungan.

"Pertumbuhan industri sawit berperan penting pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, persoalan riset amat diperlukan dalam pengembangan sektor ini," ujarnya pada acara Pekan Riset Sawit Indonesia 2019, di Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Darmin berharap program riset sawit ini tidak sekadar menjadi rutinitas, namun bisa lebih terarah sekaligus berfokus pada isu yang memberikan dampak signifikan dan berkesinambungan.

"Bukunya banyak, tapi hanya bisa mengisi lemari, bukan memberikan khazanah pengetahuan kita. Buatlah ekosistem dan mekanisme yang matang sehingga makin jelas apa yang mau diteliti, berikut kerangka dan metodenya,” paparnya.

Darmin menyampaikan, dalam hal ini peran Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) perlu lebih cermat dalam memilih isu yang perlu diriset.

"Sebetulnya memang banyak sekali yang perlu diteliti. Tapi, ada riset yang bisa dilakukan oleh perusahaan besar sawit, ada juga yang bisa dilakukan oleh PT RPN (Riset Perkebunan Nusantara). Misal terkait bagaimana melahirkan benih yang mampu memberikan produktivitas tinggi atau mengenai produksi turunan. BPDP-KS tidak perlu masuk ke area itu. Optimalkan area lain," tuturnya.

Menurut Darmin, riset dan pengembangan industri sawit perlu menitikberatkan pada tiga pilar. Pertama, untuk penguatan, pengembangan, dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri sawit yang saling bersinergi di sektor hulu dan hilir.

Kedua, mengenai konsolidasi data luas lahan, produktivitas kebun, pabrik kelapa sawit, dan petani sawit. Hal ini diperlukan untuk membantu penyusunan kebijakan perbaikan tata niaga Tandan Buah Segar (TBS), peningkatan SDM pekebun rakyat, serta pengembangan strategi diplomasi sawit internasional.

Ketiga, pengembangan pasar domestik melalui penggunaan bahan bakar nabati berbasis sawit. Penggunaan energi akan diarahkan untuk seluruh moda transportasi termasuk penerbangan.

Sementara, Direktur Utama BPDP-KS, Dono Boestami menyatakan bahwa pihaknya ingin meningkatkan level penelitian dan pengembangan menjadi berskala internasional. "Kami telah dan akan terus menjajaki kemungkinan untuk bekerja sama dengan berbagai lembaga penelitian dan universitas terpandang di dunia untuk memberikan nilai tambah bagi kegiatan riset sektor sawit Indonesia," tuturnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4604 seconds (0.1#10.140)