Saingi SWIFT, Platform Pembayaran BRICS Diluncurkan Oktober?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aliansi BRICS tengah mengembangkan platform pembayaran asli mereka sendiri untuk penyelesaian transaksi lintas batas tanpa menggunakan sistem SWIFT yang bergantung pada Barat. Berjalan dengan lancar, proyek ini kemungkinan akan diluncurkan pada pertemuan puncak blok tersebut di Kazan, Rusia, Oktober mendatang.
Kendati belum ada pengumuman resmi, BRICS diketahui kerap menggunakan pertemuan puncaknya sebagai landasan peluncuran pengumuman-pengumuman besar di masa lalu. Ketua Dewan Federasi Rusia Valentina Matviyenko baru-baru ini mengatakan, pengembangan BRICS Bridge - istilah yang disematkan untuk platform itu - berjalan dengan baik.
"Saya telah berbicara dengan bank sentral dan kementerian keuangan. Segalanya berjalan dengan baik," katanya seperti dilansir WatcherGuru, Sabtu (10/8/2024).
BRICS Bridge memungkinkan negara-negara anggota aliansi tersebut, juga negara lainnya untuk menavigasi sistem SWIFT yang bergantung pada Barat. Hal itu searah dengan inisiatif de-dolarisasi yang dijalankan blok tersebut. "Jika hal ini berhasil, maka hal ini akan menjadi sebuah kejutan global, dalam arti yang terbaik," tegas Matviyenko.
Awal tahun ini, blok BRICS mengumumkan platform pembayarannya sendiri. Secara khusus, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov secara resmi mengumumkan proyek tersebut. Pembentukannya akan memungkinkan negara-negara selatan untuk tidak lagi bergantung pada dolar AS. Sebaliknya, hal ini akan mendorong penggunaan mata uang asli untuk penyelesaian perdagangan.
Mengenai jadwal peluncurannya, Matviyenko mengatakan hal itu sedang dibahas bersama para perwakilan bank sentral dan kementerian keuangan seluruh negara BRICS, termasuk anggota baru. Dilaitkan dengan pelaksanaan KTT BRICS tahun ini, Matviyenko mengatakan bahwa mungkin saja platform itu akan disetujui pada saat itu. "Atau setidaknya diskusi akan menghasilkan keputusan tentang kapan dan dalam format apa hal itu harus diselesaikan," tuturnya.
KTT BRICS sejauh ini memang tidak asing dengan pengumuman besar. Pada KTT sebelumnya, aliansi tersebut mengumumkan upaya ekspansi pertamanya dalam lebih dari dua dekade. Hal ini menyebabkan Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab (UEA) resmi bergabung dengan kelompok tersebut.
BRICS Bridge dinilai dapat memberikan dampak serupa pada tahun ini. Hal ini mewakili pendekatan dedolarisasi yang jelas terhadap perdagangan unilateral. Selain itu, platform ini dapat meningkatkan hubungan perdagangan secara keseluruhan antara negara-negara aliansi.
Lihat Juga: Sedang Perang Lawan Rusia, Zelensky Justru Pecat Banyak Diplomat Termasuk Dubes Ukraina di Indonesia
Kendati belum ada pengumuman resmi, BRICS diketahui kerap menggunakan pertemuan puncaknya sebagai landasan peluncuran pengumuman-pengumuman besar di masa lalu. Ketua Dewan Federasi Rusia Valentina Matviyenko baru-baru ini mengatakan, pengembangan BRICS Bridge - istilah yang disematkan untuk platform itu - berjalan dengan baik.
"Saya telah berbicara dengan bank sentral dan kementerian keuangan. Segalanya berjalan dengan baik," katanya seperti dilansir WatcherGuru, Sabtu (10/8/2024).
BRICS Bridge memungkinkan negara-negara anggota aliansi tersebut, juga negara lainnya untuk menavigasi sistem SWIFT yang bergantung pada Barat. Hal itu searah dengan inisiatif de-dolarisasi yang dijalankan blok tersebut. "Jika hal ini berhasil, maka hal ini akan menjadi sebuah kejutan global, dalam arti yang terbaik," tegas Matviyenko.
Awal tahun ini, blok BRICS mengumumkan platform pembayarannya sendiri. Secara khusus, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov secara resmi mengumumkan proyek tersebut. Pembentukannya akan memungkinkan negara-negara selatan untuk tidak lagi bergantung pada dolar AS. Sebaliknya, hal ini akan mendorong penggunaan mata uang asli untuk penyelesaian perdagangan.
Mengenai jadwal peluncurannya, Matviyenko mengatakan hal itu sedang dibahas bersama para perwakilan bank sentral dan kementerian keuangan seluruh negara BRICS, termasuk anggota baru. Dilaitkan dengan pelaksanaan KTT BRICS tahun ini, Matviyenko mengatakan bahwa mungkin saja platform itu akan disetujui pada saat itu. "Atau setidaknya diskusi akan menghasilkan keputusan tentang kapan dan dalam format apa hal itu harus diselesaikan," tuturnya.
KTT BRICS sejauh ini memang tidak asing dengan pengumuman besar. Pada KTT sebelumnya, aliansi tersebut mengumumkan upaya ekspansi pertamanya dalam lebih dari dua dekade. Hal ini menyebabkan Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab (UEA) resmi bergabung dengan kelompok tersebut.
BRICS Bridge dinilai dapat memberikan dampak serupa pada tahun ini. Hal ini mewakili pendekatan dedolarisasi yang jelas terhadap perdagangan unilateral. Selain itu, platform ini dapat meningkatkan hubungan perdagangan secara keseluruhan antara negara-negara aliansi.
Lihat Juga: Sedang Perang Lawan Rusia, Zelensky Justru Pecat Banyak Diplomat Termasuk Dubes Ukraina di Indonesia
(fjo)