Iran Rancang Serangan Balasan, Fitch Ratings Beri Peringatan Keras ke Israel

Rabu, 14 Agustus 2024 - 07:53 WIB
loading...
Iran Rancang Serangan...
Fitch Ratings menurunkan peringkat kredit jangka panjang Israel buntut serangannya ke Gaza. FOTO/iStock Photo
A A A
JAKARTA - Fitch Ratings menurunkan peringkat kredit jangka panjang Israel buntut serangannya ke Gaza, Palestina. Moody's dan S&P Global juga memangkas peringkat kredit mereka untuk Negara Yahudi tersebut pada awal tahun ini, dengan alasan meningkatnya risiko geopolitik.

Fitch menurunkan peringkat Israel menjadi 'A' dari 'A+' dan mempertahankan outlook negatif, yang mengisyaratkan bahwa penurunan lebih lanjut mungkin terjadi.

"Dalam pandangan kami, konflik di Gaza dapat berlangsung hingga tahun 2025 dan ada risiko konflik ini meluas ke wilayah-wilayah lain. Selain korban jiwa, hal ini dapat mengakibatkan pengeluaran militer tambahan yang signifikan, penghancuran infrastruktur dan kerusakan yang lebih parah pada aktivitas ekonomi dan investasi, yang mengarah pada kemerosotan lebih lanjut pada metrik kredit Israel," kata lembaga tersebut dalam sebuah pernyataan dikutip dari Russia Today, Rabu (14/8/2024).



Fitch juga menyoroti defisit anggaran Israel yang semakin mengkhawatirkan dan utang pemerintah yang terus membengkak sebagai salah satu alasan utama penurunan peringkat tersebut.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich di X pada Selasa (13/8), mengklaim penurunan peringkat tersebut sebagai hal yang wajar mengingat risiko geopolitik yang ditimbulkan oleh perang terlama dan termahal dalam sejarah negara tersebut. Dia juga berjanji untuk menavigasi ekonomi dengan benar dan bertanggung jawab.

Ketua Partai Buruh Israel dan mantan wakil menteri ekonomi, Yair Golan, memperingatkan, "Bagaimanapun juga, bahwa penurunan peringkat ini, ditambah dengan defisit anggaran yang melebar akan melukai kantong setiap warga negara dengan menaikkan biaya hidup."

Dalam sebuah tulisan di X, Golan menggambarkan Smotrich sebagai menteri kekanak-kanakan yang tidak mengerti apa-apa tentang ekonomi. Penurunan peringkat kredit dapat membuat lebih sulit atau lebih mahal bagi sebuah negara untuk meminjam uang yang dibutuhkan untuk membiayai pengeluarannya.

Fitch adalah lembaga pemeringkat utama AS ketiga yang menurunkan peringkat Israel. Pada bulan Februari, Moody's memangkas peringkat negara ini menjadi A2 dan mempertahankan prospek negatif. Pada April, S&P Global memangkas peringkat kredit jangka panjang mata uang asing dan lokal Negara Yahudi ini menjadi 'A+' dari 'AA-' dan peringkat jangka pendek menjadi 'A-1' dari 'A-1+'.



Ekonomi Israel menyusut 21,6% pada kuartal terakhir tahun lalu, merupakan salah satu kontraksi terbesar dalam sejarah negara tersebut. Namun, ekonomi pulih kembali dalam tiga bulan pertama tahun ini, menunjukkan pertumbuhan 14,1% dari kuartal ke kuartal.

Kekhawatiran bahwa perang di Gaza menjadi konflik Timur Tengah yang lebih luas telah meningkat setelah terbunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran dan komandan militer Hizbullah Fuad Shukr di Beirut pada akhir Juli lalu. Iran dan Hizbullah telah mengancam akan melakukan pembalasan terhadap Negara Yahudi tersebut.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Baru Awal Tahun, Pemerintah...
Baru Awal Tahun, Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp224,3 Triliun
BI Lapor Utang Luar...
BI Lapor Utang Luar Negeri RI Turun Jadi USD424,8 Miliar per Kuartal IV 2024
5 Negara dengan Tarif...
5 Negara dengan Tarif Listrik Termurah di Dunia, Tak Capai Rp100 per kWh
Korban Trump 6 Tahun...
Korban Trump 6 Tahun Lalu, Minyak Iran Terdampar di China Senilai Rp28 Triliun
Cadangan Devisa Indonesia...
Cadangan Devisa Indonesia Naik Jadi USD150,2 Miliar, Efek Pemerintah Tambah Utang
Siap-siap, Gaji di Bawah...
Siap-siap, Gaji di Bawah Rp3 Juta Tak Bisa Utang Paylater
AS di Ambang Gagal Bayar...
AS di Ambang Gagal Bayar Utang, Janet Yellen Beri Peringatan Darurat
Perang Berkepanjangan,...
Perang Berkepanjangan, Ukraina Terbelit Utang Rp2.555 Triliun
Sanksi AS Mengganggu...
Sanksi AS Mengganggu Aliran Minyak Mentah Iran ke China
Rekomendasi
Peduli Nelayan, Warga...
Peduli Nelayan, Warga Desa Nifasi Papua Dapat Rumah Baru
Astronot NASA Kembali...
Astronot NASA Kembali ke Bumi setelah 9 Bulan di Luar Angkasa
Bangun IKN, Gerbangtara...
Bangun IKN, Gerbangtara Usulkan Perkuat SDM Sebagai Penunjang Infrastruktur
Berita Terkini
Kolaborasi Multisektor...
Kolaborasi Multisektor Dorong Pertumbuhan Industri Asuransi Syariah
4 jam yang lalu
Great Legacy Assurance...
Great Legacy Assurance Menjawab Kebutuhan Solusi Perencanaan Warisan
4 jam yang lalu
Sampoerna Dorong Pertumbuhan...
Sampoerna Dorong Pertumbuhan UMKM Capai Target Ekonomi 8%
4 jam yang lalu
Tolak Penyeragaman Kemasan...
Tolak Penyeragaman Kemasan Rokok, Pedagang Pasar Tekankan Edukasi Menyeluruh
5 jam yang lalu
Bentuk Apresiasi, BHR...
Bentuk Apresiasi, BHR Ojol dan Kurir Tidak Bisa Dipaksakan
5 jam yang lalu
BI Proyeksikan Ekonomi...
BI Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 4,7% hingga 5,5% di 2025
6 jam yang lalu
Infografis
Israel Ketakutan Iran...
Israel Ketakutan Iran Memperoleh Senjata Bom Nuklir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved