Gas Rusia Tak Tergantikan, Uni Eropa Mau Tak Mau Dipaksa Hemat Jelang Musim Dingin

Senin, 19 Agustus 2024 - 15:09 WIB
loading...
A A A
Seperti dikutip dari Oilprice, gas Ukraina hanya mencapai 5% dari total impor gas Uni Eropa dari Rusia. Namun Analis senior dari perusahaan analis pasar ICIS, Aura Sabadus memperingatkan, bahwa ustria, Hongaria dan Slovakia kemungkinan akan menjadi bagian yang paling terpukul ketika impor gas Rusia dihentikan.

StanChart mengatakan, ada kapasitas yang cukup di tempat lain untuk menggantikan aliran gas melalui Ukraina. Analis komoditas telah menunjukkan bahwa aliran LNG non-Rusia ke UE menyusut 140 mcm/hari sejak April, namun jika mampu dipulihkan diyakini bisa untuk menggantikan LNG Rusia.

Selain itu analis menilai, memangkas energi Rusia dari Uni Eropa, lebih merupakan kepentingan politik, sesuatu yang tampaknya tidak dimiliki oleh beberapa negara Eropa.Bruegel, sebuah thinktank ekonomi yang berbasis di Belgia menyoroti secara mendalam bagaimana nasib Uni Eropa jika aliran gas Rusia ke Eropa terganggu.

Kesimpulan utamanya adalah bahwa Uni Eropa tidak hanya dapat melewati musim dingin berikutnya tanpa gas Rusia, tetapi juga dapat melakukannya tanpa harus mengalami bencana ekonomi. Tapi dengan beberapa catatan yang harus dilakukan.

Agar hal ini terjadi, Eropa harus mengatasi tantangan teknis dan regulasi dan juga memangkas permintaan tahunan gas alam sebesar 10-15% karena tidak ada jumlah impor non-Rusia yang cukup untuk mengisi ulang penyimpanan menjelang musim dingin berikutnya.

Sanksi Pertama Terhadap Gas Rusia

Kembali pada bulan Juni 2024, Uni Eropa menyetujui sanksi terhadap gas Rusia, untuk menjadi pertama kalinya sejak Rusia menginvasi Ukraina. Menurut Belgia yang memegang kepresidenan Uni Eropa, akan memukul Rusia dengan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap sektor gasnya yang menguntungkan – sebuah langkah yang berpotensi menguras ratusan juta dari mesin perang Moskow.

Keputusan ini diambil setelah Jerman dan Hongaria menghentikan kesepakatan selama berminggu-minggu – meskipun ada beberapa bagian yang berbeda dari paket sanksi. Seperti yang mungkin diduga, sanksi tidak akan menggerus sebagian besar ekspor gas alam cair (LNG) Rusia ke UE.

Sebaliknya, sanksi yang diusulkan akan mencegah negara-negara Uni Eropa mengekspor kembali LNG Rusia setelah menerimanya dan juga melarang keterlibatan Uni Eropa dalam proyek LNG yang akan datang di Rusia.

Sanksi juga akan melarang penggunaan pelabuhan, keuangan, dan layanan Uni Eropa untuk mengekspor kembali LNG Rusia, yang pada dasarnya berarti bahwa Rusia harus merombak model ekspor LNG-nya. Saat ini, Rusia memasok LNG ke Asia melalui Eropa, dengan Belgia, Spanyol, dan Prancis menjadi hub utama.

"Jika mereka tidak dapat melakukan transship di Eropa, mereka mungkin harus membawa kapal tanker mereka dengan perjalanan yang lebih lama," kata Laura Page, seorang ahli gas di perusahaan analitik data Kpler, kepada Politico.

Ia juga menambahkan bahwa Rusia "mungkin tidak dapat mengeluarkan muatan sebanyak mungkin dari Yamal karena kapal mereka tidak dapat kembali secepat itu."
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Siasati Tarif Trump,...
Siasati Tarif Trump, RI Siap Genjot Pasar Ekspor Eropa dan Australia
Tarif AS Menggila Capai...
Tarif AS Menggila Capai 245 Persen, China Merapat ke Uni Eropa
Rusia Klaim Punya Cadangan...
Rusia Klaim Punya Cadangan Energi Terbesar di Dunia, Bisa Berproduksi 500 Tahun
Sebut AS Merusak Perdagangan...
Sebut AS Merusak Perdagangan Bilateral, Rusia Tak Akan Pernah Minta Keringanan Sanksi
Uni Eropa Bakal Pakai...
Uni Eropa Bakal Pakai Segala Cara untuk Melawan Tarif AS
Rusia Masih Jadi Ancaman,...
Rusia Masih Jadi Ancaman, Trump Perpanjang Sanksi AS Selama 12 Bulan
Uni Eropa Balik Melawan...
Uni Eropa Balik Melawan AS, Siap Jatuhkan Tarif 25% Mulai Minggu Depan
Eropa Butuh Rp182,5...
Eropa Butuh Rp182,5 Triliun demi Mengamankan Pasokan 250 Kargo Gas Alam Cair
Takut Kanada dan UE...
Takut Kanada dan UE Bersekongkol, Trump Beri Ancaman Tarif Lebih Besar
Rekomendasi
Forum Purnawirawan TNI...
Forum Purnawirawan TNI Tuntut Gibran Diganti, PSI Minta Hormati Kedaulatan Rakyat
Deretan Menteri Prabowo...
Deretan Menteri Prabowo yang Sowan ke Jokowi, Siapa Saja?
Ben Whittaker Akhiri...
Ben Whittaker Akhiri Kisah Liam Cameron di Ronde Kedua
Berita Terkini
PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan...
PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Hijau dari 13 Fasilitas Produksi
10 jam yang lalu
Ekosistem BRI Group...
Ekosistem BRI Group Jadi Keunggulan Kompetitif Bank Raya
11 jam yang lalu
Kredit Digital Bank...
Kredit Digital Bank Raya Tumbuh Signifikan di 2024
12 jam yang lalu
Dukung Transformasi...
Dukung Transformasi TMII, Bank Raya Hadirkan Pembayaran Cashless bagi Pengunjung
12 jam yang lalu
Tambahan Impor Pangan...
Tambahan Impor Pangan dari AS Dipastikan Tak Ganggu Program Swasembada
14 jam yang lalu
Potensial Turun Mutu,...
Potensial Turun Mutu, Pengamat: Beras Bulog Harus Segera Disalurkan
15 jam yang lalu
Infografis
3 Fakta Ukraina Tak...
3 Fakta Ukraina Tak Memiliki Masa Depan dalam Konflik Lawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved