4 Kekuatan Besar yang Akan Menggulingkan Dolar AS, Salah Satunya Sanksi Rusia

Selasa, 27 Agustus 2024 - 12:50 WIB
loading...
A A A
"Jika Amerika Serikat berubah-ubah dengan sanksi, bertindak secara sepihak, dan gagal mengembangkan doktrin ketatanegaraan ekonomi, maka dolar dapat dilengserkan," ujar para peneliti Brookings, mengutip komentar Menteri Keuangan AS Janet Yellen.

2. Utang AS

Meningkatnya beban utang AS dapat membuat para pemegang mata uang menjadi lebih waspada terhadap dolar, terutama jika ada kekhawatiran bahwa AS mungkin tidak dapat membayar kembali utangnya.

Meskipun neraca utang AS belum mencapai tingkat yang tidak berkelanjutan, laju pengeluaran pemerintah yang cepat tidak banyak membantu menenangkan pasar. Fitch, misalnya, menurunkan peringkat kredit AS tahun lalu, dengan alasan kemerosotan yang terus berlanjut dalam standar-standar tata kelola pemerintahan.

"Bertengkar mengenai alokasi anggaran, Kongres telah menutup pemerintahan beberapa kali. Ketidakstabilan politik lebih lanjut dapat mengikis kepercayaan investor terhadap dolar," kata para peneliti.

3. Teknologi Pembayaran

Sistem pembayaran yang lebih maju telah mempermudah pertukaran mata uang nontradisional. Hal ini dapat membebani permintaan dolar AS, yang secara tradisional dianggap sebagai alat tukar yang paling menarik.

“Biasanya, menukar mata uang tersebut ke dolar, dan sebaliknya, lebih mudah dan lebih murah daripada menukarnya dengan mata uang lain. Namun, Cina dan India, misalnya, tidak perlu lagi menukarkan mata uang mereka dengan dolar untuk melakukan perdagangan dengan murah. Sebaliknya, menukarkan renminbi dengan rupee secara langsung akan menjadi lebih murah. Akibatnya, ketergantungan pada 'mata uang kendaraan', terutama dolar, akan menurun,” Eswar Prasad, seorang peneliti senior di Brookings Institution, mengatakan dalam sebuah catatan sebelumnya.

4. Mata Uang Digital Bank Sentral

Mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral juga dapat mempermudah dan membuat mata uang nontradisional menjadi lebih murah. China sedang mengembangkan salah satu CBDC, dan CIPS, sistem pembayaran Antar Bank Lintas Batas China, telah “berkembang pesat” selama beberapa tahun terakhir, demikian catatan lembaga think-tank tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0784 seconds (0.1#10.140)