BRICS jadi Cahaya di Afrika, Memperlihatkan Cara Melawan Pengaruh Barat
loading...
A
A
A
MOSKOW - BRICS telah menjadi sumber motivasi yang signifikan bagi banyak negara Afrika , untuk mendorong mereka memperjuangkan kemerdekaan dan menantang pengaruh Barat. Hal ini disampaikan duta besar BRICS Kota Internasional (IMBRICS) di Nigeria dalam sebuah wawancara kepada RT.
Samsondeen Olagunju yang mewakili International Municipal BRICS (IMBRICS) di negara Afrika Barat, yang bertanggung jawab untuk membina kerja sama antara politisi, ilmuwan, eksekutif perusahaan, dan tokoh kunci lainnya dengan maksud untuk mencapai tujuan strategis bersama.
Ia berbicara di sela-sela forum IMBRICS, pertemuan pemerintah daerah dan kotamadya dari anggota BRICS yang diadakan di Moskow. Olagunju membahas dampak positif yang dimiliki kelompok tersebut di benua Afrika.
"Kelompok (BRICS) ini mendorong negara-nara di benua itu untuk menantang pengaruh Barat," kata Samsondeen Olagunju.
Kerja sama ini telah menjadi sumber motivasi bagi begitu banyak negara, terutama di Afrika," sambungnya.
Dia menjelaskan, bahwa BRICS telah menunjukkan kepada negara-negara di benua itu bahwa mereka dapat berkembang, bahkan saat menghadapi sanksi Barat . "Kami hanya membutuhkan seseorang untuk menunjukkan cahaya kepada kami. Dan blok BRICS sejauh ini telah menunjukkan cahaya di Afrika," bebernya.
Duta Besar menunjuk negara-negara seperti Burkina Faso, Mali, dan Niger sebagai contoh negara-negara yang membela hak-hak mereka. "Mereka membela apa yang menjadi milik mereka," tambahnya.
Nigeria ingin "menjadi bagian dari blok yang akan memberi kita kehidupan yang bermakna, ekonomi yang bermakna, dan fasilitas yang bermakna," kata Olagunju.
Dia menyerukan, kepada negara-negara Afrika untuk melepaskan diri menjadi "boneka Barat" dan memanfaatkan peluang yang diberikan oleh BRICS untuk mencapai kemandirian.
Sementara itu, Dawit Zegeye Haile, duta besar IMBRICS di Ethiopia, juga berbicara tentang pentingnya forum ini bagi negara-negara Afrika. Ethiopia bergabung dengan BRICS pada bulan Januari, bersama dengan Mesir, Iran, dan Uni Emirat Arab.
Dia mengatakan, BRICS menawarkan negaranya kesempatan untuk belajar dari pengalaman negara-negara seperti Rusia, China, India, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. "Kami (Ethiopia) ingin bekerja untuk mentransfer teknologi dan mempelajari hal-hal yang berbeda dari negara-negara itu, terutama dalam teknologi kota pintar, dalam pendidikan, dalam manajemen lalu lintas," ungkapnya.
BRICS didirikan pada tahun 2006 oleh Brasil, Rusia, India, dan China, yang diikuti oleh Afrika Selatan yang bergabung pada tahun 2011. Rusia saat ini memegang keketuaan BRICS.
Samsondeen Olagunju yang mewakili International Municipal BRICS (IMBRICS) di negara Afrika Barat, yang bertanggung jawab untuk membina kerja sama antara politisi, ilmuwan, eksekutif perusahaan, dan tokoh kunci lainnya dengan maksud untuk mencapai tujuan strategis bersama.
Ia berbicara di sela-sela forum IMBRICS, pertemuan pemerintah daerah dan kotamadya dari anggota BRICS yang diadakan di Moskow. Olagunju membahas dampak positif yang dimiliki kelompok tersebut di benua Afrika.
"Kelompok (BRICS) ini mendorong negara-nara di benua itu untuk menantang pengaruh Barat," kata Samsondeen Olagunju.
Kerja sama ini telah menjadi sumber motivasi bagi begitu banyak negara, terutama di Afrika," sambungnya.
Dia menjelaskan, bahwa BRICS telah menunjukkan kepada negara-negara di benua itu bahwa mereka dapat berkembang, bahkan saat menghadapi sanksi Barat . "Kami hanya membutuhkan seseorang untuk menunjukkan cahaya kepada kami. Dan blok BRICS sejauh ini telah menunjukkan cahaya di Afrika," bebernya.
Duta Besar menunjuk negara-negara seperti Burkina Faso, Mali, dan Niger sebagai contoh negara-negara yang membela hak-hak mereka. "Mereka membela apa yang menjadi milik mereka," tambahnya.
Nigeria ingin "menjadi bagian dari blok yang akan memberi kita kehidupan yang bermakna, ekonomi yang bermakna, dan fasilitas yang bermakna," kata Olagunju.
Dia menyerukan, kepada negara-negara Afrika untuk melepaskan diri menjadi "boneka Barat" dan memanfaatkan peluang yang diberikan oleh BRICS untuk mencapai kemandirian.
Sementara itu, Dawit Zegeye Haile, duta besar IMBRICS di Ethiopia, juga berbicara tentang pentingnya forum ini bagi negara-negara Afrika. Ethiopia bergabung dengan BRICS pada bulan Januari, bersama dengan Mesir, Iran, dan Uni Emirat Arab.
Dia mengatakan, BRICS menawarkan negaranya kesempatan untuk belajar dari pengalaman negara-negara seperti Rusia, China, India, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. "Kami (Ethiopia) ingin bekerja untuk mentransfer teknologi dan mempelajari hal-hal yang berbeda dari negara-negara itu, terutama dalam teknologi kota pintar, dalam pendidikan, dalam manajemen lalu lintas," ungkapnya.
BRICS didirikan pada tahun 2006 oleh Brasil, Rusia, India, dan China, yang diikuti oleh Afrika Selatan yang bergabung pada tahun 2011. Rusia saat ini memegang keketuaan BRICS.
(akr)