Yuan China Makin Populer, Simpanan di Hong Kong Tembus Rp2.308 Triliun

Rabu, 04 September 2024 - 02:35 WIB
loading...
A A A
Laporan bank pada pekan lalu juga menyoroti meningkatnya penggunaan yuan dalam pembayaran global sebagai pendorong kuat dalam kenaikan di Juli.

Pangsa yuan dari pembayaran global mencapai rekor 4,74% bulan lalu, mempertahankan tempat keempat dalam peringkat mata uang pembayaran, menurut data dari layanan pesan antar bank SWIFT. Selain itu, mata uang ini menempati peringkat kedua dengan pangsa 6% di pasar pembiayaan perdagangan global.

"Selama perusahaan terus mendiversifikasi ketergantungan ekspor mereka di luar pasar tradisional Barat, terutama perdagangan intra-Asia, ada lebih banyak alasan untuk menggunakan renminbi ke depannya," kata Lau.

Sementara itu, obligasi dim sum, atau obligasi berdenominasi yuan offshore, mencatat aktivitas yang kuat dalam beberapa bulan terakhir karena biaya pembiayaan yang lebih rendah dan lonjakan permintaan.

Rencana kementerian keuangan China untuk menawarkan obligasi dim sum senilai 55 miliar yuan tahun ini di Hong Kong telah meningkatkan penghitungan, dengan penawaran keempat terbaru sebesar 9 miliar yuan diselesaikan awal bulan ini. Penerbitan itu kelebihan permintaan sebesar 2,4 kali.

"Keuntungan Hong Kong sebagai pusat offshore yuan adalah kedekatan budaya dan geopolitiknya dengan orang-orang yang benar-benar menggunakan mata uang dan mereka yang ingin berinvestasi dalam mata uang itu," kata Angela Chan, mitra di Clifford Chance.

Populasi bank investasi, rumah sekuritas dan family offices yang signifikan di kota ini (Hong Kong) menyediakan modal investasi yang cukup besar untuk produk yuan, kata David Tsai, mitra lain di firma hukum tersebut. "Ini bisa menetapkan standar mengenai regulasi dan penciptaan produk dan terus menjadi penggerak pertama," katanya.

Dinamika valuta asing yang berkembang antara yuan dan dolar AS diperkirakan akan menjadi penarik baru bagi pasar obligasi yuan offshore, yang pada gilirannya menguntungkan internasionalisasi yuan, menurut Lau dari Standard Chartered.

"Fakta bahwa pemotongan suku bunga dari China akan jauh lebih lambat dan lebih dangkal daripada AS berarti biasanya positif untuk renminbi," katanya.

Investor internasional akan didorong untuk memindahkan uang mereka dari aset dolar AS dan ke aset yuan karena ekspektasi depresiasi yuan telah berkurang. Sementara itu investor daratan akan terus tertarik pada imbal hasil lepas pantai yang lebih tinggi dibandingkan dengan onshore, tambahnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1747 seconds (0.1#10.140)