Kiev Sentil Crazy Rich Ukraina yang Doyan Belanja di Luar Negeri

Rabu, 11 September 2024 - 20:00 WIB
loading...
Kiev Sentil Crazy Rich...
Bank sentral Ukraina memperketat aturan terhadap warga negaranya soal pembelian logam mulia dan barang-barang mewah tertentu, hingga pengelolaan aset real estat di luar negeri. Foto/Ilustrasi
A A A
KIEV - Bank sentral Ukraina memperketat aturan terhadap warga negaranya soal pembelian logam mulia dan barang- barang mewah tertentu, hingga pengelolaan aset real estate di luar negeri. Kebijakan baru tersebut, bertujuan untuk mengurangi arus modal keluar.

"Mulai 10 September, orang Ukraina tidak boleh menghabiskan lebih dari 100.000 hryvna (USD2.430) per bulan untuk membeli jam tangan mewah, perhiasan, barang perak, batu permata hingga logam mulia," kata National Bank of Ukraine (NBU) seperti dilansir RT.



Perubahan tersebut juga mencakup kartu kredit yang dikeluarkan oleh bank-bank Ukraina dalam mata uang asing. Sebelumnya pembatasan serupa diterapkan pada kartu bank Ukraina yang dikeluarkan dalam mata uang nasional.

Menurut analisis NBU, orang kaya Ukraina sebelumnya berusaha untuk menghindari pembatasan pembelian logam mulia di luar negeri selama darurat militer, dengan menggunakan berbagai skema. Larangan lainnya mencakup operasional dengan agen dan manajer real estat di luar negeri.



Di bawah aturan baru, batas bulanan sebesar 500.000 hryvna (USD12.150) telah ditetapkan untuk transaksi tersebut, termasuk pembayaran sewa menggunakan berbagai kartu pembayaran yang dikeluarkan oleh bank Ukraina. Menurut NBU, jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan "98% pelanggan" bank nasional yang tinggal atau bepergian ke luar negeri.

Langkah tersebut "akan mencegah upaya untuk melewati pembatasan NBU yang ditetapkan pada operasi yang relevan dan menghindari arus modal keluar dari Ukraina dalam volume yang signifikan," kata bank sentral.

Selain itu, regulator memberikan kemudahan buat perusahaan negara untuk membeli kuota emisi karbondioksida dari non-penduduk dan bagi entitas e-commerce Ukraina untuk membayar pajak pertambahan nilai di UE. Perubahan itu akan mendukung pengadaan pertahanan, yang bergantung pada transportasi udara, kata bank itu.

Menurut harian bisnis Rusia Kommersant, arus modal keluar dari Ukraina pada tahun 2023 lalu mencapai angka USD18 miliar atau setara Rp275,7 triliun (Kurs Rp15.320 per USD). Angka itu dua kali lipat dari jumlah uang yang ditransfer ke Ukraina dari luar negeri.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tolak Kripto jadi Alat...
Tolak Kripto jadi Alat Pembayaran, Bos Bank Sentral Rusia: Sangat Fluktuatif
Rusia Tuntut Raksasa...
Rusia Tuntut Raksasa Energi Inggris Bayar Ganti Rugi Rp26,3 Triliun
Sinyal Kuat AS Cabut...
Sinyal Kuat AS Cabut Sanksi Rusia demi Hidupkan Ekspor Biji-bijian Laut Hitam
India Terang-terangan...
India Terang-terangan ke BRICS: Kami Tidak Akan Campakkan Dolar AS
4 Tokoh Rusia Bebas...
4 Tokoh Rusia Bebas dari Sanksi Uni Eropa, Ada Pengusaha hingga Menteri
Beri Sanksi ke Rusia,...
Beri Sanksi ke Rusia, Uni Eropa Menusuk Sendiri Jantung Ekonominya
Rusia Kantongi Rp470,1...
Rusia Kantongi Rp470,1 Triliun usai Caplok Aset Properti Perusahaan Asing
Ratusan Perusahaan Barat...
Ratusan Perusahaan Barat Angkat Kaki dari Rusia, Putin Tutup Pintu Buat Kembali
Inggris dan UE Cari...
Inggris dan UE Cari Cara Gembosi Aset Beku Rusia, Nilainya Tembus Rp4.893 Triliun
Rekomendasi
228 Kecelakaan Terjadi...
228 Kecelakaan Terjadi saat Lebaran, 22 Orang Tewas, 287 Luka-luka
Bantu Korban Gempa,...
Bantu Korban Gempa, Baznas Kembali Berangkatkan Tim Kemanusiaan ke Myanmar
H+1 Lebaran, 11.874...
H+1 Lebaran, 11.874 Kendaraan Berangkat Arah Jakarta via Kalikangkung
Berita Terkini
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
4 jam yang lalu
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
5 jam yang lalu
Jadwal Program Pemutihan...
Jadwal Program Pemutihan Pajak Kendaraan Tahun 2025 di 11 Provinsi
5 jam yang lalu
Pecah Rekor Lagi, Harga...
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp1.826.000 per Gram
6 jam yang lalu
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan...
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Sampai Hari Pertama Lebaran
7 jam yang lalu
2 Juta Orang Sudah Mudik...
2 Juta Orang Sudah Mudik Lebaran Gunakan Kereta Api
8 jam yang lalu
Infografis
4 Negara di Dunia yang...
4 Negara di Dunia yang Tidak Memiliki Pesawat Tempur
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved