PHR Sambut 10 Putra Putri Terbaik Riau Penerima Beasiswa Prestasi 2024
loading...
A
A
A
"Kami bisa disini karena doa orang tua, guru dan teman-teman. Kami berjanji akan berusaha memanfaatkan beasiswa ini sebaik-baiknya dan belajar dengan sungguh-sungguh selama kuliah dan aktif di bidang sosial dan lingkungan," kata Laili Azzahra Rambe dari SMA Negeri 8 Mandau, mewakili penerima lainya.
Angkatan pertama Beasiswa Prestasi PHR S-1 menunjukkan pencapaian gemilang. Semester pertama perkuliahan, mereka memikiki rata-rata indeks prestasi 3.62, salah satu penerima bahkan berhasil meraih indeks tertinggi 4.00.
Begitu juga dengan perlombaan, meskipun masih tingkat pertama, mereka aktif mengikuti dan mempeoleh juara, di antaranya Juara 1 Festival Bahasa Inggris yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau (UNRI) dan meraih prestasi Best Oral dalam lomba Essay Inovasi Nasional yang diselenggarakan Fakultas Farmasi Militer Universitas Pertahanan RI.
Selain itu sebagai bagian dari ekosistem Sobat Bumi, mereka bersama penerima beasiswa Universitas Pertamina lainnya, aktif melakukan penghijauan dan menjadi katalisator energi baru terbarukan. Terbaru, pada 15 Agustus kemarin, mereka menanam 250 bibit di Kampung Penepul dan 50 bibit mangrove di Bandar Bakau, Dumai.
Para penerima beasiswa juga turut berkontribusi aktif dalam mewujudkan Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (DEB SoBI) UPER. Mereka membuat inovasi dari ampas tahu yang diubah menjadi biogas berkapasitas 3 meter kubik untuk pemanfaatan UMKM tahu di desa Bojongkulur
Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari menyampaikan bahwa putra-putri yang terpilih menjadi penerima beasiswa telah melalui seleksi ketat. Prestasi menjadi aspek utama dalam meraih beasiswa ini.
“Sepuluh penerima beasiswa berhasil terpilih dari hampir ribuan pendaftar beasiswa ini setelah melalui serangkaian seleksi ketat mulai dari administrasi, tes potensi akademik, wawancara dan focus group discussion. Seluruh penilaian dilakukan lewat sistem perangkingan berdasarkan komponen penilaian, seperti di tahap administrasi dan wawancara, kami menilai kesesuaian berkas persyaratan, prestasi akademik, nonakademik, dan motivasi mereka. Sementara untuk FGD, paramater penilaiannya adalah public speaking, leadership, pengetahuan dan kepekaan terhadap isu sosial, dan keaktifan selama diskusi,"" ungkap Agus.
Acara inaugurasi ditutup dengan persembahan tarian tradisional Riau dari para penerima beasiswa. Acara ini juga disaksikan oleh Pjs. VP Operation & Maintenance PT Pertamina Hulu Rokan I Gede Putu Ambara Guna, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan dan Kerjasama Universitas Pertamina Prof. Dr. techn. Djoko Triyono,dan Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Pertamina M. Husni Mubarak Lubis, MS.
Setelah inaugurasi, para penerima beasiswa akan langsung diberangkatkan ke Jakarta untuk mempersiapkan diri. Pada 11 September mereka akan melakukan daftar ulang, diikuti tanggal 17 akan mengikuti pembekalan mahasiswa baru POP UP, dan akan memulai kuliah perdana pada 23 September.
Beasiswa yang diterima oleh mereka meliputi pembebasan biaya Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) yang dipungut di awal kuliah, pembebasan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) atau uang kuliah per semester hingga lulus, pembebasan biaya daftar ulang, bantuan biaya hidup hingga asrama serta biaya program pengembangan kapasitas dan Aksi Sobat Bumi.
Angkatan pertama Beasiswa Prestasi PHR S-1 menunjukkan pencapaian gemilang. Semester pertama perkuliahan, mereka memikiki rata-rata indeks prestasi 3.62, salah satu penerima bahkan berhasil meraih indeks tertinggi 4.00.
Begitu juga dengan perlombaan, meskipun masih tingkat pertama, mereka aktif mengikuti dan mempeoleh juara, di antaranya Juara 1 Festival Bahasa Inggris yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau (UNRI) dan meraih prestasi Best Oral dalam lomba Essay Inovasi Nasional yang diselenggarakan Fakultas Farmasi Militer Universitas Pertahanan RI.
Selain itu sebagai bagian dari ekosistem Sobat Bumi, mereka bersama penerima beasiswa Universitas Pertamina lainnya, aktif melakukan penghijauan dan menjadi katalisator energi baru terbarukan. Terbaru, pada 15 Agustus kemarin, mereka menanam 250 bibit di Kampung Penepul dan 50 bibit mangrove di Bandar Bakau, Dumai.
Para penerima beasiswa juga turut berkontribusi aktif dalam mewujudkan Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (DEB SoBI) UPER. Mereka membuat inovasi dari ampas tahu yang diubah menjadi biogas berkapasitas 3 meter kubik untuk pemanfaatan UMKM tahu di desa Bojongkulur
Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari menyampaikan bahwa putra-putri yang terpilih menjadi penerima beasiswa telah melalui seleksi ketat. Prestasi menjadi aspek utama dalam meraih beasiswa ini.
“Sepuluh penerima beasiswa berhasil terpilih dari hampir ribuan pendaftar beasiswa ini setelah melalui serangkaian seleksi ketat mulai dari administrasi, tes potensi akademik, wawancara dan focus group discussion. Seluruh penilaian dilakukan lewat sistem perangkingan berdasarkan komponen penilaian, seperti di tahap administrasi dan wawancara, kami menilai kesesuaian berkas persyaratan, prestasi akademik, nonakademik, dan motivasi mereka. Sementara untuk FGD, paramater penilaiannya adalah public speaking, leadership, pengetahuan dan kepekaan terhadap isu sosial, dan keaktifan selama diskusi,"" ungkap Agus.
Acara inaugurasi ditutup dengan persembahan tarian tradisional Riau dari para penerima beasiswa. Acara ini juga disaksikan oleh Pjs. VP Operation & Maintenance PT Pertamina Hulu Rokan I Gede Putu Ambara Guna, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan dan Kerjasama Universitas Pertamina Prof. Dr. techn. Djoko Triyono,dan Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Pertamina M. Husni Mubarak Lubis, MS.
Setelah inaugurasi, para penerima beasiswa akan langsung diberangkatkan ke Jakarta untuk mempersiapkan diri. Pada 11 September mereka akan melakukan daftar ulang, diikuti tanggal 17 akan mengikuti pembekalan mahasiswa baru POP UP, dan akan memulai kuliah perdana pada 23 September.
Beasiswa yang diterima oleh mereka meliputi pembebasan biaya Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) yang dipungut di awal kuliah, pembebasan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) atau uang kuliah per semester hingga lulus, pembebasan biaya daftar ulang, bantuan biaya hidup hingga asrama serta biaya program pengembangan kapasitas dan Aksi Sobat Bumi.