Perang Dagang Makin Panas! Kanada Incar Lebih Banyak Produk China
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perseteruan dagang antara China dan Kanada semakin panas. Kanada disinyalir tengah bersiap untuk mengenakan tarif tambahan pada lebih banyak produk China termasuk baterai, semikonduktor, dan mineral penting terlepas dari permintaan konsultasi dari Beijing di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Pengamat China mengecam langkah berisiko Kanada yang mengikuti jejak Amerika Serikat (AS), dengan mengatakan hal itu menunjukkan bahwa kebijakan perdagangannya semakin tidak bersahabat. Eskalasi ketegangan ekonomi antara Ottawa dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu kemungkinan akan menimbulkan tindakan balasan dari China.
Media Kanada The Globe and Mail melaporkan bahwa Menteri Keuangan Kanada Chrystia Freeland mengatakan pada hari Selasa (8/9) bahwa periode konsultasi yang diperlukan untuk mengenakan tarif pada lebih banyak barang energi bersih yang berasal dari China akan dimulai pada hari yang sama.
Menurut laporan tersebut, Freeland mengatakan sekarang tinjauan Undang-Undang Tarif Bea Cukai selama 30 hari akan mulai mempelajari perlunya tarif pada baterai, suku cadang baterai, semikonduktor, mineral dan logam penting, serta produk tenaga surya.
Kementerian Perdagangan China (MOFCOM) pada Rabu (9/9) malam langsung mengecam tindakan Kanada yang dinilai secara membabi buta mengikuti negara tertentu untuk mengambil tindakan penindasan sepihak terhadap China. Hal itu menghambat kerja sama ekonomi dan perdagangan normal antara perusahaan China dan Kanada, berdampak buruk pada hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral, dan secara serius merusak sistem ekonomi global dan aturan perdagangan.
"China akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan Tiongkok," kata juru bicara MOFCOM seperti dilansir Global Times, Kamis (12/9/2024).
Sementara, Peneliti senior dari Center for China and Globalization He Weiwen menilai tindakan Kanada memperluas tarif pada lebih banyak produk China tidak mengherankan. Dia menilai, Kanada mengikuti jejak AS melarang produk energi baru China sambil membangun rantai industri dan pasokan baru yang mengecualikan negara itu dengan alasan keamanan nasional.
Ia memproyeksikan bahwa Kanada akan mengenakan tarif tambahan pada barang-barang China termasuk baterai, semikonduktor, dan mineral penting setelah peninjauan 30 hari, meskipun tarif pajak mungkin sedikit disesuaikan. Kanada baru-baru ini mengumumkan tarif tambahan 100% pada kendaraan listrik (EV) China dan tarif 25% pada baja dan aluminium, yang berlaku mulai 1 Oktober.
China telah mengajukan permintaan konsultasi kepada Kanada di WTO mengenai rencana tersebut. "Ancaman tarif Kanada terhadap produk-produk China berbahaya dan berisiko, yang menggarisbawahi bahwa kebijakan perdagangannya semakin tidak bersahabat dengan China," kata Li Haidong, profesor di Universitas Urusan Luar Negeri China, kepada Global Times.
Pengamat China mengecam langkah berisiko Kanada yang mengikuti jejak Amerika Serikat (AS), dengan mengatakan hal itu menunjukkan bahwa kebijakan perdagangannya semakin tidak bersahabat. Eskalasi ketegangan ekonomi antara Ottawa dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu kemungkinan akan menimbulkan tindakan balasan dari China.
Media Kanada The Globe and Mail melaporkan bahwa Menteri Keuangan Kanada Chrystia Freeland mengatakan pada hari Selasa (8/9) bahwa periode konsultasi yang diperlukan untuk mengenakan tarif pada lebih banyak barang energi bersih yang berasal dari China akan dimulai pada hari yang sama.
Menurut laporan tersebut, Freeland mengatakan sekarang tinjauan Undang-Undang Tarif Bea Cukai selama 30 hari akan mulai mempelajari perlunya tarif pada baterai, suku cadang baterai, semikonduktor, mineral dan logam penting, serta produk tenaga surya.
Kementerian Perdagangan China (MOFCOM) pada Rabu (9/9) malam langsung mengecam tindakan Kanada yang dinilai secara membabi buta mengikuti negara tertentu untuk mengambil tindakan penindasan sepihak terhadap China. Hal itu menghambat kerja sama ekonomi dan perdagangan normal antara perusahaan China dan Kanada, berdampak buruk pada hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral, dan secara serius merusak sistem ekonomi global dan aturan perdagangan.
"China akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan Tiongkok," kata juru bicara MOFCOM seperti dilansir Global Times, Kamis (12/9/2024).
Sementara, Peneliti senior dari Center for China and Globalization He Weiwen menilai tindakan Kanada memperluas tarif pada lebih banyak produk China tidak mengherankan. Dia menilai, Kanada mengikuti jejak AS melarang produk energi baru China sambil membangun rantai industri dan pasokan baru yang mengecualikan negara itu dengan alasan keamanan nasional.
Ia memproyeksikan bahwa Kanada akan mengenakan tarif tambahan pada barang-barang China termasuk baterai, semikonduktor, dan mineral penting setelah peninjauan 30 hari, meskipun tarif pajak mungkin sedikit disesuaikan. Kanada baru-baru ini mengumumkan tarif tambahan 100% pada kendaraan listrik (EV) China dan tarif 25% pada baja dan aluminium, yang berlaku mulai 1 Oktober.
China telah mengajukan permintaan konsultasi kepada Kanada di WTO mengenai rencana tersebut. "Ancaman tarif Kanada terhadap produk-produk China berbahaya dan berisiko, yang menggarisbawahi bahwa kebijakan perdagangannya semakin tidak bersahabat dengan China," kata Li Haidong, profesor di Universitas Urusan Luar Negeri China, kepada Global Times.