The Fed Pangkas Suku Bunga, Rupiah Menguat ke Level Rp15.239

Kamis, 19 September 2024 - 15:52 WIB
loading...
A A A
Melemahnya sendi perekonomian tersebut terindikasi dari deflasi empat bulan berturut-turut, angka PMI manufaktur di bawah ambang batas normal 50 selama dua bulan terakhir, indeks kepercayaan pebisnis dan konsumen menurun, serta angka pengangguran terus mendaki setiap bulannya

Keputusan menurunkan suku bunga acuan ini menjadi bukti bahwa BI tak sekadar mengekor pada bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed. BI ‘berani’ mendahului The Fed yang baru akan memutuskan menahan atau menurunkan suku bunga Federal Funds Rate (FFR) pada pertemuan 20-21 September 2024.



Dengan penurunan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6 persen yang dinilai tepat waktu dan tujuan ini, diharapkan perbankan juga akan melakukan penyesuaian suku bunga. Tujuannya agar permintaan kredit bisa terdongkrak sehingga perekonomian kembali pulih dan membaik di masa transisi pemerintahan.

Jika ekspektasi inflasi mengarah ke target sasaran yang 2,5 persen dan kurs rupiah tetap stabil, maka masih ada ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuan, setidaknya (menurunkan) 50-75 bps menjadi 5,50-5,25 persen untuk menjadi stimulus perekonomian dari jalur kebijakan moneter yang tetap pro-growth.

Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.150 - Rp15.250 per dolar AS.
(fch)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0884 seconds (0.1#10.140)