Strategi Berbasis Data Topang Perusahaan di Era New Normal
loading...
A
A
A
Ketiga, kemampuan desain dan analytical thinking juga menjadi penting di sini. Untuk memperoleh manfaat dari data, karyawan perlu memiliki keterampilan untuk memahami dan melakukan proses analisa data. Keempat, pemanfaatan data membutuhkan proses yang solid, memastikan akurasi, serta distribusi dan aksesnya. Proses ini juga mencakup bagaimana mendapat kanwawasan (insight) yang terkandung dari data tersebut untuk dimanfaatkan lebihl anjut.
Untuk membangun kapasitas ini, diperlukan kerangka kerja tata kelola dan model operasional yang kokoh tapi tetap dapat beradaptasi terhadap dinamika perubahan dengan kerangka kerja pengukuran kinerja dan mekanisme umpan balik.
"Disinilah Cybertrend hadir sebagai perusahaan konsultan data science dan AI. Berbekal kehandalan kemampuan data analytics, kedalaman keahlian di area AI dan data science, pengalaman implementasi di berbagai industri, Cybertrend dikenal menjadi salah satu partner implementer terkemuka dari solusi data science dan AI di berbagai industri," kata finalis Channel Asia Women in ICT Award 2020 ini.
Cybertrend mendapatkan penghargaan partner terbaik se-Asia Tenggara (Southeast Asia Tableau Best Partner) selama 5 kali dalam lima tahun terakhir juga telah berhasil menerapkan AI dan Data Science di berbagai industri antara lain telekomunikasi, perbankan, keuangan, kesehatan, sektor publik, retail, consumer goods, e-commerce, manufaktur, jasa, pendidikan, perkebunan, transportasi, dan pertambangan.
“Area layanan Cybertrend melingkupi tahapan dalam proses transformasi data meliputi strategi, data warehousing & business intelligence, data analytics, solusi data Science & AI, data governance & master data management dan solusi cloud e-data analytic,” jelasnya.
(Baca Juga: Pentingnya Kedaulatan Data di Era Adaptasi Kebiasaan Baru)
Country Manager Tableau Souteast Asia Leslie Ong mengemukakan misi Tableau dari awal adalah untuk membantu orang melihat dan memahami data. Selama pandemi Tableau mendengarkan kecemasan dari para customer yang disimpulkan menjadi tiga kecemasan besar yakni bagaimana menjaga stabilitas usaha, kapan dan bagaimana caranya untuk membuka kembali bisnis yang sempat terhambat, dan bagaimana cara untuk membuat usaha semakin berkembang.
Kebutuhan yang diperlukan saat ini adalah bagaimana usaha bisa survive dengan cara mendigitalisasi usaha, memanfaatkan aplikasi digital, perubahan komunikasi melalui platform digital, data-driven workplace, pertumbuhan komunitas digital, dan pengambilan keputusan penting berdasarkan pengumpulan data secara digital.
Sementara itu, Senior Vice President Enterprise Data Management (EDM) PT Bank Mandiri Tbk Billie Setiawan mengatakan, pihaknya menjadi salah satu contoh perusahaan yang menyiapkan dan mempertahankan organisasinya menjadi Data-Driven Culture. Sebagai salah satu lembaga keuangan terbesar di Indonesia, Bank Mandiri memberdayakan setiap divisi di bank dengan self-service analytics dalam membuat keputusan yang lebih baik dan cepat, sesuai dengan wawasan dan kebutuhannya.
“Kami mengadakan Data Analytics Course Program agar mengerti betul cara menvisualisasi data di Bank Mandiri untuk mendukung self-service analytics secara intelligence untuk kecepatan pengambilan keputusan,” paparnya.
Untuk membangun kapasitas ini, diperlukan kerangka kerja tata kelola dan model operasional yang kokoh tapi tetap dapat beradaptasi terhadap dinamika perubahan dengan kerangka kerja pengukuran kinerja dan mekanisme umpan balik.
"Disinilah Cybertrend hadir sebagai perusahaan konsultan data science dan AI. Berbekal kehandalan kemampuan data analytics, kedalaman keahlian di area AI dan data science, pengalaman implementasi di berbagai industri, Cybertrend dikenal menjadi salah satu partner implementer terkemuka dari solusi data science dan AI di berbagai industri," kata finalis Channel Asia Women in ICT Award 2020 ini.
Cybertrend mendapatkan penghargaan partner terbaik se-Asia Tenggara (Southeast Asia Tableau Best Partner) selama 5 kali dalam lima tahun terakhir juga telah berhasil menerapkan AI dan Data Science di berbagai industri antara lain telekomunikasi, perbankan, keuangan, kesehatan, sektor publik, retail, consumer goods, e-commerce, manufaktur, jasa, pendidikan, perkebunan, transportasi, dan pertambangan.
“Area layanan Cybertrend melingkupi tahapan dalam proses transformasi data meliputi strategi, data warehousing & business intelligence, data analytics, solusi data Science & AI, data governance & master data management dan solusi cloud e-data analytic,” jelasnya.
(Baca Juga: Pentingnya Kedaulatan Data di Era Adaptasi Kebiasaan Baru)
Country Manager Tableau Souteast Asia Leslie Ong mengemukakan misi Tableau dari awal adalah untuk membantu orang melihat dan memahami data. Selama pandemi Tableau mendengarkan kecemasan dari para customer yang disimpulkan menjadi tiga kecemasan besar yakni bagaimana menjaga stabilitas usaha, kapan dan bagaimana caranya untuk membuka kembali bisnis yang sempat terhambat, dan bagaimana cara untuk membuat usaha semakin berkembang.
Kebutuhan yang diperlukan saat ini adalah bagaimana usaha bisa survive dengan cara mendigitalisasi usaha, memanfaatkan aplikasi digital, perubahan komunikasi melalui platform digital, data-driven workplace, pertumbuhan komunitas digital, dan pengambilan keputusan penting berdasarkan pengumpulan data secara digital.
Sementara itu, Senior Vice President Enterprise Data Management (EDM) PT Bank Mandiri Tbk Billie Setiawan mengatakan, pihaknya menjadi salah satu contoh perusahaan yang menyiapkan dan mempertahankan organisasinya menjadi Data-Driven Culture. Sebagai salah satu lembaga keuangan terbesar di Indonesia, Bank Mandiri memberdayakan setiap divisi di bank dengan self-service analytics dalam membuat keputusan yang lebih baik dan cepat, sesuai dengan wawasan dan kebutuhannya.
“Kami mengadakan Data Analytics Course Program agar mengerti betul cara menvisualisasi data di Bank Mandiri untuk mendukung self-service analytics secara intelligence untuk kecepatan pengambilan keputusan,” paparnya.