Petani dan Penyuluh di Manggarai Barat Dibekali Pentingnya Pemupukan Berimbang
loading...
A
A
A
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Leli Nuryati, menekankan bahwa proyek IPDMIP harus memberikan dukungan nyata terhadap Kostratani sebagai salah satu program utama Kementerian Pertanian.
“Memang kegiatan IPDMIP selama ini semua berupa kegiatan penyuluhan, sehingga sekarang tinggal disesuaikan apa yang diperlukan dalam Kostratani. Seperti yang telah dilakukan pada akhir tahun 2019, IPDMIP telah mendistribusikan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS), Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR) dan Perangkat Uji Pupuk (PUP) di lokasi proyek IPDMIP,” terangnya.
Bimtek ini dilaksanakan untuk memberikan pembekalan kepada penyuluh agar dapat meningkatkan produktivitas lahan milik petani, yang akanberdampak pada peningkatan produktivitas pertanian.
Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi, pelatihan akan mendorong pencapaian tujuan pembangunan pertanian. “Pembangunan pertanian itu antara lain menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia, meningkatkan kesejahteraan Petani, meningkatkan ekspor pertanian, melalui peningkatan produktivitas, kualitas, kontinuitas komoditas pertanian,” katanya.
Hal tersebut sangat sesuai kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) agar petani mampu meningkatkan produksi 7-13%. “Kita harus menggenjot produksi pertanian. Oleh karena itu, petani harus turun ke lapangan, penyuluh haru turun ke lapangan untuk mendampingi petani dan memastikan produksi tetap berlangsung. Sebab, dalam kondisi apa pun pangan tidak boleh bersoal, pangan tidak boleh bermasalah,” tuturnya.
“Memang kegiatan IPDMIP selama ini semua berupa kegiatan penyuluhan, sehingga sekarang tinggal disesuaikan apa yang diperlukan dalam Kostratani. Seperti yang telah dilakukan pada akhir tahun 2019, IPDMIP telah mendistribusikan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS), Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR) dan Perangkat Uji Pupuk (PUP) di lokasi proyek IPDMIP,” terangnya.
Bimtek ini dilaksanakan untuk memberikan pembekalan kepada penyuluh agar dapat meningkatkan produktivitas lahan milik petani, yang akanberdampak pada peningkatan produktivitas pertanian.
Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi, pelatihan akan mendorong pencapaian tujuan pembangunan pertanian. “Pembangunan pertanian itu antara lain menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia, meningkatkan kesejahteraan Petani, meningkatkan ekspor pertanian, melalui peningkatan produktivitas, kualitas, kontinuitas komoditas pertanian,” katanya.
Hal tersebut sangat sesuai kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) agar petani mampu meningkatkan produksi 7-13%. “Kita harus menggenjot produksi pertanian. Oleh karena itu, petani harus turun ke lapangan, penyuluh haru turun ke lapangan untuk mendampingi petani dan memastikan produksi tetap berlangsung. Sebab, dalam kondisi apa pun pangan tidak boleh bersoal, pangan tidak boleh bermasalah,” tuturnya.
(akr)