Tabungan Emas, Siasat Tepat Saat Membutuhkan Dana Darurat
loading...
A
A
A
Sama seperti Ratih, Raffael Sutanto juga memilih memperbanyak tabungan emas. Namun, berbeda dengan Ratih, Raffael memilih untuk menabung dalam bentuk fisik. “Saya sering membeli di Galeri 24 Sarinah, Jakarta Pusat. Sejak masih muda memang saya gemar menabung emas fisik,” tuturnya.
Raffael mengaku saat ini memiliki simpanan sekitar 200 gram emas yang dikumpulkan selama lima tahun terakhir. “Dulu pernah punya 300 gram, karena ada keperluan saya jual. Agak menyesal sekarang karena harga emas terus naik,” katanya.
Senada dengan Ratih, Raffael memilih membeli emas di Pegadaian lantaran spread yang rendah, sehingga lebih menguntungkan dibandingkan membeli di tempat lain. “Sekarang banyak produsen emas yang menjual langsung ke end user atau masyarakat .Tapi saya pilih di Galeri 24 Pegadaian, buyback-nya tinggi, jadi untungnya lebih besar,” urainya.
baca juga: Peduli Generasi Emas, Pegadaian Beri Apresiasi Paskibraka 2024
Salah satu karyawan di gerai Galeri 24 Pegadaian Kebayoran Baru, Jakarta Selatan kepada SINDOnews mengungkapkan, selain bisa mendatangi kantor cabang Pegadaian atau Galeri 24, masyarakat kini bisa membuka tabungan emas di telepon pintar (smartphone). “Bisa datang ke pegadaian, bisa langsung di smartphone,” katanya.
Pegadaian, maupun Galeri 24, kerap memberikan promo di momen-momen tertentu, sehingga emas yang dibeli masyarakat semakin murah. “Untuk fisik, kadang ada semacam diskon sebesar 1%,” ujarnya.
Investasi Masa Depan yang Menguntungkan
Banyak masyarakat yang masih beranggapan, menabung emas melalui platform digital rumit dan tidak aman. Namun, dengan adanya pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pegadaian memberikan jaminan keamanan investasi emas masyarakat.
“Dengan digitalisasi tentu sangat memudahkan masyarakat, Bisa membeli dan menjual kapan saja. Tabungan emas itu tepat sebagai solusi saat membutuhkan dana darurat,” tegas Perencana Keuangan Safir Senduk kepada SINDOnews.
Karyawan Galeri 24 Kebayoran Baru menunjukkan emas batangan pecahan 50 gram.
Selain fisik, Pegadaian juga mengediakan investasi emas digital.
Foto: Anton Chrisbiyanto/SINDOnews
Raffael mengaku saat ini memiliki simpanan sekitar 200 gram emas yang dikumpulkan selama lima tahun terakhir. “Dulu pernah punya 300 gram, karena ada keperluan saya jual. Agak menyesal sekarang karena harga emas terus naik,” katanya.
Senada dengan Ratih, Raffael memilih membeli emas di Pegadaian lantaran spread yang rendah, sehingga lebih menguntungkan dibandingkan membeli di tempat lain. “Sekarang banyak produsen emas yang menjual langsung ke end user atau masyarakat .Tapi saya pilih di Galeri 24 Pegadaian, buyback-nya tinggi, jadi untungnya lebih besar,” urainya.
baca juga: Peduli Generasi Emas, Pegadaian Beri Apresiasi Paskibraka 2024
Salah satu karyawan di gerai Galeri 24 Pegadaian Kebayoran Baru, Jakarta Selatan kepada SINDOnews mengungkapkan, selain bisa mendatangi kantor cabang Pegadaian atau Galeri 24, masyarakat kini bisa membuka tabungan emas di telepon pintar (smartphone). “Bisa datang ke pegadaian, bisa langsung di smartphone,” katanya.
Pegadaian, maupun Galeri 24, kerap memberikan promo di momen-momen tertentu, sehingga emas yang dibeli masyarakat semakin murah. “Untuk fisik, kadang ada semacam diskon sebesar 1%,” ujarnya.
Investasi Masa Depan yang Menguntungkan
Banyak masyarakat yang masih beranggapan, menabung emas melalui platform digital rumit dan tidak aman. Namun, dengan adanya pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pegadaian memberikan jaminan keamanan investasi emas masyarakat.
“Dengan digitalisasi tentu sangat memudahkan masyarakat, Bisa membeli dan menjual kapan saja. Tabungan emas itu tepat sebagai solusi saat membutuhkan dana darurat,” tegas Perencana Keuangan Safir Senduk kepada SINDOnews.
Karyawan Galeri 24 Kebayoran Baru menunjukkan emas batangan pecahan 50 gram.
Selain fisik, Pegadaian juga mengediakan investasi emas digital.
Foto: Anton Chrisbiyanto/SINDOnews