Pelaku Usaha Daerah Gembira, Pembangunan IKN Jadi Berkah Bersama

Jum'at, 11 Oktober 2024 - 14:05 WIB
loading...
Pelaku Usaha Daerah...
Presiden Joko Widodo saat melakukan grounbreaking sejumlah proyek investasi swasta di IKN Nusantara beberapa waktu lalu. FOTO/Dok.
A A A
JAKARTA - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) boleh dibilang menjadi salah satu tonggak penting pencapaian pembangunan selama 10 tahun era Presiden Joko Widodo (Jokowi). IKN menjadi magnet pertumbuhan ekonomi baru, sehingga tidak lagi hanya tertumpu di Pulau Jawa.

IKN sekaligus wujud pengarusutamaan simbol identitas bangsa, green economy, green energy, smart transportation, dan tata kelola pemerintahan yang efesien dan efektif sebagai milestone transformasi besar bangsa Indonesia.

Merunut aspirasinya, IKN sebagai milestone transformasi besar bangsa Indonesia, sejak awal memang dirancang sebagai katalis untuk membuka potensi ekonomi Indonesia secara keseluruhan, mendorong pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kemiskinan. IKN Nusantara menjadi simbol identitas bangsa serta pusat gravitasi ekonomi baru yang diharapkan dapat membawa efek pengganda pemerataan ke wilayah luar Jawa menuju Indonesia Maju 2045.



IKN diharapkan akan mampu menyebarluaskan manfaat pembangunan ekonomi. Jika IKN dipindah ke provinsi yang memiliki konektivitas dengan provinsi lain yang baik, peningkatan arus perdagangan lebih dari 50% wilayah Indonesia dapat terjadi. Di samping itu juga akan menurunkan kesenjangan antarwilayah karena pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa mendorong perdagangan antarwilayah, mendorong investasi di provinsi ibu kota negara baru dan sekitarnya, serta mendorong diversifikasi ekonomi, sehingga tercipta nilai tambah ekonomi pada sektor non-tradisional di berbagai wilayah.

Kendati belum sepenuhnya rampung, dampak positif pembangunan IKN telah dirasakan oleh para pelaku usaha di sekitarnya, khususnya di Kalimantan Timur. Salah satu yang merasakan berkahnya adalah pengusaha lokal yang menyediakan jasa penyewaan transportasi.

Widya Christina Manalu, pengusaha biro perjalanan wisata dan jasa transportasi, mengaku usahanya meningkat sejak pembangunan IKN dimulai. Keuntungan itu, kata dia, memungkinkan dirinya melakukan pengembangan usaha, membangun aset baru dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya.

Perempuan yang akrab disapa Widya ini mengaku mendapat tambahan pemasukan puluhan juta sejak adanya pembangunan IKN. Jasa travel miliknya yang berada di Kota Balikpapan, sejak IKN dibangun, mengalami peningkatan permintaan secara signifikan. Unit-unit mobil miliknya kerap mondar-mandir dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan menuju IKN.

"Kami sebenarnya melayani jasa perjalanan saja, hanya vendor yang menyediakan kendaraan. Kebetulan ada beberapa unit, beberapa kali saya cek memang sering mengantar ke IKN. Rata-rata yang kami antar adalah pekerja konstruksi di IKN," tuturnya.

Menurut Widya, sejak tahun 2022 saat pertama kalinya Titik 0 dibuka, wisatawan yang datang ke IKN melonjak. Saat pejabat-pejabat dari daerah-daerah lain juga bergantian mengunjungi Kalimantan Timur, lonjakan permintaan jasa transportasi meningkat.

"Kebetulan kami ada unit mobil besar dan kecil, untuk jasa pengantaran kami memanggunakan mobil besar dan kecil. Tapi waktu pejabat-pejabat sering datang, unit-unit ekstra sudah sering disewa semua dan itu sering," ujarnya.

Dia juga bercerita mengenai lonjakan drastis pada tahun 2024 jelang upacara HUT RI ke-79 di IKN. Menurutnya, nyaris semua pengusaha transportasi di Kaltim kejatuhan durian runtuh. "Jelang upacara HUT RI kemarin, itu lonjakan pendapatan sangat drastis. Tidak hanya pejabat dan pengusaha yang mencari unit, tapi warga lokal juga. Sejak awal Bulan Agustus, pendapatan jasa transportasi nonstop," paparnya gembira.

Widya pun bersyukur pemerintahan Jokowi memilih membangun IKN di Kaltim. Tidak hanya pengusaha besar yang mendapat keuntungan, kata dia, semua pedagang menengah kecil juga kebanjiran pekerjaan. Selain pengusaha biro perjalanan, UMKM dan sektor pariwisata pun menurutnya kembali bangkit.

"Tadinya kita pikir IKN itu ya pembangunan kota gitu kan, ternyata pembangunan itu membangkitkan geliat ekonomi di masyarakat. Bahkan pedagang pentol keliling itu ada yang sukses berjualan di IKN. Sektor pariwisata, UMKM dan ekonomi kreatif semua ikut dibangun," cetusnya.

Widya mengaku sangat senang dengan geliat pembangunan IKN. Investasi yang datang, kata dia, tidak sekadar ke proyek utama, tapi para pelaku usaha di sekitarnya pun ikut naik kelas. "Kami beruntung, dan kami bersyukur sekali dengan usaha Bapak Jokowi ini. Semua berkembang pesat," katanya.

Pembangunan IKN tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi juga oleh dunia usaha. Menariknya, IKN bahkan berhasil memperkuat sektor UMKM. Puluhan Ribu UMKM terlibat dalam berbagai kegiatan, mulai dari penyediaan kuliner, suvenir, hingga produk fesyen yang berkaitan dengan pembangunan IKN.

Hal senada diungkapkan salah satu pelaku usaha rental mobil, Awi (50), yang mengaku jasanya sudah digunakan sejak awal pembangunan IKN. Dia mengatakan dia sering mengantar tamu setiap adanya kunjungan dari Kepresidenan maupun dari dinas lainnya.

"Selama di IKN ini sejak mulai pembangunan pertama, jadi sudah dua tahun yang lalu, setiap ada kunjungan mau PUPR, mau Kepresidenan, mau dinas-dinas apapun ya sering kami dipakai, artinya di-rental gitu," kata Awi kepada MNC Portal Indonesia.



Awi mengaku pembangunan IKN ini sangat berdampak bagi dirinya selaku pelaku usaha di bidang transportasi dan pelaku usaha lainnya. "Kalau yang saya lihat dan saya rasakan itu, dampaknya bagi kami masyarakat kecil itu positif sekali, yang jelas pelaku rental mobil berjalan. Terus yang saya lihat di lingkungan warung-warung, rumah kos ataupun guest house itu sangat meningkat dengan adanya IKN ini," sambung dia.

Dia menambahkan, saat sudah ada tol yang memangkas waktu perjalanan, hal itu juga sangat menguntungkan bagi masyarakat yang ada di Kalimantan. "Pembangunan tol ya sangat mendukung sekali dan sangat berarti sekali bagi masyarakat. yang dulu mungkin kita ke Samarinda itu memakan waktu 3 jam, sekarang bisa 1,5 jam. Terus yang kalau ke IKN biasanya kalau kita lewat 38 itu 2,5 jam sekarang bisa 1,5 jam itu sudah sampai IKN. Jadi ya sangat membantu dan mendukung," tuturnya.

Karena itu, Awi berharap, pembangunan IKN terus dilakukan hingga selesai setelah ada peralihan kepemimpinan dari Presiden Jokowi ke Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Sebab, menurut dia, pembangunan IKN tersebut memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat pelaku usaha di Kalimantan.

"Harapannya ya kalau kami ya maju terus, biar yang jelas maju di Kalimantan, biar pelaku usaha di sini juga maju, itu aja. Yang pertama sudah seperti ini, sayang kalau tidak dilanjutkan, itu aja, harapan kami ya tetap harus dilanjutkan," pungkasnya.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0762 seconds (0.1#10.140)