Saat KTT BRICS, Rusia Bakal Mengakhiri Dominasi Dolar

Kamis, 17 Oktober 2024 - 07:32 WIB
loading...
A A A
Dokumen Rusia menuduh lembaga-lembaga yang ada seperti Dana Moneter Internasional (IMF) hanya melayani kepentingan negara-negara Barat. Lantaran itu Ia mengatakan, dibutuhkan "perbaikan untuk melayani ekonomi global yang berkembang dengan lebih baik".

Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov meminta anggota BRICS pekan lalu untuk menciptakan alternatif bagi IMF. Di antara inisiatif lain untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi, Rusia juga mengusulkan untuk membuat platform "BRICS Clear" untuk menyelesaikan perdagangan sekuritas.

Dokumen tersebut menyerukan komunikasi yang lebih baik antara lembaga pemeringkat kredit di negara-negara anggota dan untuk metodologi pemeringkatan umum. Akan etapi tidak mengusulkan lembaga pemeringkat BRICS bersama, sebuah gagasan yang telah dibahas kelompok sebelumnya.

Rusia, sebagai eksportir gandum terbesar dunia, juga mendesak pembentukan bursa perdagangan biji-bijian BRICS, yang didukung oleh agen harga, untuk menciptakan alternatif bagi bursa Barat di mana harga internasional untuk komoditas pertanian ditetapkan.

Dalam artian Rusia ingin menetapkan sendiri harga untuk beberapa komoditas pertanian. Tetapi sebagai tanda bahwa Moskow perlu bekerja keras untuk mendorong proposalnya, lantaran sebagian besar anggota BRICS hanya mengirim pejabat tingkat rendah - bukan menteri keuangan atau bankir sentral - saat pertemuan persiapan pada pekan lalu.



Untuk KTT BRICS sendiri, Rusia mengatakan pihaknya berharap bisa menyambut para pemimpin dari sembilan anggota BRICS dan sekitar 15 negara lain yang ingin bekerja sebagai mitra dengan kelompok tersebut. Ditambah serta menteri luar negeri Arab Saudi, yang telah diundang untuk bergabung.

"BRICS adalah struktur yang tidak dapat diabaikan," kata wakil Kremlin Yuri Ushakov kepada wartawan pekan lalu.
(akr)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1925 seconds (0.1#10.140)