HT Ingin Pemerintah Lebih Berani Cetak Uang di Tengah Pandemi

Jum'at, 28 Agustus 2020 - 20:22 WIB
loading...
HT Ingin Pemerintah Lebih Berani Cetak Uang di Tengah Pandemi
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan,posisi ekonomi Indonesia saat ini masih belum berada di titik berbahaya. Karena itu Ia meminta pemerintah lebih berani mencetak uang. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang mulai menyebar di Indonesia sejak bulan Maret lalu memang berimbas pada melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan, bahwa posisi ekonomi Indonesia saat ini masih belum berada di titik yang berbahaya.

(Baca Juga: Cetak Uang Dianggap Lebih Tepat Dibanding Bikin Utang )

"Kita masih 25% di bawah peak-nya market. Justru yang anomali dalam hal ini adalah Amerika Serikat, karena mereka terus printing money, tapi indexnya sekarang lebih tinggi dari Maret," ungkap HT dalam Manager Forum XLIX ke-49 bertajuk "Digital!! - Let's Boost The Digital Side" secara virtual di Jakarta, Jumat (28/8/2020).

Dia yakin bahwa recovery Indonesia akan lebih cepat, namun pemerintah saat ini masih ragu mencetak uang. "Kalau kita perhatikan, semua negara cetak uang dengan skala besar. Kalau kita sendiri yang cetak dan yang lain tidak, maka ada depresiasi yang mempengaruhi nilai tukar Rupiah ke USD, tapi ini kan semuanya pada cetak," terang HT.

(Baca Juga: Cetak Uang dan Simalakama BI )

Lantaran hal itu terang dia, bahwa dalam kondisi seperti ini, pemerintah seharusnya mengambil langkah berani mencetak uang. Seperti diketahui pada beberapa bulan lalu, sempat mencuat usulan mencetak uang Rp600 triliun untuk menangani pandemi corona (Covid-19).

"Maka dari itu, konsumsi sekarang meningkat tapi belum signifikan. Saya prediksi kuartal II 2021 mestinya kondisi sudah kembali normal, karena kita sudah turun cukup tajam ekonominya di tahun ini," pungkas HT.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1709 seconds (0.1#10.140)