Prediksi 3 Efek BRICS yang Akan Dirasakan Amerika dan The Fed
loading...
A
A
A
JAKARTA - BRICS akan mengadakan konferensi tingkat tinggi (KTT) yang akan berlangsung pada 22 hingga 24 Oktober di Kazan, Rusia. Negara-negara anggota mereka diperkirakan akan melanjutkan diskusi mereka tentang penciptaan mata uang yang berpotensi didukung emas sebagai alternatif dolar AS.
Jika memang wacana itu berhasil direalisasikan, tentu ini menjadi pukulan berat bagi AS dan The Fed atau Federal Reserve System yang adalah bank sentral Amerika Serikat. Meski begitu, masih banyak ahli yang berspekulasi jika kondisi AS saat ini masih terlalu kuat.
Bahkan hingga saat ini AS tidak melakukan tindakan apapun terkait wacana yang akan dilakukan BRICS. Namun, jika Donald Trump terpilih pada pemilu kali ini, kemungkinan AS akan menindak tegas negara-negara yang akan melakukan dedolarisasi.
Dilansir dari Nasdaq, Sistem saat ini didominasi oleh dolar AS, yang mencakup sekitar 90 persen dari semua perdagangan mata uang. Inti dari situasi yang sedang berlangsung ini adalah perang dagang AS dengan China, serta sanksi AS terhadap China dan Rusia.
Masih terlalu dini untuk memprediksi kapan mata uang BRICS akan dirilis, tetapi ini saat yang tepat untuk melihat potensi mata uang BRICS dan kemungkinan implikasi-nya.
Selama beberapa dekade, dolar AS telah menikmati dominasi yang tak tertandingi sebagai mata uang cadangan terkemuka di dunia. Menurut Federal Reserve AS, antara tahun 1999 dan 2019, dolar digunakan dalam 96 persen penagihan perdagangan internasional di Amerika, 74 persen di kawasan Asia-Pasifik, dan 79 persen di seluruh dunia.
Dampak potensial mata uang BRICS baru terhadap dolar AS masih belum pasti, dengan para ahli memperdebatkan potensinya untuk menentang dominasi dolar.
Namun, jika mata uang BRICS baru tersebut stabil terhadap dolar, hal itu dapat melemahkan kekuatan sanksi AS, yang menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam nilai dolar.
2. Krisis Ekonomi bagi AS
Penurunan nilai mata uang dolar AS ini kemungkinan besar akan dapat menyebabkan krisis ekonomi yang memengaruhi rumah tangga Amerika. Selain itu, mata uang baru BRICS ini dapat mempercepat tren menuju dedolarisasi.
Jika memang wacana itu berhasil direalisasikan, tentu ini menjadi pukulan berat bagi AS dan The Fed atau Federal Reserve System yang adalah bank sentral Amerika Serikat. Meski begitu, masih banyak ahli yang berspekulasi jika kondisi AS saat ini masih terlalu kuat.
Bahkan hingga saat ini AS tidak melakukan tindakan apapun terkait wacana yang akan dilakukan BRICS. Namun, jika Donald Trump terpilih pada pemilu kali ini, kemungkinan AS akan menindak tegas negara-negara yang akan melakukan dedolarisasi.
Dilansir dari Nasdaq, Sistem saat ini didominasi oleh dolar AS, yang mencakup sekitar 90 persen dari semua perdagangan mata uang. Inti dari situasi yang sedang berlangsung ini adalah perang dagang AS dengan China, serta sanksi AS terhadap China dan Rusia.
Masih terlalu dini untuk memprediksi kapan mata uang BRICS akan dirilis, tetapi ini saat yang tepat untuk melihat potensi mata uang BRICS dan kemungkinan implikasi-nya.
3 Efek BRICS yang Akan Dirasakan Amerika dan The Fed
1. Penurunan Nilai Dolar ASSelama beberapa dekade, dolar AS telah menikmati dominasi yang tak tertandingi sebagai mata uang cadangan terkemuka di dunia. Menurut Federal Reserve AS, antara tahun 1999 dan 2019, dolar digunakan dalam 96 persen penagihan perdagangan internasional di Amerika, 74 persen di kawasan Asia-Pasifik, dan 79 persen di seluruh dunia.
Dampak potensial mata uang BRICS baru terhadap dolar AS masih belum pasti, dengan para ahli memperdebatkan potensinya untuk menentang dominasi dolar.
Namun, jika mata uang BRICS baru tersebut stabil terhadap dolar, hal itu dapat melemahkan kekuatan sanksi AS, yang menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam nilai dolar.
2. Krisis Ekonomi bagi AS
Penurunan nilai mata uang dolar AS ini kemungkinan besar akan dapat menyebabkan krisis ekonomi yang memengaruhi rumah tangga Amerika. Selain itu, mata uang baru BRICS ini dapat mempercepat tren menuju dedolarisasi.