China Kucurkan Stimulus Rp21.869 Triliun ke Pemda, Intip Fakta-faktanya
loading...
A
A
A
Sebagian menilai program stimulus masa lalu menjadi penyebab lonjakan utang. Namun, Menteri Keuangan Lan Foan mengatakan pada hari Jumat bakal ada lebih banyak dukungan yang akan datang.
Pihak berwenang merencanakan langkah-langkah mengurangi inventaris raksasa rumah yang tidak terjual dan membeli kembali tanah menganggur dari pengembang; untuk rekapitalisasi bank-bank negara besar; dan untuk memperluas skema subsidi ke pabrik untuk meningkatkan peralatan dan kepada konsumen untuk mengganti peralatan lama dan barang-barang lainnya.
Lan tidak memberikan rincian tentang ukuran dan waktu kapan langkah-langkah ini diwujudkan.
Para pemimpin juga mengadakan Konferensi Kerja Ekonomi Pusat tahunan pada bulan Desember untuk membahas target dan kebijakan pertumbuhan untuk tahun depan.
Baca Juga: Sinyal Bahaya dari China Menyala, Perlambatan Ekonomi Semakin Dalam
Hambatan pertumbuhan akan meningkat saat Donald Trump kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari. Trump mengancam, bakal menerapkan tarif tinggi lebih dari 60% pada impor barang-barang China AS, mengguncang kompleks industri China.
Analis mengatakan Beijing mungkin menghemat amunisi fiskal untuk putaran berikutnya dari perang dagang dengan Washington.
Pihak berwenang merencanakan langkah-langkah mengurangi inventaris raksasa rumah yang tidak terjual dan membeli kembali tanah menganggur dari pengembang; untuk rekapitalisasi bank-bank negara besar; dan untuk memperluas skema subsidi ke pabrik untuk meningkatkan peralatan dan kepada konsumen untuk mengganti peralatan lama dan barang-barang lainnya.
Lan tidak memberikan rincian tentang ukuran dan waktu kapan langkah-langkah ini diwujudkan.
Apa Selanjutnya?
Pertemuan penting tahun ini dapat memberikan lebih banyak petunjuk. Badan pembuat keputusan tertinggi Partai Komunis, politbiro, bersidang lagi pada akhir bulan.Para pemimpin juga mengadakan Konferensi Kerja Ekonomi Pusat tahunan pada bulan Desember untuk membahas target dan kebijakan pertumbuhan untuk tahun depan.
Baca Juga: Sinyal Bahaya dari China Menyala, Perlambatan Ekonomi Semakin Dalam
Hambatan pertumbuhan akan meningkat saat Donald Trump kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari. Trump mengancam, bakal menerapkan tarif tinggi lebih dari 60% pada impor barang-barang China AS, mengguncang kompleks industri China.
Analis mengatakan Beijing mungkin menghemat amunisi fiskal untuk putaran berikutnya dari perang dagang dengan Washington.
(akr)