Waskita Karya Catatkan Pendapatan Usaha Rp8,04 Triliun
loading...
A
A
A
“Kami fokus untuk menyelesaikan seluruh ruas tol investasi agar ruas-ruas ini dapat segera masuk ke pipeline divestasi. Kebanyakan calon investor lebih tertarik pada ruas yang telah beroperasi karena tidak ada risiko pembebasan lahan atau risiko konstruksi,” terangnya.
Diterangkan juga oleh Taufik bahwa Emiten yang melantai di Bursa sejak tahun 2012 tersebut tengah melaksanakan proses pelepasan 5 hingga 7 ruas jalan tol. Ruas tol yang akan dilepas antara lain adalah ruas Bekasi - Cawang - Kampung Melayu dan ruas Cibitung - Cilincing. WSKT akan mengundang partner strategis maupun melepas ruas tol melalui penerbitan instrumen ekuitas.
Manajemen memperkirakan akan dapat mengurangi utang berbunga hingga Rp20 Triliun. “5 hingga 7 ruas itu sudah punya calon investor, saat ini mereka sedang melakukan proses due diligence. Kami harap seluruh prosesnya bisa selesai di Semester 2,” ujar Taufik.
Per 30 Juni 2020, WSKT masih memiliki total kontrak dikelola sekitar Rp46 Triliun yang dapat diproduksi menjadi pendapatan. Total kontrak tersebut terdiri dari sisa nilai kontrak sebesar Rp38 Triliun dan nilai kontrak baru sebesar Rp8,13 Triliun.
Selama 6 bulan pertama tahun 2020, WSKT telah menandatangani kontrak baru untuk pembangunan proyek infrastruktur seperti Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo seksi 4, Tol Ciawi – Sukabumi seksi 3 dan 4, Jaringan irigasi Rentang, Pembangunan perkuatan pantai DKI Jakarta, dan pembangunan beberapa fasilitas kesehatan penanggulangan Covid-19.
“Spesialisasi kami memang di pembangunan infrastruktur khususnya konektivitas dan sumber daya air.” Kata Taufik. “Dalam waktu dekat, kami akan melakukan ekspansi dengan membawa pengalaman dan keahlian kami ke pasar internasional,” tambah Taufik.
Diterangkan juga oleh Taufik bahwa Emiten yang melantai di Bursa sejak tahun 2012 tersebut tengah melaksanakan proses pelepasan 5 hingga 7 ruas jalan tol. Ruas tol yang akan dilepas antara lain adalah ruas Bekasi - Cawang - Kampung Melayu dan ruas Cibitung - Cilincing. WSKT akan mengundang partner strategis maupun melepas ruas tol melalui penerbitan instrumen ekuitas.
Manajemen memperkirakan akan dapat mengurangi utang berbunga hingga Rp20 Triliun. “5 hingga 7 ruas itu sudah punya calon investor, saat ini mereka sedang melakukan proses due diligence. Kami harap seluruh prosesnya bisa selesai di Semester 2,” ujar Taufik.
Per 30 Juni 2020, WSKT masih memiliki total kontrak dikelola sekitar Rp46 Triliun yang dapat diproduksi menjadi pendapatan. Total kontrak tersebut terdiri dari sisa nilai kontrak sebesar Rp38 Triliun dan nilai kontrak baru sebesar Rp8,13 Triliun.
Selama 6 bulan pertama tahun 2020, WSKT telah menandatangani kontrak baru untuk pembangunan proyek infrastruktur seperti Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo seksi 4, Tol Ciawi – Sukabumi seksi 3 dan 4, Jaringan irigasi Rentang, Pembangunan perkuatan pantai DKI Jakarta, dan pembangunan beberapa fasilitas kesehatan penanggulangan Covid-19.
“Spesialisasi kami memang di pembangunan infrastruktur khususnya konektivitas dan sumber daya air.” Kata Taufik. “Dalam waktu dekat, kami akan melakukan ekspansi dengan membawa pengalaman dan keahlian kami ke pasar internasional,” tambah Taufik.
(akr)