Rp356,5 Triliun Disiapkan Sri Mulyani Tahun Depan, Termasuk untuk Vaksin Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menerangkan, pemerintah pada tahun 2021 siap menggelontorkan dana sebesar Rp356,5 triliun yang merupakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) nasional lanjutan. Termasuk di dalamnya untuk pengadaan vaksin Covid-19 dan penanganan bidang kesehatan.
"Dana Rp356,5 triliun ini akan digunakan untuk penanganan di bidang kesehatan, melalui pengadaan vaksin dan perbaikan di bidang kesehatan, perlindungan sosial, hingga dukungan ke dunia usaha dan UMKM," ujar Sri Mulyani saat Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta, Selasa (1/9/2020).
(Baca Juga: Masih Seret, Anggaran Pemulihan Ekonomi Baru Terealisasi Rp192,5 Triliun )
Turunnya anggaran PEN ini, lanjut Ani -sapaan akrab Sri Mulyani- didasarkan pada perkiraan biaya untuk penanganan pasien Covid-19 yang akan jauh berkurang dibandingkan kondisi tahun 2020. Ditambah fokus pemerintah dalam penyediaan vaksin Covid-19 di 2021.
"Namun demikian, anggaran kesehatan tetap dialokasikan cukup besar mencapai 6,2% dari APBN di 2021, yang jauh di atas amanat UU Kesehatan yang sebesar 5% dari APBN," terangnya.
(Baca Juga: Awas!, Dunia Usaha Bisa Kolaps Jika Penyerapan Anggaran PEN seperti Keong )
Beberapa program perlindungan sosial juga direncanakan tidak seluas dan sebesar manfaatnya pada tahun 2020, sejalan dengan harapan semakin bergeraknya roda perekonomian dan terciptanya lapangan kerja baru.
"Dukungan pada UMKM, Korporasi, dan insentif pada dunia usaha juga direlaksasi secara bertahap seiring pulihnya perekonomian nasional," tukas Ani.
"Dana Rp356,5 triliun ini akan digunakan untuk penanganan di bidang kesehatan, melalui pengadaan vaksin dan perbaikan di bidang kesehatan, perlindungan sosial, hingga dukungan ke dunia usaha dan UMKM," ujar Sri Mulyani saat Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta, Selasa (1/9/2020).
(Baca Juga: Masih Seret, Anggaran Pemulihan Ekonomi Baru Terealisasi Rp192,5 Triliun )
Turunnya anggaran PEN ini, lanjut Ani -sapaan akrab Sri Mulyani- didasarkan pada perkiraan biaya untuk penanganan pasien Covid-19 yang akan jauh berkurang dibandingkan kondisi tahun 2020. Ditambah fokus pemerintah dalam penyediaan vaksin Covid-19 di 2021.
"Namun demikian, anggaran kesehatan tetap dialokasikan cukup besar mencapai 6,2% dari APBN di 2021, yang jauh di atas amanat UU Kesehatan yang sebesar 5% dari APBN," terangnya.
(Baca Juga: Awas!, Dunia Usaha Bisa Kolaps Jika Penyerapan Anggaran PEN seperti Keong )
Beberapa program perlindungan sosial juga direncanakan tidak seluas dan sebesar manfaatnya pada tahun 2020, sejalan dengan harapan semakin bergeraknya roda perekonomian dan terciptanya lapangan kerja baru.
"Dukungan pada UMKM, Korporasi, dan insentif pada dunia usaha juga direlaksasi secara bertahap seiring pulihnya perekonomian nasional," tukas Ani.
(akr)