Boncos Rp4.836 Triliun, Sanksi Barat ke Rusia Jadi Bumerang buat Perusahaan AS

Rabu, 19 Februari 2025 - 07:56 WIB
loading...
Boncos Rp4.836 Triliun,...
Perusahaan AS dipaksa menelan kerugian lebih dari USD300 miliar yang setara Rp4.836 triliun, usai meninggalkan pasar Rusia di tengah sanksi Barat terkait Ukraina. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Perusahaan Amerika Serikat (AS) harus menelan kerugian lebih dari USD300 miliar yang setara Rp4.836 triliun (kurs Rp16.122 per USD), usai meninggalkan pasar Rusia di tengah sanksi Barat terkait Ukraina. Hal ini diungkapkan oleh CEO Dana Investasi Langsung Rusia (Russian Direct Investment Fund/RDIF), Kirill Dmitriev.

Melihat kondisi tersebut, Ia memberikan catatan bahwa Moskow dan Washington perlu membangun kembali dialog untuk bersama-sama memecahkan masalah yang memengaruhi ekonomi kedua negara.



Menyusul pecahnya eskalasi konflik Ukraina pada 2022 lalu, Barat menampar Rusia dengan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang bertujuan untuk mengacaukan ekonomi negara itu dan memaksa Moskow untuk mengakhiri operasi militernya.

Langkah-langkah tersebut, ditambah dengan sanksi balasan Moskow, menyebabkan banyak perusahaan Barat divestasi dari bisnis mereka di Rusia, hingga membuatnya kehilangan miliaran investasi dan keuntungan.

Menurut perkiraan dari Yale University School of Management, lebih dari 1.000 perusahaan asing secara sukarela membatasi operasional mereka di Rusia sampai level tertentu sejak Februari 2022.

"Bisnis AS kehilangan lebih dari USD300 miliar karena meninggalkan pasar Rusia," kata Dmitriev menjelang negosiasi langsung Rusia-AS untuk pertama kalinya atas konflik Ukraina di Arab Saudi.

Angka itu hampir sama dengan jumlah aset bank sentral Rusia yang dibekukan di Barat sebagai bagian dari sanksi. Pejabat itu juga menekankan, bila melihat kerugian yang begitu besar, pencabutan sanksi menurutnya juga demi kepentingan AS dan Rusia.

"Yang kami inginkan adalah dialog yang baik ... menemukan cara ekonomi bersama untuk memecahkan masalah sangat penting, terutama bagi AS," kata Dmitriev.

Dialog Rusia dan AS

Mengomentari pembicaraan Rusia dan AS, Dmitriev mengatakan "seluruh dunia sedang menunggu untuk melihat apakah AS dan Rusia dapat meningkatkan hubungan."

"Hubungan kami yang lebih baik akan memungkinkan untuk menyelesaikan sejumlah besar tugas dan masalah global yang dihadapi dunia," tambah pejabat yang bertanggung jawab atas aspek ekonomi dari pembicaraan sebagai bagian dari tim Rusia.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
Takut Kanada dan UE...
Takut Kanada dan UE Bersekongkol, Trump Beri Ancaman Tarif Lebih Besar
Moskow-Washington Kian...
Moskow-Washington Kian Mesra, AS Siap Hubungkan Kembali Rusia ke SWIFT
Moodys Bunyikan Alarm...
Moody's Bunyikan Alarm Peringatan Kesehatan Fiskal AS
Dulu Kabur, Kini Perusahaan...
Dulu Kabur, Kini Perusahaan Asing Antri untuk Kembali ke Rusia
Rusia Tuntut Raksasa...
Rusia Tuntut Raksasa Energi Inggris Bayar Ganti Rugi Rp26,3 Triliun
Ray Dalio Warning Lonjakan...
Ray Dalio Warning Lonjakan Utang AS, Ingatkan Soal Negara Bisa Bangkrut
Utang Bengkak Lebih...
Utang Bengkak Lebih Rp596.880 Triliun, Amerika Akan Segera Bangkrut?
Sinyal Kuat AS Cabut...
Sinyal Kuat AS Cabut Sanksi Rusia demi Hidupkan Ekspor Biji-bijian Laut Hitam
Rekomendasi
FIFA Yakin Indonesia...
FIFA Yakin Indonesia Pecah Rekor 88 Tahun Lolos Piala Dunia
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
Prabowo Unggah Momen...
Prabowo Unggah Momen Lebaran Bersama Titiek Soeharto dan Didit Hediprasetyo
Berita Terkini
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
25 menit yang lalu
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
1 jam yang lalu
BRI Dorong UMKM Kota...
BRI Dorong UMKM Kota Depok Naik Kelas Lewat Program Klasterku, Pelaku Usaha Beri Apresiasi
2 jam yang lalu
Sri Mulyani Pede Mudik...
Sri Mulyani Pede Mudik dan Lebaran Angkat Ekonomi Daerah, Ini 2 Pendorongnya
3 jam yang lalu
Bagi-bagi Takjil dan...
Bagi-bagi Takjil dan Layanan Kesehatan, BNI Hadir di Posko Mudik Malang
4 jam yang lalu
Bukan Gimmick, Pertamina...
Bukan Gimmick, Pertamina Hadirkan Antar Gratis Bright Gas & Promo Refill Berhadiah Cashback
5 jam yang lalu
Infografis
Ketakutan Resesi AS,...
Ketakutan Resesi AS, Harga Emas ke Rekor Sepanjang Masa
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved