Karyawan BNI Berharap Dipimpin Kalangan Internal
A
A
A
JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) siang ini akan menentukan jajaran direksi dan komisaris baru untuk periode lima tahun mendatang.
Salah satu agenda utama adalah siapa yang menggantikan Achmad Baiquni sebagai Direktur Utama. Suara dari para karyawan, agar dapat diganti oleh bankir dari kalangan internal Bank BNI.
Hal ini disampaikan Ketua Umum SP (Serikat Pekerja) BNI Irfan Ferdiansyah yang menyatakan sikap SP BNI terhadap rencana pemerintah, melalui kementerian BUMN, yang akan melakukan perombakan jajaran Direksi dan Komisaris melalui RUPS BNI pada hari ini.
Dia mengakui para pekerja BNI sangat berharap pemerintah tetap memberikan kepercayaan kepada talenta talenta terbaik dari BNI untuk dapat memimpin. Pihaknya telah melakukan rapat konsolidasi bersama para Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) SP BNI perwakilan dari 18 DPD seluruh Indonesia.
"Dari pengalaman tahun 2004 hingga 2015, kami pernah dipimpin orang dari luar. Kami belajar banyak dari pengalaman itu dan tidak ada manfaatnya. Justru sekarang kami harus bekerja lebih keras lagi guna mengejar ketertinggalan," ujar Irfan di Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Ketertinggalan BNI terlihat apabila dibandingkan tiga bank BUKU 4 seperti BRI, Mandiri, BCA, kinerja BNI dari sisi pertumbuhan aset dan laba masih kalah. Untuk aset BCA tumbuh 11,2%, Mandiri 9,6%, BRI 9,2% dan BNI 4,6%. Dari sisi raihan laba, BCA mencatat pertumbuhan 10,5%, Mandiri 9,9%, BRI 6,1% dan BNI 2,5%.
Dirinya meyakini talenta talenta yang berasal dari BNI tentu jauh lebih memahami Corporate Culture dalam perusahaan. Bukannya anti perubahan, justru di era disrupsi ini BNI terus mengembangkan transformasi digital. Namun demikian BNI harus tetap menjaga nilai-nilai luhur yang menjadi jati diri selama ini.
Dia mengatakan BNI memiliki Naskah Kekeluargaan yang menjadi filosofi perjuangan di SP BNI. Ini dirumuskan sejak Oktober 1960, dan masih terasa relevan, yaitu semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan.
"Saat ini BNI memiliki talenta talenta level senior yang komunikatif, bijaksana dan memiliki karakter kuat. Mereka akan sesuai di jajaran Komisaris, sebagai penyeimbang di tengah lompatan-lompatan bisnis yang akan dilakukan dalam mengejar ketertinggalan. BNI akan terhindar dari culture shock yang kontraproduktif di tengah upaya memajukan BNI," ujar dia.
Kandidat kuat pengganti Achmad Baiquni yang mengenal baik kultur di BNI adalah Putrama Wahju Setyawan yang sekarang menjabat sebagai Direktur Bisnis Korporasi Bank BNI. Pengalamannya pernah menempati berbagai posisi penting di BNI, seperti Pemimpin Divisi Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Korporasi (2011-2014); Pemimpin Divisi BUMN dan Institusi Pemerintah (2014-2015); Pemimpin Divisi Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Komersial dan Usaha Kecil (2015-2016); juga Senior Executive President (SEVP) Bisnis Menengah (2016).
Selain itu juga terdapat Herry Sidharta yang saat ini mengisi posisi wakil direktur utama. Herry menjabat posisi tersebut sejak tahun 2016, setelah sebelumnya juga dipercaya menjadi Direktur Bisnis Korporasi BNI untuk periode 2015-2016. Dia juga pernah Pemimpin Divisi Usaha Kecil PT. BNI Tbk (2010), sebagai Pemimpin Divisi Usaha Menengah (2009 - 2010), dan Pemimpin Divisi Korporasi (2008 - 2009).
Salah satu agenda utama adalah siapa yang menggantikan Achmad Baiquni sebagai Direktur Utama. Suara dari para karyawan, agar dapat diganti oleh bankir dari kalangan internal Bank BNI.
Hal ini disampaikan Ketua Umum SP (Serikat Pekerja) BNI Irfan Ferdiansyah yang menyatakan sikap SP BNI terhadap rencana pemerintah, melalui kementerian BUMN, yang akan melakukan perombakan jajaran Direksi dan Komisaris melalui RUPS BNI pada hari ini.
Dia mengakui para pekerja BNI sangat berharap pemerintah tetap memberikan kepercayaan kepada talenta talenta terbaik dari BNI untuk dapat memimpin. Pihaknya telah melakukan rapat konsolidasi bersama para Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) SP BNI perwakilan dari 18 DPD seluruh Indonesia.
"Dari pengalaman tahun 2004 hingga 2015, kami pernah dipimpin orang dari luar. Kami belajar banyak dari pengalaman itu dan tidak ada manfaatnya. Justru sekarang kami harus bekerja lebih keras lagi guna mengejar ketertinggalan," ujar Irfan di Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Ketertinggalan BNI terlihat apabila dibandingkan tiga bank BUKU 4 seperti BRI, Mandiri, BCA, kinerja BNI dari sisi pertumbuhan aset dan laba masih kalah. Untuk aset BCA tumbuh 11,2%, Mandiri 9,6%, BRI 9,2% dan BNI 4,6%. Dari sisi raihan laba, BCA mencatat pertumbuhan 10,5%, Mandiri 9,9%, BRI 6,1% dan BNI 2,5%.
Dirinya meyakini talenta talenta yang berasal dari BNI tentu jauh lebih memahami Corporate Culture dalam perusahaan. Bukannya anti perubahan, justru di era disrupsi ini BNI terus mengembangkan transformasi digital. Namun demikian BNI harus tetap menjaga nilai-nilai luhur yang menjadi jati diri selama ini.
Dia mengatakan BNI memiliki Naskah Kekeluargaan yang menjadi filosofi perjuangan di SP BNI. Ini dirumuskan sejak Oktober 1960, dan masih terasa relevan, yaitu semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan.
"Saat ini BNI memiliki talenta talenta level senior yang komunikatif, bijaksana dan memiliki karakter kuat. Mereka akan sesuai di jajaran Komisaris, sebagai penyeimbang di tengah lompatan-lompatan bisnis yang akan dilakukan dalam mengejar ketertinggalan. BNI akan terhindar dari culture shock yang kontraproduktif di tengah upaya memajukan BNI," ujar dia.
Kandidat kuat pengganti Achmad Baiquni yang mengenal baik kultur di BNI adalah Putrama Wahju Setyawan yang sekarang menjabat sebagai Direktur Bisnis Korporasi Bank BNI. Pengalamannya pernah menempati berbagai posisi penting di BNI, seperti Pemimpin Divisi Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Korporasi (2011-2014); Pemimpin Divisi BUMN dan Institusi Pemerintah (2014-2015); Pemimpin Divisi Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Komersial dan Usaha Kecil (2015-2016); juga Senior Executive President (SEVP) Bisnis Menengah (2016).
Selain itu juga terdapat Herry Sidharta yang saat ini mengisi posisi wakil direktur utama. Herry menjabat posisi tersebut sejak tahun 2016, setelah sebelumnya juga dipercaya menjadi Direktur Bisnis Korporasi BNI untuk periode 2015-2016. Dia juga pernah Pemimpin Divisi Usaha Kecil PT. BNI Tbk (2010), sebagai Pemimpin Divisi Usaha Menengah (2009 - 2010), dan Pemimpin Divisi Korporasi (2008 - 2009).
(ind)