Profil Tony Blair, Mantan PM Inggris yang Jadi Dewan Pengawas Danantara
loading...
A
A
A
Kemudian Blair terpilih kembali pada tahun 2005, dalam masa jabatan ketiga berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi perdana menteri Partai Buruh. Pada tahun yang sama ia memimpin KTT G8 di Gleneagles dan berfokus pada dua isu - perubahan iklim dan Afrika - yang telah menjadi prioritas baginya.
Blair mengundurkan diri pada bulan Juni 2007 dan digantikan sebagai perdana menteri oleh Gordon Brown. Blair dan sekutunya berhasil membuat Partai Buruh dapat dipilih kembali, setelah hampir dua dekade beroposisi.
Bagi para pengkritiknya, pencapaian ini dicapai dengan mengorbankan prinsip-prinsip partai. Bagi para pendukungnya, ia adalah orang yang bersedia mengambil risiko ketidakpopuleran publik dalam mengejar kebijakan (terutama perang di Irak) yang menurutnya dapat dibenarkan secara moral.
Blair pernah mengunjungi Jakarta pada 29 Maret 2006. Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama oleh Perdana Menteri Britania Raya ke Asia Tenggara dalam 21 tahun terakhir. Perdana Menteri Britania Raya terakhir yang mengunjungi Jakarta adalah Margaret Thatcher pada 1985.
Selanjutnya bukan kali ini nama Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, erat kaitannya dengan apa yang dilakukan pemerintah Indonesia. Sebelumnya Tony Blair diminta bantu promosikan IKN ke dunia internasional.
Diberitakan sebelumnya, Blair menilai IKN adalah wujud dari semangat Indonesia. Inti dari kemajuan negara manapun adalah semangatnya dan dia melihat semangat Indonesia saat ini adalah semangat inovasi.
"Ini adalah tempat di mana hari ini orang ingin melihat sesuatu dilakukan dan ibu kota ini (IKN) bisa menjadi personifikasi dari perwujudan semangat itu," kata Blair dalam acara Market Sounding IKN di Ballroom Djakarta Theater XXI, Selasa (18/10/2022).
Blair mengundurkan diri pada bulan Juni 2007 dan digantikan sebagai perdana menteri oleh Gordon Brown. Blair dan sekutunya berhasil membuat Partai Buruh dapat dipilih kembali, setelah hampir dua dekade beroposisi.
Bagi para pengkritiknya, pencapaian ini dicapai dengan mengorbankan prinsip-prinsip partai. Bagi para pendukungnya, ia adalah orang yang bersedia mengambil risiko ketidakpopuleran publik dalam mengejar kebijakan (terutama perang di Irak) yang menurutnya dapat dibenarkan secara moral.
Blair pernah mengunjungi Jakarta pada 29 Maret 2006. Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama oleh Perdana Menteri Britania Raya ke Asia Tenggara dalam 21 tahun terakhir. Perdana Menteri Britania Raya terakhir yang mengunjungi Jakarta adalah Margaret Thatcher pada 1985.
Selanjutnya bukan kali ini nama Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, erat kaitannya dengan apa yang dilakukan pemerintah Indonesia. Sebelumnya Tony Blair diminta bantu promosikan IKN ke dunia internasional.
Diberitakan sebelumnya, Blair menilai IKN adalah wujud dari semangat Indonesia. Inti dari kemajuan negara manapun adalah semangatnya dan dia melihat semangat Indonesia saat ini adalah semangat inovasi.
"Ini adalah tempat di mana hari ini orang ingin melihat sesuatu dilakukan dan ibu kota ini (IKN) bisa menjadi personifikasi dari perwujudan semangat itu," kata Blair dalam acara Market Sounding IKN di Ballroom Djakarta Theater XXI, Selasa (18/10/2022).
(akr)
Lihat Juga :