Agar Tak Bangkrut Akibat Pandemi, Sandi Minta UMKM Kolaborasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah membuat banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) gulung tikar. Hal tersebut menjadi perhatian khusus bagi tokoh pengusaha muda Indonesia Sandiaga Uno .
Sandiaga menegaskan, para pelaku UMKM mestinya bisa mengatasi pandemi ini dengan berkolaborasi. Misalnya, mengkolaborasikan dua usaha berbeda yang dapat melengkapi dan menutupi kelemahan satu sama lain.
"Sehingga kinerjanya dapat lebih efektif dan efisien dan keduanya mendapatkan win-win solution," kata Sandiaga di Jakarta, Sabtu (5/9/2020).
(Baca Juga: UMKM Jadi Tumpuan Menggerakkan Ekonomi)
Sandiaga juga menyoroti betapa pentingnya kolaborasi dalam bisnis dan berbagai manfaat yang bisa didapat dari kolaborasi seperti menumbuhkan inovasi, membangun network, memangkas biaya bisnis, menyelesaikan masalah.
"Dari kolaborasi juga bisa belajar banyak hal baru dari mitra yang bisa meningkatkan kemampuan usaha kita menyampaikan value," tegasnya.
Menurutnya, 99% ekonomi digerakkan UMKM, bahkan 97% lapangan kerja diserap oleh UMKM dan 60% PDB ekonomi disumbang UMKM. "Namun, hanya tiga dari sepuluh orang yang menjadi pengusaha. Selain itu, kolaborasi usaha juga sangat penting bagi pengembangan usaha," katanya.
Menurutnya, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam membentuk kolaborasi yang tepat dalam situasi new normal. Salah satunya adalah memperhatikan cakupan dan durasi kolaborasi karena kolaborasi bukan open-ended. "Pastikan kolaborasi sesuai target," tegasnya.
Selain itu, penting pula untuk memperhatikan tren konsumen yang sangat dinamis dan berubah-ubah secara cepat dan maksimalkan digital marketing untuk menggaungkan kolaborasinya. Terakhir, perlu juga ditinjau melalui monitoring dan evaluasi dari kolaborasi tersebut.
"Kuncinya kita harus bisa beradaptasi dengan hasil outcome dan performa dari kolaborasi untuk menentukan whether to stop or lanjut," kata Sandi.
Sandiaga menegaskan, para pelaku UMKM mestinya bisa mengatasi pandemi ini dengan berkolaborasi. Misalnya, mengkolaborasikan dua usaha berbeda yang dapat melengkapi dan menutupi kelemahan satu sama lain.
"Sehingga kinerjanya dapat lebih efektif dan efisien dan keduanya mendapatkan win-win solution," kata Sandiaga di Jakarta, Sabtu (5/9/2020).
(Baca Juga: UMKM Jadi Tumpuan Menggerakkan Ekonomi)
Sandiaga juga menyoroti betapa pentingnya kolaborasi dalam bisnis dan berbagai manfaat yang bisa didapat dari kolaborasi seperti menumbuhkan inovasi, membangun network, memangkas biaya bisnis, menyelesaikan masalah.
"Dari kolaborasi juga bisa belajar banyak hal baru dari mitra yang bisa meningkatkan kemampuan usaha kita menyampaikan value," tegasnya.
Menurutnya, 99% ekonomi digerakkan UMKM, bahkan 97% lapangan kerja diserap oleh UMKM dan 60% PDB ekonomi disumbang UMKM. "Namun, hanya tiga dari sepuluh orang yang menjadi pengusaha. Selain itu, kolaborasi usaha juga sangat penting bagi pengembangan usaha," katanya.
Menurutnya, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam membentuk kolaborasi yang tepat dalam situasi new normal. Salah satunya adalah memperhatikan cakupan dan durasi kolaborasi karena kolaborasi bukan open-ended. "Pastikan kolaborasi sesuai target," tegasnya.
Selain itu, penting pula untuk memperhatikan tren konsumen yang sangat dinamis dan berubah-ubah secara cepat dan maksimalkan digital marketing untuk menggaungkan kolaborasinya. Terakhir, perlu juga ditinjau melalui monitoring dan evaluasi dari kolaborasi tersebut.
"Kuncinya kita harus bisa beradaptasi dengan hasil outcome dan performa dari kolaborasi untuk menentukan whether to stop or lanjut," kata Sandi.