BI Beberkan Sektor Apa Saja yang Utangnya Mulai Menggeliat

Minggu, 06 September 2020 - 07:45 WIB
loading...
BI Beberkan Sektor Apa...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit pada Juli 2020 mencapai Rp5.536,4 triliun atau tumbuh 1,0% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini sama dengan pertumbuhan bulan sebelumnya. Stabilnya penyaluran kredit terutama terjadi pada debitur korporasi maupun perorangan.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko menerangkan, kredit kepada korporasi tercatat meningkat dari 0,7%(yoy) pada Juni 2020 menjadi 0,9%. Sedangkan kredit pada perorangan tercatat melambat dari 2,0% (yoy) pada menjadi 1,5% (yoy).

Rinciannya, berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit terjadi pada kredit investasi (KI) yang tumbuh stabil serta perlambatan kredit modal kerja (KMK) dan kredit konsumsi .

Kredit modal kerja (KMK) masih mencatat pertumbuhan negatif meskipun tidak sedalam periode sebelumnya dari -,20 % pada bulan Juni 2020 menjadi negatif sebesar 1,7% pada Juli 2020, terutama pada sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR). KMK sektor pengolahan tumbuh -0,5% (yoy) pada Juni 2020 menjadi -0,4% terutama pada kredit industri minyak goreng dan kelapa sawit mentah, khusunya di Jawa Timur. ( Baca juga:Jasa Marga Beri Diskon Tarif Golongan I untuk Pengguna Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi )

"Sementara itu, KMK sektor PHR tumbuh negatif dari -4,9% (yoy) pada bulan Juni menadi -4,8%, terutama bersumber dari penurunan KMK subsektor hotel berbintang di DKI Jakarta dan Jawa Barat," kata Onny di Jakarta, Minggu (6/9/2020).

Di sisi lain, kredit investasi (KI) tercatat tumbuh 5,2% (yoy) pada Juli 2020. Peningkatan disebabkan oleh sektor industri pengolahan yang diiringi perlambatan pada sektor PHR.

Rinciannya KI sektor pengolahan meningkat dari 4,4% menjadi 5,1% 9yoy) pada Juli 2020 terutama kredit yang disalurkan untuk subsektor industri semen kapur dan gips. Serta barang-barang dari semen dan kapur di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. ( Baca juga:Dampak Corona, Program Keterampilan Napi Lapas Narkoba Cipinang lewat Online )

Lalu, KI sektor PHR juga mengalami kontraksi sebesar -0,9% setelah pada bulan sebelumnya 0,6% (yoy), khususnya pada subsektor perdagangan makanan, minuman dan tembakau di Jawa Tengah dan Timur. Sementara itu, pertumbuhan kredit konsumsi (KK) pada bulan Juli 2020 mengalami perlambatan dari 2,4% (yoy) menjadi 1,5% (yoy).

"Perlambatan ini disebabkan oleh kredit KPR/KPA, KKB maupun kredit multiguna," jelasnya.

Sedangkan, kredit properti pada Juli 2020 kembali mengalami perlambatan, dari 4,2% (yoy) pada Juni 2020 menjadi 3,5% (yoy). Penurunan tersebut terjadi pada seluruh jenis kredit, baik kredit KPR/KPA, kredit real estate maupun kredit konstruksi.

Pertumbuhan kredit KPR/KPA melambat dari 3,5% (yoy) menjadi 3,4% (yoy), terutama pada perumahan tipe di atas 70. Sedangkan kredit konstruksi tercatat melambat, dari 4,3% (yoy) pada Juni 2020 menjadi 3% (yoy). Lalu, kredit real estate melambat dari 5,8% (yoy) menjadi 4,7% (yoy) pada Juli 2020 terutama pada real estate gedung perkantoran. ( Baca juga:Geliat Para Goliath Industri Konstruksi Global )

Sedangkan pada kredit UMKM mencatat penurunan yang lebih dalam, dari -0,4% (yoy) menjadi -0,5% (yoy) . Penurunan pertumbuhan kredit UMKM terutama terjadi pada skala usaha mikro, dari 2,0% menjadi – 1,4% (yoy). Sementara pertumbuhan kredit skala usaha kecil dan menengah mengalami akselerasi, dari masing-masing 3,4% (yoy) dan 4,6% (yoy) menjadi 3,5% (yoy) dan -2,8% (yoy).

"Berdasarkan jenis penggunaannya, penurunan kredit UMKM disebabkan oleh jenis penggunaan investasi," jelasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Gara-gara Tarif Trump,...
Gara-gara Tarif Trump, Rupiah Ambruk Nyaris Tembus Rp17.000 per Dolar AS
Trump Kenakan Tarif...
Trump Kenakan Tarif Impor 32% ke Indonesia, Ini yang Dilakukan BI
BRI Dorong UMKM Kota...
BRI Dorong UMKM Kota Depok Naik Kelas Lewat Program Klasterku, Pelaku Usaha Beri Apresiasi
Tanaman Hias yang Mengubah...
Tanaman Hias yang Mengubah Hidup Sueb di Tajurhalang Bogor
Peruri Libatkan UMKM...
Peruri Libatkan UMKM Binaan dalam Kemeriahan Sparkling Ramadan
Resmi Diberhentikan,...
Resmi Diberhentikan, Ini 3 Pejabat Tinggi BI yang Jadi Komisaris Bank BUMN
Rupiah Ambruk hingga...
Rupiah Ambruk hingga Sentuh Rp16.622, BI Sebut Beda Cerita dengan Krismon 1998
Mitra LPDB Tak Perlu...
Mitra LPDB Tak Perlu Cemas Terhadap Koperasi Desa Merah Putih, Potensinya Besar
Februari 2025, Bank...
Februari 2025, Bank Mandiri Salurkan KUR Rp9,01 Triliun ke 77.500 UMKM
Rekomendasi
Calon Dubes RI untuk...
Calon Dubes RI untuk AS Sempat Diajukan Jokowi, tapi Fit and Proper Test Diminta Ditunda
Sundulan Fadly Alberto...
Sundulan Fadly Alberto Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul 2-0 atas Yaman
Yaman Robek Gawang Timnas...
Yaman Robek Gawang Timnas Indonesia U-17 Lewat Hadiah Penalti di Babak Kedua
Berita Terkini
GRP Gandeng Mitra Baru...
GRP Gandeng Mitra Baru Dorong Pengadaan Berkelanjutan dan Dekarbonisasi Rantai Pasok
2 jam yang lalu
Tarif Bikin Banyak Bursa...
Tarif Bikin Banyak Bursa Saham Ambruk, Trump: Kadang Anda Harus Minum Obat
2 jam yang lalu
Prabowo Bakal Buka 80...
Prabowo Bakal Buka 80 Ribu Koperasi, Tiap Desa Dilengkapi Cold Storage
3 jam yang lalu
Kena Tarif 32%, Prabowo...
Kena Tarif 32%, Prabowo Umumkan Sikap Resmi Indonesia ke AS Besok
4 jam yang lalu
Pemerintah Siapkan Opsi...
Pemerintah Siapkan Opsi Diskon PPN dan PPh Impor dalam Proposal Dagang ke AS
5 jam yang lalu
Indonesia Siapkan Proposal...
Indonesia Siapkan Proposal Dagang untuk AS, Tawarkan Peningkatan Impor
5 jam yang lalu
Infografis
Waspadai Penyakit yang...
Waspadai Penyakit yang Rentan Menyerang saat Mudik Lebaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved