BI Tahan Suku Bunga Bisa Mudahkan Relaksasi Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Bank BNI Ryan Kiryanto menilai keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga di level 4,5% sangat tepat. Hal ini bisa memberikan kemudahan relakasi ekonomi yang dibuat oleh pemerintah.
"Langkah BI sejauh ini sudah on the right track, masalahnya tergantung kecepatan dan ketepatan penyelesaian pandemi Covid-19. Makin cepat, makin baik, karena relaksasi kebijakan BI, OJK, dan Kemenkeu menjadi lebih efektif dan optimal," ujar Ryan saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Rabu (15/4/2020).
Menurut dia, keputusan BI sudah terbaik yang bisa diambil untuk tujuan utama membantu semua pihak menangkap efek pandemi Covid-19. "Ini bisa dilakukan melalui instrumen makroprudensial seperti penurunan Giro Wajib Minimum (GWM)," bebernya.
Di sisi lain, Ekonom Indef Bhima Yudistira menilai ditahannya suku bunga acuan kurang tepat. Hal ini dikarenakan sektor rill membutuhkan stimus moneter dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19). "Kurang tepat karena sektor riil menunggu stimulus moneter agar beban pembiayaan utang jadi lebih ringan," tandasnya.
"Langkah BI sejauh ini sudah on the right track, masalahnya tergantung kecepatan dan ketepatan penyelesaian pandemi Covid-19. Makin cepat, makin baik, karena relaksasi kebijakan BI, OJK, dan Kemenkeu menjadi lebih efektif dan optimal," ujar Ryan saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Rabu (15/4/2020).
Menurut dia, keputusan BI sudah terbaik yang bisa diambil untuk tujuan utama membantu semua pihak menangkap efek pandemi Covid-19. "Ini bisa dilakukan melalui instrumen makroprudensial seperti penurunan Giro Wajib Minimum (GWM)," bebernya.
Di sisi lain, Ekonom Indef Bhima Yudistira menilai ditahannya suku bunga acuan kurang tepat. Hal ini dikarenakan sektor rill membutuhkan stimus moneter dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19). "Kurang tepat karena sektor riil menunggu stimulus moneter agar beban pembiayaan utang jadi lebih ringan," tandasnya.
(ind)