Sektor Transportasi Darat Masih ‘Meraba’ PSBB Total Ala Gubernur Anies
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sektor transportasi masih meraba-raba rencana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total seperti apa, yang akan diterapkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Sejumlah pihak sudah pesimis, penerapan kembali PSBB memulai langkah dari nol lagi ketika penerapan transisi new normal baru dimulai.
(Baca Juga: DKI Jakarta Injak Rem Darurat, Pembatasan Transportasi Sedang Dikaji )
Ketua Umum Organda Adrianto Djokosoetono mengatakan, pengalaman PSBB sudah pernah diterapkan beberapa bulan sejak pandemi Covid-19 mulai melanda Tanah Air, khususnya di Ibukota Jakarta. “Dan yang pasti kita masih menunggu apa perubahan mendasar pada PSBB yang akan diterapkan Gubernur DKI Jakarta. Apakah berbeda dengan sebelumnya atau bagaimana,” ujarnya di Jakarta, Jumat (11/9/2020).
Menurutnya, pengaruh PSBB terhadap sektor angkutan darat jelas memberikan dampak dari sisi permintaan (demand). “Tapi saya kira, pegaruh ini sudah diantisipasi sebab kita sudah pernah mengalaminya. Kita sudah ada standar protokol ketat yang pasti,” pungkasnya.
Sementara, Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia, Kurnia Lesani Adnan mengatakan, pihaknya masih melihat perkembangan mengenai rencana Gubernur Anies menerapkan PSBB total.
Dia mengaku belum bisa berbuat banyak. “Yang pasti kita menunggu koordinasi aturannya seperti apa dengan pemerintah pusat, terutama di sektor angkutan antar kota antar propinsi (AKAP),” ujarnya.
(Baca Juga: PSBB dari Segi Transportasi, Pengamat: Bukan Berarti Tidak Boleh Bepergian )
Menurut dia, informasi mengenai rencana gubernur DKI tersebut memberikan stigma di masyarakat. “Tapi khan stigma itu juga kita counter dengan kampanye terus menerus melalui protokol kesehatan yang ketat, hasilnya naik pelan-pelan dari sisi load factor kami di AKAP meski masih dibawah 50% atau tepatnya di persentase 38%,” ujarnya.
Dia menambahkan, rakyat yang kesusahan bagaimana pun akan berusaha untuk tetap bisa bertahan hidup. “Kalau kami di angkutan AKAP diibaratkan rakyat, ya tetap akan berusaha untuk bertahan hidup. Mau PSBB total atau apapun itu, pasti ada jalan. Bus kosong pun, akan kami jalankan dengan sistem angkut terbuka kalau perlu,” tegasnya.
Rencana Gubernur Anies menerapkan kembali PSBB yang diistilahkan menarik rem darurat akan dimulai pekan depan yakni Senin (14 September 2020).
(Baca Juga: DKI Jakarta Injak Rem Darurat, Pembatasan Transportasi Sedang Dikaji )
Ketua Umum Organda Adrianto Djokosoetono mengatakan, pengalaman PSBB sudah pernah diterapkan beberapa bulan sejak pandemi Covid-19 mulai melanda Tanah Air, khususnya di Ibukota Jakarta. “Dan yang pasti kita masih menunggu apa perubahan mendasar pada PSBB yang akan diterapkan Gubernur DKI Jakarta. Apakah berbeda dengan sebelumnya atau bagaimana,” ujarnya di Jakarta, Jumat (11/9/2020).
Menurutnya, pengaruh PSBB terhadap sektor angkutan darat jelas memberikan dampak dari sisi permintaan (demand). “Tapi saya kira, pegaruh ini sudah diantisipasi sebab kita sudah pernah mengalaminya. Kita sudah ada standar protokol ketat yang pasti,” pungkasnya.
Sementara, Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia, Kurnia Lesani Adnan mengatakan, pihaknya masih melihat perkembangan mengenai rencana Gubernur Anies menerapkan PSBB total.
Dia mengaku belum bisa berbuat banyak. “Yang pasti kita menunggu koordinasi aturannya seperti apa dengan pemerintah pusat, terutama di sektor angkutan antar kota antar propinsi (AKAP),” ujarnya.
(Baca Juga: PSBB dari Segi Transportasi, Pengamat: Bukan Berarti Tidak Boleh Bepergian )
Menurut dia, informasi mengenai rencana gubernur DKI tersebut memberikan stigma di masyarakat. “Tapi khan stigma itu juga kita counter dengan kampanye terus menerus melalui protokol kesehatan yang ketat, hasilnya naik pelan-pelan dari sisi load factor kami di AKAP meski masih dibawah 50% atau tepatnya di persentase 38%,” ujarnya.
Dia menambahkan, rakyat yang kesusahan bagaimana pun akan berusaha untuk tetap bisa bertahan hidup. “Kalau kami di angkutan AKAP diibaratkan rakyat, ya tetap akan berusaha untuk bertahan hidup. Mau PSBB total atau apapun itu, pasti ada jalan. Bus kosong pun, akan kami jalankan dengan sistem angkut terbuka kalau perlu,” tegasnya.
Rencana Gubernur Anies menerapkan kembali PSBB yang diistilahkan menarik rem darurat akan dimulai pekan depan yakni Senin (14 September 2020).
(akr)