No Impor! Erick Thohir Pastikan Vaksin Merah Putih Diproduksi Dua Tahun Lagi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Percepatan Ekonomi Nasional (KPCKEN) sekaligus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan vaksin merah putih dapat diproduksi pada 2022. Adapun penelitian dan pengembangan vaksin merah putih tidak hanya dilakukan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.
Beberapa lembaga penilitian seperti Lmbaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Airlangga (Unair) turut melakukan penelitian dan pengembangan vaksin.
"Insyaallah uji klinis satu dan dua bisa berjalan tahun 2021, sehingga di 2022 kita bisa mulai produksi vaksin merah putih, insyaallah," kata Erick dalam acara virtual, Jumat (11/9/2020).
Erick menjelaskan produksi vaksin merah putih menjadi prioritas pemerintah agar Indonesia tidak tergantung dengan impor bahan baku vaksin dari negara lain. Lantaran, usia vaksin sebagai pembentukan antibodi terhadap virus hanya bertahan selama enam bulan hingga dua tahun.
"Jadi kita tidak mungkin bergantung pada vaksin-vaksin yang kita kerjasamakan, karena kalau kita masih bergantung dengan vaksin luar yang mana usia vaksin itu 6 bulan sampai 6 tahun. kita mengharapkan vaksin merah putih," katanya.
Sebagai informasi, PT Kimia Farma (Persero) telah menggandeng G42-perusahaan kesehatan UEA yang berbasis Kepintaran Buatan (AI) untuk mendatangkan vaksin sebanyak 10 juta di akhir tahun. Lalu, PT Bio Farma dengan perusahaan biofarmasi asal Tiongkok Sinovac Biotech Ltd akan mulai mendatangkan bahan baku vaksin pada November mendatang sebanyak 10 juta.
Beberapa lembaga penilitian seperti Lmbaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Airlangga (Unair) turut melakukan penelitian dan pengembangan vaksin.
"Insyaallah uji klinis satu dan dua bisa berjalan tahun 2021, sehingga di 2022 kita bisa mulai produksi vaksin merah putih, insyaallah," kata Erick dalam acara virtual, Jumat (11/9/2020).
Erick menjelaskan produksi vaksin merah putih menjadi prioritas pemerintah agar Indonesia tidak tergantung dengan impor bahan baku vaksin dari negara lain. Lantaran, usia vaksin sebagai pembentukan antibodi terhadap virus hanya bertahan selama enam bulan hingga dua tahun.
"Jadi kita tidak mungkin bergantung pada vaksin-vaksin yang kita kerjasamakan, karena kalau kita masih bergantung dengan vaksin luar yang mana usia vaksin itu 6 bulan sampai 6 tahun. kita mengharapkan vaksin merah putih," katanya.
Sebagai informasi, PT Kimia Farma (Persero) telah menggandeng G42-perusahaan kesehatan UEA yang berbasis Kepintaran Buatan (AI) untuk mendatangkan vaksin sebanyak 10 juta di akhir tahun. Lalu, PT Bio Farma dengan perusahaan biofarmasi asal Tiongkok Sinovac Biotech Ltd akan mulai mendatangkan bahan baku vaksin pada November mendatang sebanyak 10 juta.
(nng)