Harga Minyak Dunia Bervariasi Saat Badai Tropis Mengancam Produksi AS

Senin, 14 September 2020 - 11:30 WIB
loading...
Harga Minyak Dunia Bervariasi Saat Badai Tropis Mengancam Produksi AS
Harga minyak mentah dunia pada perdagangan hari Senin (14/9/2020) terpantau bervariasi, dimana harga minyak AS meningkat karena badai tropis di Teluk Meksiko memaksa rig ditutup. Foto/Dok
A A A
TOKYO - Harga minyak mentah dunia pada perdagangan hari Senin (14/9/2020) terpantau bervariasi, dimana harga minyak AS meningkat karena badai tropis di Teluk Meksiko memaksa rig ditutup. Tetapi kenaikan tersebut terbatas usai masih dibayangi oleh kekhawatiran tentang kelebihan pasokan dan penurunan permintaan bahan bakar.

(Baca Juga: Rekor Tertinggi, Defisit Anggaran AS Mencapai Rp44.700 Triliun )

Seperti dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 9 sen atau 0,2% menjadi USD37,42 per barel. Sedangkan harga minyak mentah Brent lebih rendah 3 sen untuk bertengger di level USD39,80 per barel. Kedua kontrak berakhir lebih rendah minggu lalu, untuk menjadi penurunan minggu kedua berturut-turut.

Badai Tropis Sally menguat di Teluk Meksiko di barat Florida pada hari Minggu dan siap menjadi badai kategori 2. Badai tersebut mengganggu produksi minyak untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan setelah badai Laura melanda wilayah tersebut.

Biasanya harga minyak naik ketika produksi ditutup tetapi dengan pandemi virus corona yang semakin buruk, kekhawatiran permintaan terus mencuat sementara pasokan global terus meningkat.

(Baca Juga: Harga Minyak Dunia Ambruk Saat Gelombang Kasus Baru Covid-19 Terus Bermunculan )

AS sendiri merupakan konsumen dan produsen minyak terbesar di dunia. Sebagai informasi BP Plc BP.L dan Equinor ASA EQNR.OL mengevakuasi staf dari beberapa anjungan lepas pantai mereka pada hari Minggu setelah langkah serupa dilakukan oleh Chevron Corp CVX.N dan Murphy Oil Corp MUR.N sehari sebelumnya.

Di Libya, komandan Khalifa Haftar berkomitmen untuk mengakhiri blokade fasilitas minyak selama berbulan-bulan, sebuah langkah yang akan menambah lebih banyak pasokan ke pasar. Meskipun tidak jelas apakah ladang minyak dan pelabuhan akan mulai beroperasi.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1111 seconds (0.1#10.140)