Menanti Asing Keroyokan Ikut Bangun Jalan Tol, Potensi Aset Capai 4.700 KM

Selasa, 15 September 2020 - 15:49 WIB
loading...
Menanti Asing Keroyokan Ikut Bangun Jalan Tol, Potensi Aset Capai 4.700 KM
Sekretaris Jenderal Asosiasi Tol Indonesia, Krist Ade Sudiyono mengatakan, keberadaan investor asing dalam pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia sangat diharapkan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja disebut akan rampung dalam waktu dekat. Sektor jalan tol digadang-gadang akan menarik perhatian investor asing jika RUU tersebut telah disahkan.

(Baca Juga: Omnibus Law Disahkan, Luhut: Asing Bakal Keroyokan Ikut Bangun Jalan Tol )

Sekretaris Jenderal Asosiasi Tol Indonesia, Krist Ade Sudiyono mengatakan, keberadaan investor asing dalam pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia sangat diharapkan. Pasalnya Ia menyadari potensi domestik untuk pendanaan pembiayaan infrastruktur juga terbatas dan sinergi dengan memanfaatkan potensi pendanaan asing menurutnya sebagai alternatif yang patut ditunggu bersama.

"Jadi, kami asosiasi sangat menyambut baik munculnya alternatif pendanaan baru yaitu dengan memanfaatkan pendanaan dari sumber-sumber asing," ujar Krist dalam acara Market Review IDX Channel, Selasa (15/9/2020).

Krist menambahkan, underline aset menjadi penting saat melihat keberadaan investor asing maupun domestik. Hingga tahun 2020, pihaknya mencatat hampir 2.200 KM jalan tol sudah beroperasi dan pemerintah berkehendak sampai akhir tahun 2024 akan ada tambahan 2.500 KM jalan tol baru.

( )

"Jadi, total akan ada potensi aset jalan tol hampir 4.700 KM dan ini adalah sebuah underline aset yang bisa digunakan untuk menarik pendanaan baik asing maupun domestik," kata dia.

Dia pun mengaku telah mendapatkan penjelasan dari pemerintah bahwa alternatif diversifikasi instrumen pembiayaan ini artinya saat ini sedang digalakkan. "Saat ini kita masih berutilitasi aspek pendanaan dari perbankan, berikutnya kita sedang mengeksplorasi aspek pendanaan dari obligasi dan teman-teman juga sudah mulai menginisiasi sekuritisasi aset dan lainnya," ucapnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1389 seconds (0.1#10.140)