Dekati Perusahaan Amerika, Menteri Erick Ingin Tekan Impor LPG
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya menarik investasi asing untuk berinvestasi di Indonesia. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan tengah menjajaki Amerika Serikat untuk pengadaan energi.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan tengah menjajaki Amerika Serikat untuk pengadaan energi. Salah satunya kerja sama antara perusahaan tambang batubara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan Air Products & Chemicals Inc, perusahaan berbasis di Amerika Serikat. Kerja sama itu dilakukan untuk menekan impor LPG yang seiring dilakukan Indonesia. ( Baca juga:Resesi Sebentar Lagi Nih! Yuk, Bikin Tameng Agar Uang Keluarga Kita Selamat )
Sebagai informasi, PTBA menggandeng Air Products untuk mengembangkan proyek hilirisasi batubara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Rencananya, PTBA menggarap proyek gasifikasi batubara dengan produk dimethyl ether (DME) yang diyakini bisa mengurangi impor LPG di masa mendatang.
"Agar impor LPG bisa ditekan dengan pabrik ini. Jadi di antaranya BUMN dengan partnership bisa produksi 1,2 juta kebutuhan LPG untuk dikurangi," ujar Erick dalam diskusi virtual, Rabu (16/9/2020).
Dia melanjutkan, total investasi untuk pengembangan gasifikasi ini mencapai USD3,2 miliar, di mana Air Products bertindak sebagai investor di bisnis hulu dan hilir.
"Hal-hal lain yang dilakukan adalah batubara gasification dengan perusahaan Amerika Serikat. Investasinya hampir USD 3 miliar lebih, dan akan dijalankan dan diselesaikan di tahun 2023-2024," imbuhnya. ( Baca juga:Sah, Suga Resmi Pimpin Jepang sebagai Perdana Menteri Baru )
Di luar itu, Erick menambahkan, dalam waktu dekat dirinya akan terbang ke Korea Selatan untuk menjamin kesepakatan partnership dengan negeri asal Kpop tersebut.
"Penjajakan ini Alhamdulillah sudah dapatkan hasil, salah satunya berpartner dengan China. Dan beberapa minggu ini kita akan terbang ke Korea Selatan untuk memastikan partnership berjalan," tandasnya.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan tengah menjajaki Amerika Serikat untuk pengadaan energi. Salah satunya kerja sama antara perusahaan tambang batubara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan Air Products & Chemicals Inc, perusahaan berbasis di Amerika Serikat. Kerja sama itu dilakukan untuk menekan impor LPG yang seiring dilakukan Indonesia. ( Baca juga:Resesi Sebentar Lagi Nih! Yuk, Bikin Tameng Agar Uang Keluarga Kita Selamat )
Sebagai informasi, PTBA menggandeng Air Products untuk mengembangkan proyek hilirisasi batubara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Rencananya, PTBA menggarap proyek gasifikasi batubara dengan produk dimethyl ether (DME) yang diyakini bisa mengurangi impor LPG di masa mendatang.
"Agar impor LPG bisa ditekan dengan pabrik ini. Jadi di antaranya BUMN dengan partnership bisa produksi 1,2 juta kebutuhan LPG untuk dikurangi," ujar Erick dalam diskusi virtual, Rabu (16/9/2020).
Dia melanjutkan, total investasi untuk pengembangan gasifikasi ini mencapai USD3,2 miliar, di mana Air Products bertindak sebagai investor di bisnis hulu dan hilir.
"Hal-hal lain yang dilakukan adalah batubara gasification dengan perusahaan Amerika Serikat. Investasinya hampir USD 3 miliar lebih, dan akan dijalankan dan diselesaikan di tahun 2023-2024," imbuhnya. ( Baca juga:Sah, Suga Resmi Pimpin Jepang sebagai Perdana Menteri Baru )
Di luar itu, Erick menambahkan, dalam waktu dekat dirinya akan terbang ke Korea Selatan untuk menjamin kesepakatan partnership dengan negeri asal Kpop tersebut.
"Penjajakan ini Alhamdulillah sudah dapatkan hasil, salah satunya berpartner dengan China. Dan beberapa minggu ini kita akan terbang ke Korea Selatan untuk memastikan partnership berjalan," tandasnya.
(uka)