Kondisi Perbankan Masih Stabil, Jangan Dibikin Goyang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kondisi perbankan saat ini masih relatif stabil jika dilihat dari sejumlah indikator, seperti likuiditas, kualitas aset, indikator permodalan (CAR) dan lainnya. Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah memaparkan, perbankan masih dalam range yang aman, karena itu sebaiknya tidak didorong meningkatkan eksposure risiko. ( Baca juga:Jenius BTPN Luncurkan Aplikasi untuk Permudah Nasabah Jalankan Usaha )
Dia juga menyebut, meski beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perbankan cukup tinggi, namun demikian adalah hal yang wajar. "Gambaran dari 10 bank besar di Indonesia yang mencerminkan 65% perbankan Indonesia, bisa diyakini bahwa perbankan Indonesia saat ini dalam kondisi yang aman," ujar dia saat webinar di Jakarta, Rabu (16/9/2020).
Tecermin dari kinerja perbankan dengan rasio permodalan bank atau capital adequacy ratio (CAR) pada Juli sebesar 23%. Sementara rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross berada di angka 3,2% dan NPL nett sebesar 1,12%.
"NPL gross ini kan masih di bawah 5%, jadi bank sudah mengantisipasi risiko di dunia usaha. Dan kalau dilihat NPL nett-nya turun, artinya bank sudah membentuk cadangan meskipun tidak diwajibkan. Selain itu bank juga sudah mengantisipasi risiko yang akan terjadi kedepannya," jelas Piter. ( Baca juga:Dekati Perusahaan Amerika, Menteri Erick Ingin Tekan Impor LPG )
Maka dari itu, sambung dia, di tengah krisis yang melanda saat ini, yang perlu disiapkan adalah menjaga sektor riil dan stabilitas sistem keuangan. Dengan menjaga sektor riil agar tidak kolap, maka bisa menyelamatkan sektor keuangan. Jika sektor keuangan bisa selamat maka ketika wabah Covid 19 sudah berlalu, ekonomi Indonesia akan siap untuk recovery.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
Dia juga menyebut, meski beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perbankan cukup tinggi, namun demikian adalah hal yang wajar. "Gambaran dari 10 bank besar di Indonesia yang mencerminkan 65% perbankan Indonesia, bisa diyakini bahwa perbankan Indonesia saat ini dalam kondisi yang aman," ujar dia saat webinar di Jakarta, Rabu (16/9/2020).
Tecermin dari kinerja perbankan dengan rasio permodalan bank atau capital adequacy ratio (CAR) pada Juli sebesar 23%. Sementara rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross berada di angka 3,2% dan NPL nett sebesar 1,12%.
"NPL gross ini kan masih di bawah 5%, jadi bank sudah mengantisipasi risiko di dunia usaha. Dan kalau dilihat NPL nett-nya turun, artinya bank sudah membentuk cadangan meskipun tidak diwajibkan. Selain itu bank juga sudah mengantisipasi risiko yang akan terjadi kedepannya," jelas Piter. ( Baca juga:Dekati Perusahaan Amerika, Menteri Erick Ingin Tekan Impor LPG )
Maka dari itu, sambung dia, di tengah krisis yang melanda saat ini, yang perlu disiapkan adalah menjaga sektor riil dan stabilitas sistem keuangan. Dengan menjaga sektor riil agar tidak kolap, maka bisa menyelamatkan sektor keuangan. Jika sektor keuangan bisa selamat maka ketika wabah Covid 19 sudah berlalu, ekonomi Indonesia akan siap untuk recovery.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
(uka)