Ambyar, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I/2020 hanya 2,97%
loading...
A
A
A
JAKARTA - virus corona telah menunjukkankan imbasnya pada perekonomian nasional. Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2020 hanya mencapai 2,97%.
Angka ini jauh di bawah target pemerintah yang memproyeksi pertumbuhan mencapai 4,5%. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, perekonomian mengalami kontraksi sehingga tumbuh jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama yang masih mencapai 5,07%.
"Pergerakan pertumbuhan ekonomi sama kuartal I/2020 ini seperti dialami negara lain yakni mengalami perlambatan," ujar Suhariyanto di Jakarta, Selasa (5/5/2020).
Dia melanjutkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi ini memang tidak hanya terjadi di Indonesia. Hal ini juga dialami beberapa negara lainnya yang juga mengalami kontraksi ekonomi yang cukup dalam. "Memang pandemi Covid-19 ini membuat ekonomi global terkontraksi dan terjadi di seluruh negara. Ini memang sudah terjadi di China dan beberapa negara lainnya," ujarnya.
(Baca Juga: Imbas Corona 33,9 Juta Orang Indonesia Diprediksi Jatuh Miskin)
Suhariyanto menambahkan, perekonomian beberapa mitra dagang Indonesia pun terkontraksi sebagai akibat adanya pembatasan aktivitas untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Di bagian lain, pada periode yang sama harga komoditas migas dan hasil tambang pun turun.
"Jadi apa yang bisa dilihat adalah semua indikator terpengaruh Covid-19. Pada kuartal I/2020, ekonomi ini mengalami perlambatan yang sangat dalam," pungkasnya.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi nasional beberapa kuartal ke belakang memang cenderung menurun. Pada kuartal IV/2019, pertumbuhan ekonomi mencapai 4,97%. Angka ini juga melemah dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal III/2019 yang sebesar 5,02%. Sementara pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2019 sebesar 5,07% dan kuartal II sebesar 5,05%.
Lihat Juga: Dukung Ekonomi Nasional dan MBG, Kementerian Koperasi Gelar Cooperatives Business Forum 2024
Angka ini jauh di bawah target pemerintah yang memproyeksi pertumbuhan mencapai 4,5%. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, perekonomian mengalami kontraksi sehingga tumbuh jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama yang masih mencapai 5,07%.
"Pergerakan pertumbuhan ekonomi sama kuartal I/2020 ini seperti dialami negara lain yakni mengalami perlambatan," ujar Suhariyanto di Jakarta, Selasa (5/5/2020).
Dia melanjutkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi ini memang tidak hanya terjadi di Indonesia. Hal ini juga dialami beberapa negara lainnya yang juga mengalami kontraksi ekonomi yang cukup dalam. "Memang pandemi Covid-19 ini membuat ekonomi global terkontraksi dan terjadi di seluruh negara. Ini memang sudah terjadi di China dan beberapa negara lainnya," ujarnya.
(Baca Juga: Imbas Corona 33,9 Juta Orang Indonesia Diprediksi Jatuh Miskin)
Suhariyanto menambahkan, perekonomian beberapa mitra dagang Indonesia pun terkontraksi sebagai akibat adanya pembatasan aktivitas untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Di bagian lain, pada periode yang sama harga komoditas migas dan hasil tambang pun turun.
"Jadi apa yang bisa dilihat adalah semua indikator terpengaruh Covid-19. Pada kuartal I/2020, ekonomi ini mengalami perlambatan yang sangat dalam," pungkasnya.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi nasional beberapa kuartal ke belakang memang cenderung menurun. Pada kuartal IV/2019, pertumbuhan ekonomi mencapai 4,97%. Angka ini juga melemah dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal III/2019 yang sebesar 5,02%. Sementara pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2019 sebesar 5,07% dan kuartal II sebesar 5,05%.
Lihat Juga: Dukung Ekonomi Nasional dan MBG, Kementerian Koperasi Gelar Cooperatives Business Forum 2024
(fai)