Resto Besar Rela Turun Kasta Demi Bertahan di Masa Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menanggapi fenomena turunnya resto-resto brande ke jalan, seperti salah satunya yang telah dilakukan Pizza Hut. Pengamat manajemen dari PPM School of Management Wahyu Tri Setyobudi memahami, pelaku usaha yang terpaksa melakukan strategi demi mempertahankan lini bisnisnya.
(Baca Juga: Siasat Resto Saat Pandemi, Jualan di Pinggir Jalan Jadi Pilihan )
Strategi itu berkaitan dengan jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek terkait pencapaian penjualan (sales), target campaign dan lainnya. Sementara, untuk jangka panjang terkaitbrand.
“Bisa kita pahami apa yang dilakukan itu sebagai satu tuntutan adanyashockatau gegar bisnis. Pandemi ini kan datangnya tiba-tiba, banyak yang tidak ada persiapan. Ini juga berlarut-larut sampai enam bulan lebih, bahkanending-nya juga masih enggak tau kapan,” kata Wahyu kepadaSINDO, Selasa (29/9/2020).
Saking panjangnya pandemi ini, maka perusahaan sekuat tenaga menahan sumber daya yang ada sampai pada titik kritis sehingga apapun akan dilakukan untuk memenuhi jangka pendek. “Itu kita bisa maknai atau pahami sebagai usaha, tindakan reaktif yang dilakukan perusahaan untuk menghadapi kondisi eksternal, terutama menjagacash flowjangka pendek,” kata Wahyu.
(Baca Juga: Pegawai Jualan di Jalan, Ini Tanggapan Pizza Hut )
Namun, dirinya menilai strategi itu belum tentu efektif untuk jangka panjang. Menurutnya, belum tentu metode pemasaran tersebut secara sistemik akan menjadi solusi. Kalau melihat dari sisi brand atau jangka panjang, Wahyu menilai upaya tersebut tidak produktif.
Sebelumnya Direktur PT Sarimelati Kencana Tbk Jeo Sasanto selaku pengelola Pizza Hut mengakui bila memang pihaknya melakukan strategi dengan menjajakan jualannya di pinggir jalan sejak masa PSBB awal dahulu. Namun, ia tak menyebutkan apakah strategi itu berhasil mendongkrak pemasukan perusahaan atau tidak.
"Karena strategi kita sama dengan masa PSBB awal DKI sebelumnya," kata Jeo saat dihubungi, Senin (28/9).
(Baca Juga: Siasat Resto Saat Pandemi, Jualan di Pinggir Jalan Jadi Pilihan )
Strategi itu berkaitan dengan jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek terkait pencapaian penjualan (sales), target campaign dan lainnya. Sementara, untuk jangka panjang terkaitbrand.
“Bisa kita pahami apa yang dilakukan itu sebagai satu tuntutan adanyashockatau gegar bisnis. Pandemi ini kan datangnya tiba-tiba, banyak yang tidak ada persiapan. Ini juga berlarut-larut sampai enam bulan lebih, bahkanending-nya juga masih enggak tau kapan,” kata Wahyu kepadaSINDO, Selasa (29/9/2020).
Saking panjangnya pandemi ini, maka perusahaan sekuat tenaga menahan sumber daya yang ada sampai pada titik kritis sehingga apapun akan dilakukan untuk memenuhi jangka pendek. “Itu kita bisa maknai atau pahami sebagai usaha, tindakan reaktif yang dilakukan perusahaan untuk menghadapi kondisi eksternal, terutama menjagacash flowjangka pendek,” kata Wahyu.
(Baca Juga: Pegawai Jualan di Jalan, Ini Tanggapan Pizza Hut )
Namun, dirinya menilai strategi itu belum tentu efektif untuk jangka panjang. Menurutnya, belum tentu metode pemasaran tersebut secara sistemik akan menjadi solusi. Kalau melihat dari sisi brand atau jangka panjang, Wahyu menilai upaya tersebut tidak produktif.
Sebelumnya Direktur PT Sarimelati Kencana Tbk Jeo Sasanto selaku pengelola Pizza Hut mengakui bila memang pihaknya melakukan strategi dengan menjajakan jualannya di pinggir jalan sejak masa PSBB awal dahulu. Namun, ia tak menyebutkan apakah strategi itu berhasil mendongkrak pemasukan perusahaan atau tidak.
"Karena strategi kita sama dengan masa PSBB awal DKI sebelumnya," kata Jeo saat dihubungi, Senin (28/9).
(akr)