Joss! BBM Satu Harga Tetap Jalan di Tengah Pandemi

Selasa, 29 September 2020 - 15:09 WIB
loading...
Joss! BBM Satu Harga...
Kementerian ESDM memastikan pandemi Covid-19 tak menghentikan program BBM Satu Harga. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Jaminan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) tetap berlaku untuk keberlanjutan program BBM Satu Harga di seluruh wilayah Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengatakan, pemerintah berharap kepada Pertamina dan Badan Usaha (BU) swasta agar program BBM Satu Harga ini bisa terus berjalan maksimal dan tidak memberatkan Pertamina sebagai penugasan.

(Baca Juga: Pertamina Tuntaskan Pembangunan BBM Satu Harga Ke-172, Teranyar di Kalimantan Selatan)

Ego menilai kehadiran program yang diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo sejak Oktober 2016 ini sangat membantu dalam meringankan beban perekonomian masyarakat setempat. Hal ini sekaligus mengurangi disparitas harga jual BBM di kota-kota besar dengan daerah pelosok.

"Intinya adalah masyarakat bisa membeli BBM dengan harga yang sama dengan harga BBM di kota besar," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/9/2020).

Hingga tahun 2019 lalu sebanyak 170 titik BBM Satu Harga yang dibangun baik Pertamina maupun BU swasta. Kementerian ESDM memproyeksikan hingga tahun 2024 akan ada penambahan 330 titik, yakni 83 titik di 2020, 76 titik di tahun 2021, 72 titik di 2020, 56 di tahun 2023, dan 43 di tahun 2024.

Khusus tahun 2020, 83 titik ini akan dibangun semuanya oleh Pertamina dengan rincian, Sumatera 17 titik, Nusa Tenggara 16 titik, Kalimantan 12 titik, Sulawesi 8 titik, Maluku 16 titik, dan Papua 14 titik.

"Pemilihan diprioritaskan untuk wilayah yang paling mendesak dan mempertimbangkan kesiapan daerah mengingat masih banyak kecamatan yang belum menikmati akses," kata Ego.

Ego mengakui, saat ini masih terdapat lebih dari 1.000 kecamatan di pelosok yang masih mengalami kesulitan akses dan mahalnya BBM. "Sulitnya akses merupakan kendala tersendiri bagi pendistribusian BBM. Sehingga harga BBM di pelosok lebih mahal dibanding harga BBM di kota," imbuhnya.

(Baca Juga: Jangan Mau Kalah dengan Negara Tetangga, RI Perlu Terapkan BBM Ramah Lingkungan)

Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, Pertamina telah menuntaskan pembangunan BBM Satu Harga di 12 titik dari target 83 titik pada tahun 2020.

Adapun ke-12 titik tersebut tersebar di Sulawesi Tengah (2 titik), Kalimantan Barat (1 titik), Maluku & Maluku Utara (2 titik), Kalimantan Selatan (2 titik), Sumatera Utara (1 titik), NTB (1 titik) dan Papua (3 titik). Sementara 56 titik saat ini sedang dalam tahap pembangunan dan sisanya dalam proses perizinan.

"Kami optimis akan menuntaskan pembangunan BBM Satu Harga tahun 2020 sesuai yang telah ditargetkan, sehingga akhir tahun totalnya akan mencapai 243 titik. Sementara pada periode 2021-2024, sesuai roadmap, Pertamina menargetkan pembangunan BBM Satu Harga sebanyak 247 titik, sehingga total akan mencapai 500 titik BBM Satu Harga," ungkapnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1528 seconds (0.1#10.140)