Shell Cabut Ahir 2021, Mitra Baru Blok Masela Kira-kira Siapa Ya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus menjagatingkatan produksi Blok Masela. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, tengah mencari mitra baru dalam pengembangan proyek tersebut.
(Baca Juga: Daftar Perusahaan Konsumen Gas Mitra Inpex dalam Proyek Blok Masela )
Hal ini dikarena Shell Upstream Overseas Ltd akan segera hengkah dari Blok Masela. Hal ini seiring mundurnya Shell melalui divestasi participating interest (PI) atau hak kelola sebesar 35% ditargetkan selesai akhir tahun 2021.
"Jadi butuh waktu 18 bulan sejak terhitung pertengahan tahun ini untuk Shell hengkang dari Blok Masela. Jadi kira-kira mestinya harus sudah selesai di akhir 2021," ujar Dwi dalam video yang diunggah DPR, Kamis (1/10/2020).
Dia pun mengaku kecewa dengan keputusan Shell tersebut. Pasalnya, keputusan itu dilakukan setelah ada perjanjian rencana pengembangan (plan of development/POD). (Baca Juga: Sinyal Pertamina Gantikan Shell dalam Proyek Blok Masela Belum Terlihat )
"Karena ini dilepas sesudah mendapat approval POD, yang memang ini selalu kami sampaikan kepada Shell, bahwa pemerintah republik Indonesia kecewa dengan langkah tersebut," ucapnya.
Dwi menamnah Shell masih akan berkomitmen untuk mendukung program-program Blok Masela sampai 2021. "Meskipun entah ada isu-isu mengenai Shell yang akan melepas dan saat ini sedang dalam posisi membuka data untuk mereka mencari siapa yang terbaik yang akan dilakukan. Tetapi sampai hari kemarin Shell tetap komit untuk mendukung program-program yang harus dilaksanakan di tahun 2020 dan 2021," tandasnya.
(Baca Juga: Daftar Perusahaan Konsumen Gas Mitra Inpex dalam Proyek Blok Masela )
Hal ini dikarena Shell Upstream Overseas Ltd akan segera hengkah dari Blok Masela. Hal ini seiring mundurnya Shell melalui divestasi participating interest (PI) atau hak kelola sebesar 35% ditargetkan selesai akhir tahun 2021.
"Jadi butuh waktu 18 bulan sejak terhitung pertengahan tahun ini untuk Shell hengkang dari Blok Masela. Jadi kira-kira mestinya harus sudah selesai di akhir 2021," ujar Dwi dalam video yang diunggah DPR, Kamis (1/10/2020).
Dia pun mengaku kecewa dengan keputusan Shell tersebut. Pasalnya, keputusan itu dilakukan setelah ada perjanjian rencana pengembangan (plan of development/POD). (Baca Juga: Sinyal Pertamina Gantikan Shell dalam Proyek Blok Masela Belum Terlihat )
"Karena ini dilepas sesudah mendapat approval POD, yang memang ini selalu kami sampaikan kepada Shell, bahwa pemerintah republik Indonesia kecewa dengan langkah tersebut," ucapnya.
Dwi menamnah Shell masih akan berkomitmen untuk mendukung program-program Blok Masela sampai 2021. "Meskipun entah ada isu-isu mengenai Shell yang akan melepas dan saat ini sedang dalam posisi membuka data untuk mereka mencari siapa yang terbaik yang akan dilakukan. Tetapi sampai hari kemarin Shell tetap komit untuk mendukung program-program yang harus dilaksanakan di tahun 2020 dan 2021," tandasnya.
(akr)