Sri Mulyani Mengaku Kalah dari Malaysia, Soal Apa Ya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, potensi hilirisasi kelapa sawit di Indonesia masih rendah dibandingkan negara tetangga, Malaysia. Padahal potensi hilirirasi kelapa sawit memiliki peranan yang penting untuk ekonomi Indonesia.
"Karena hilirisasi industri kelapa sawit masih relatif belum berkembang di negara tetangga seperti Malaysia," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam diskusi virtual, Kamis (1/10/2020).
Padahal terang dia, program hilirasi ini akan memunculkan kegiatan ekonomi dan industri hilirnya memiliki nilai tambah bagi kelapa sawit. (Baca Juga: Industri Sawit Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Nasional )
"Ini sangat penting dan policy pemerintah akan terus difokuskan menjadi nilai tambah yang makin besar dsri kelapa sawit untuk meningkatkan tidak hanya nilai ekonomi. Tapi kesempatan kerja dan kemandirian sektor pangan maupun sektor lainnya," bebernya.
Sambung dia menambahkan, lahan kelapa sawit di Indonesia cukup besar dimiliki oleh petani mandiri yang mana luasnya cukup terbatas. Untuk itu, pemerintah akan membantu petani sawit dalam mendapatkan lahan. (Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Saatnya Industri Sawit Jadi Panglima )
"Ini relatif rendah dibandingkan para perusahaan swasta besar, yang saya harapkan kita akan membantu para petani kelapa sawit," tandasnya.
"Karena hilirisasi industri kelapa sawit masih relatif belum berkembang di negara tetangga seperti Malaysia," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam diskusi virtual, Kamis (1/10/2020).
Padahal terang dia, program hilirasi ini akan memunculkan kegiatan ekonomi dan industri hilirnya memiliki nilai tambah bagi kelapa sawit. (Baca Juga: Industri Sawit Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Nasional )
"Ini sangat penting dan policy pemerintah akan terus difokuskan menjadi nilai tambah yang makin besar dsri kelapa sawit untuk meningkatkan tidak hanya nilai ekonomi. Tapi kesempatan kerja dan kemandirian sektor pangan maupun sektor lainnya," bebernya.
Sambung dia menambahkan, lahan kelapa sawit di Indonesia cukup besar dimiliki oleh petani mandiri yang mana luasnya cukup terbatas. Untuk itu, pemerintah akan membantu petani sawit dalam mendapatkan lahan. (Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Saatnya Industri Sawit Jadi Panglima )
"Ini relatif rendah dibandingkan para perusahaan swasta besar, yang saya harapkan kita akan membantu para petani kelapa sawit," tandasnya.
(akr)