Karyawan Pizza Hut Jualan di Jalan, Bagaimana Pergerakan Sahamnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Heboh karyawannya berjualan di jalan yang disebutkan sebagai bagian dari strategi Pizza Hut Indonesia di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Lantas, bagaimana dengan pergerakan saham pemegang waralaba Pizza Hut di Indonesia yakni PT Sarimelati Kencana Tbk dengan kode emiten PZZA .
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, kondisi ini (Covid-19) bisa saja menggangu kondisi saham perusahaa. Dikarenakan menimbulkan kepanikan sementara. (Baca Juga: Pegawai Jualan di Jalan, Ini Tanggapan Pizza Hut )
"Kalau dari pergerakan harga saham PZZA lebih cenderung mengalami bearish consolidation dengan estimasi target harga support pada 540," kata Nafan saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Kata dia, perseoran harus bisa menjaga kinerja laporan keuanga. Hal ini agar tidak banyak mengalami kerugian saat pandemo Covid-19. "Syukurlah dilihat dari kinerja laporan keuangan terkini masih mencatatkan net profit, meski mengalami penurunan signifikan," jelasnya.
(Baca Juga: Resto Besar Rela Turun Kasta Demi Bertahan di Masa Pandemi )
Sebelumnya mengutip laporan keuangannya di BEI, Pizza Hut di Indonesia sepanjang kuartal I 2020 (Januari-Maret) masih membukukan laba bersih sebesar Rp 6,04 miliar. Jumlah itu memang turun drastis yakni 85% dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 40,18 miliar.
Padahal penjualan Pizza Hut pada kuartal I 2020 justru naik 5,91% yakni jadi Rp 955,64 miliar, dibandingkan periode sama 2019 yang sebesar Rp 902,28 miliar. Kenaikan penjualan tak bisa menyumbang pertumbuhan laba, karena beban pokok penjualan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini juga meningkat 11,15%. Demikian juga beban operasi penjualan meningkat 8,48%.
PT Sarimelati Kencana Tbk yang merupakan pemegang waralaba Pizza Hut di Indonesia, mayoritas sahamnya (64,79%) dimiliki oleh PT Sriboga Raturaya. Perusahaan ini juga memiliki restoran Marugame Udon, Sriboga Flour Mill, dan Sriboga Bakeriers Integra.
(Baca Juga: Seberapa Efektif Cara Pizza Hut Jualan di Jalan Dongkrak Penjualan )
Sementara itu seperti diketahui pada awal tahun 2020, Pizza Hut AS mengajukan kepailitan dan bakal menutup 1.200 gerai mereka. Hal itu lantaran pemegang franchise atau waralaba-nya di Amerika Serikat (AS), yakni NPC International dililit utang hingga USD 1 miliar. Pada sisi lain, penjualan mereka juga anjlok akibat pandemi virus corona.
NPC International adalah pemegang waralaba sejumlah resto ternama di AS dan bukan pemilik Pizza Hut. Pizza Hut sendiri dimiliki oleh Yum! Brands (YUM), yang juga pemilik KFC, Taco Bell, dan sejumlah brand resto terkemuka lainnya.
Mengutip CNN Business, jumlah gerai Pizza Hut di AS sebanyak 7.100. Dengan begitu, kalau pun Pizza Hut bangkrut yang dikelola NPC INternational, masih banyak gerai Pizza Hut yang tetap melayani pelanggan, jika pun NPC International dinyatakan bangkrut.
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, kondisi ini (Covid-19) bisa saja menggangu kondisi saham perusahaa. Dikarenakan menimbulkan kepanikan sementara. (Baca Juga: Pegawai Jualan di Jalan, Ini Tanggapan Pizza Hut )
"Kalau dari pergerakan harga saham PZZA lebih cenderung mengalami bearish consolidation dengan estimasi target harga support pada 540," kata Nafan saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Kata dia, perseoran harus bisa menjaga kinerja laporan keuanga. Hal ini agar tidak banyak mengalami kerugian saat pandemo Covid-19. "Syukurlah dilihat dari kinerja laporan keuangan terkini masih mencatatkan net profit, meski mengalami penurunan signifikan," jelasnya.
(Baca Juga: Resto Besar Rela Turun Kasta Demi Bertahan di Masa Pandemi )
Sebelumnya mengutip laporan keuangannya di BEI, Pizza Hut di Indonesia sepanjang kuartal I 2020 (Januari-Maret) masih membukukan laba bersih sebesar Rp 6,04 miliar. Jumlah itu memang turun drastis yakni 85% dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 40,18 miliar.
Padahal penjualan Pizza Hut pada kuartal I 2020 justru naik 5,91% yakni jadi Rp 955,64 miliar, dibandingkan periode sama 2019 yang sebesar Rp 902,28 miliar. Kenaikan penjualan tak bisa menyumbang pertumbuhan laba, karena beban pokok penjualan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini juga meningkat 11,15%. Demikian juga beban operasi penjualan meningkat 8,48%.
PT Sarimelati Kencana Tbk yang merupakan pemegang waralaba Pizza Hut di Indonesia, mayoritas sahamnya (64,79%) dimiliki oleh PT Sriboga Raturaya. Perusahaan ini juga memiliki restoran Marugame Udon, Sriboga Flour Mill, dan Sriboga Bakeriers Integra.
(Baca Juga: Seberapa Efektif Cara Pizza Hut Jualan di Jalan Dongkrak Penjualan )
Sementara itu seperti diketahui pada awal tahun 2020, Pizza Hut AS mengajukan kepailitan dan bakal menutup 1.200 gerai mereka. Hal itu lantaran pemegang franchise atau waralaba-nya di Amerika Serikat (AS), yakni NPC International dililit utang hingga USD 1 miliar. Pada sisi lain, penjualan mereka juga anjlok akibat pandemi virus corona.
NPC International adalah pemegang waralaba sejumlah resto ternama di AS dan bukan pemilik Pizza Hut. Pizza Hut sendiri dimiliki oleh Yum! Brands (YUM), yang juga pemilik KFC, Taco Bell, dan sejumlah brand resto terkemuka lainnya.
Mengutip CNN Business, jumlah gerai Pizza Hut di AS sebanyak 7.100. Dengan begitu, kalau pun Pizza Hut bangkrut yang dikelola NPC INternational, masih banyak gerai Pizza Hut yang tetap melayani pelanggan, jika pun NPC International dinyatakan bangkrut.
(akr)