Karyawan Pizza Hut Jualan di Jalan, Bagaimana Pergerakan Sahamnya

Kamis, 01 Oktober 2020 - 16:03 WIB
loading...
Karyawan Pizza Hut Jualan...
Heboh karyawannya berjualan di jalan bagian dari strategi Pizza Hut Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Lantas, bagaimana dengan pergerakan saham perusahaan dengan kode emiten PZZA itu. Foto/SINDO Photo
A A A
JAKARTA - Heboh karyawannya berjualan di jalan yang disebutkan sebagai bagian dari strategi Pizza Hut Indonesia di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Lantas, bagaimana dengan pergerakan saham pemegang waralaba Pizza Hut di Indonesia yakni PT Sarimelati Kencana Tbk dengan kode emiten PZZA .

Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, kondisi ini (Covid-19) bisa saja menggangu kondisi saham perusahaa. Dikarenakan menimbulkan kepanikan sementara. (Baca Juga: Pegawai Jualan di Jalan, Ini Tanggapan Pizza Hut )

"Kalau dari pergerakan harga saham PZZA lebih cenderung mengalami bearish consolidation dengan estimasi target harga support pada 540," kata Nafan saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (1/10/2020).

Kata dia, perseoran harus bisa menjaga kinerja laporan keuanga. Hal ini agar tidak banyak mengalami kerugian saat pandemo Covid-19. "Syukurlah dilihat dari kinerja laporan keuangan terkini masih mencatatkan net profit, meski mengalami penurunan signifikan," jelasnya.

(Baca Juga: Resto Besar Rela Turun Kasta Demi Bertahan di Masa Pandemi )

Sebelumnya mengutip laporan keuangannya di BEI, Pizza Hut di Indonesia sepanjang kuartal I 2020 (Januari-Maret) masih membukukan laba bersih sebesar Rp 6,04 miliar. Jumlah itu memang turun drastis yakni 85% dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 40,18 miliar.

Padahal penjualan Pizza Hut pada kuartal I 2020 justru naik 5,91% yakni jadi Rp 955,64 miliar, dibandingkan periode sama 2019 yang sebesar Rp 902,28 miliar. Kenaikan penjualan tak bisa menyumbang pertumbuhan laba, karena beban pokok penjualan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini juga meningkat 11,15%. Demikian juga beban operasi penjualan meningkat 8,48%.

PT Sarimelati Kencana Tbk yang merupakan pemegang waralaba Pizza Hut di Indonesia, mayoritas sahamnya (64,79%) dimiliki oleh PT Sriboga Raturaya. Perusahaan ini juga memiliki restoran Marugame Udon, Sriboga Flour Mill, dan Sriboga Bakeriers Integra.

(Baca Juga: Seberapa Efektif Cara Pizza Hut Jualan di Jalan Dongkrak Penjualan )

Sementara itu seperti diketahui pada awal tahun 2020, Pizza Hut AS mengajukan kepailitan dan bakal menutup 1.200 gerai mereka. Hal itu lantaran pemegang franchise atau waralaba-nya di Amerika Serikat (AS), yakni NPC International dililit utang hingga USD 1 miliar. Pada sisi lain, penjualan mereka juga anjlok akibat pandemi virus corona.

NPC International adalah pemegang waralaba sejumlah resto ternama di AS dan bukan pemilik Pizza Hut. Pizza Hut sendiri dimiliki oleh Yum! Brands (YUM), yang juga pemilik KFC, Taco Bell, dan sejumlah brand resto terkemuka lainnya.

Mengutip CNN Business, jumlah gerai Pizza Hut di AS sebanyak 7.100. Dengan begitu, kalau pun Pizza Hut bangkrut yang dikelola NPC INternational, masih banyak gerai Pizza Hut yang tetap melayani pelanggan, jika pun NPC International dinyatakan bangkrut.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Bluebird Raup Pendapatan...
Bluebird Raup Pendapatan Rp5,04 Triliun di 2024, Ini Pendorongnya
Beban Usaha Naik, Garuda...
Beban Usaha Naik, Garuda Indonesia Catat Rugi Rp1,15 Triliun di 2024
Kinerja 2024 Positif,...
Kinerja 2024 Positif, PGN Cetak Laba Bersih Rp5,4 Triliun
Laba Bersih BSBK Tahun...
Laba Bersih BSBK Tahun 2024 Meroket 782,82%, Intip Kinerja Lengkapnya
Bank Jatim Catatkan...
Bank Jatim Catatkan Laba Bersih Rp1,28 Triliun di 2024
Elnusa Perkuat Pengembangan...
Elnusa Perkuat Pengembangan Bisnis Berkelanjutan di Sektor Energi
TBS Energi Tumbuh Positif...
TBS Energi Tumbuh Positif di Tengah Transformasi Bisnis Berkelanjutan
Begini Strategi DVLA...
Begini Strategi DVLA Pacu Pertumbuhan Bisnis di Era Digital
TUGU Pertahankan Rating...
TUGU Pertahankan Rating A- dari AM Best, Begini Prospeknya di 2025
Rekomendasi
4 Hakim Jadi Tersangka...
4 Hakim Jadi Tersangka Suap Vonis Korupsi Minyak Goreng, DPR: Gaji Tinggi Tak Jamin Terima Suap
Kepemimpinan yang Baik...
Kepemimpinan yang Baik Dinilai Jadi Kunci Keberhasilan Kejagung
Mobil yang Bisa Dikendarai...
Mobil yang Bisa Dikendarai Terbalik dan Menempel di Dinding Diperkenalkan
Berita Terkini
Proaktif Dalam Pelayanan...
Proaktif Dalam Pelayanan Haji, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
44 menit yang lalu
Harga Emas Malas Bergerak...
Harga Emas Malas Bergerak Dibanderol Rp1.896.000/Gram, Berikut Rincian Lengkapnya
1 jam yang lalu
Tetangga Indonesia Menolak...
Tetangga Indonesia Menolak Tawaran China untuk Gandengan Tangan Melawan Tarif AS
3 jam yang lalu
China Setop Ekspor Logam...
China Setop Ekspor Logam Tanah Jarang dan Mineral Kritis Gegara Tarif Baru Trump
5 jam yang lalu
Potensi Panas Bumi Indonesia...
Potensi Panas Bumi Indonesia Terbesar Kedua di Dunia, Penopang Transisi Energi
12 jam yang lalu
Awas! Tarif Baru Trump...
Awas! Tarif Baru Trump Bisa Mengancam Penerimaan Pajak
12 jam yang lalu
Infografis
Kapal Induk Kedua Tiba...
Kapal Induk Kedua Tiba di Timur Tengah, AS Serius Ancam Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved