Keuangan Digital Makin Bergairah di Tengah Pandemi

Jum'at, 02 Oktober 2020 - 11:15 WIB
loading...
Keuangan Digital Makin Bergairah di Tengah Pandemi
Foto/dok
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat perubahan pola perilaku masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi yang bergeser ke transaksi digital . Data Bank Indonesia (BI) menyatakan sejak Januari hingga Juli 2020 transaksi uang elektronik mengalami pertumbuhan 15% atau 359,6 juta transaksi.

Bahkan, penggunaan transaksi keuangan digital juga menyebabkan porsi transaksi e-wallet dalam e-commerce di Indonesia berhasil naik menjadi 17%. Berdasarkan data Wearesocial, Juli 2020, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan Korea Selatan, Singapura, dan Kanada. (Baca: Berikut Beberapa Doa Memohon Diberikan Kelancaran Rezeki)

Ekonom Ekonomi Bhima Yudhistira menjelaskan, tren ini ke depannya akan berlanjut seiring masih terbatasnya aktivitas fisik masyarakat di tengah pandemi. Pilihan berbelanja secara daring juga menopang kenaikan aktivitas transaksi keuangan digital.

“Sekarang, bayar SPP sekolah, tagihan listrik, BPJS pun bisa pakai e-wallet dan dari sisi keamanan makin dipercaya,” kata Bhima, saat dihubungi di Jakarta, kemarin.

Meski demikian, masih ada sejumlah tantangan ekonomi keuangan digital di antaranya inklusifitas di mana masyarakat yang miskin masih sulit mendapatkan akses internet yang baik. Lalu, wilayah luar Pulau Jawa juga penetrasinya masih sangat rendah. Hal tersebut disebabkan infrastruktur digital belum optimal. “Tantangan lain pada literasi keuangan dan masalah keamanan data pribadi,” katanya. (Baca juga: Bantuan Kuota Data Diminta Pakai Sistem Akumulasi)

Untuk itu, pemerintah harus mempercepat pembangunan infrastruktur digital di daerah-daerah yang akses internetnya masih rendah. Selain itu, regulasi yang mendukung pengembangan keuangan digital juga perlu didorong. “Lalu, dari sisi OJK dan perbankan, mereka harus terus mendorong sistem keamanan nasabah yang lebih baik,” ungkap Bhima.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan digital banking semakin diminati masyarakat. Hal ini tercermin dari data volume transaksi digital banking naik signifikan sebesar 37,8% year on year (yoy). Selain itu, transaksi uang elektronik pun menguat 24,42% yoy. Sementara penggunaan kartu debit malah menurun 18,9% yoy.

Di era new normal, perbankan Indonesia juga telah mengalihkan upaya untuk meningkatkan peluang bisnis dengan mengoptimalkan layanan perbankan digital, salah satunya mobile banking Maybank2U (M2U) milik PT Maybank Indonesia Tbk. Dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kini mulai banyak nasabah yang menggunakan layanan mobile apps. (Baca juga: Penggunaan Masker Kurangi Risiko Tertular Covid-19)

Head, Strategy, Transformation & Digital Office Maybank Indonesia Michel Hamilton mengatakan Indonesia menempati urutan nomor dua dengan antusiasme masyarakat yang telah mengadopsi digital banking. Dengan penggunaan digital banking, rata-rata orang Indonesia semakin banyak yang melakukan transaksi dari rumah.

Terlebih di tengah pandemi ini, penggunaan layanan M2U tercatat meningkat drastis. “Digital terjadi semakin cepat dan ini memaksa kami melakukan inovasi lima kali lebih cepat dari yang sebelumnya,” katanya.

Transaksi keuangan yang dilakukan melalui M2U tumbuh pesat sebesar 136% menjadi 4,5 juta transaksi pada semester I/2020. Sementara ada sekitar 34.000 pembukaan rekening tabungan/deposito dan lebih dari 45.000 rekening baru dibuka melalui M2U.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, aplikasi M2U tidak hanya menyediakan layanan pembukaan rekening dengan mudah dan cepat, tetapi juga menyediakan fitur yang nyaman dan tidak rumit seperti QR Pay, proses KYC secara digital untuk pembukaan rekening, channel pembayaran donasi, dan fitur menarik lainnya. (Lihat videonya: Harga Tes Swab akan Segera Dievaluasi)

Bank telah mengubah kondisi pasar yang menantang menjadi peluang pada layanan perbankan digital serta tetap menjaga pertumbuhan yang baik. Kondisi saat ini telah membuat perseroan menjadi lebih kreatif, terutama dengan memanfaatkan teknologi dalam melakukan komunikasi kepada para nasabah.

“Kami telah mengambil langkah proaktif untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut terhadap portofolio bank atas pandemi global yang terjadi,” ujar Taswin. (Kunthi Fahmar Sandy)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1880 seconds (0.1#10.140)